Manajemen Proyek & Resiko
VII. Project Cost Management (
Manajemen Biaya )
Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
Dimulai dengan memperkirakan, alat vital di Project Cost Manajement, data historis aktual digunakan untuk merencanakan secara akurat semua aspek proyek. Karena proyek akan terus berlanjut, kontrol pekerjaan menggunakan data dari estimasi dengan informasi yang dilaporkan dari lapangan untuk mengukur biaya dan produksi dalam proyek. Dari inisiasi proyek sampai selesai, proyek manajemen biaya memiliki tujuan untuk menyederhanakan dan murahnya pengalaman proyek.
1. Pentingnya Project Cost Management
Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.
Project Cost Management
1. Plan Cost Management
2. Estimate Cost
3. Determine Budget
4. Control Cost
1.1. Plan Cost Management Inputs
1.1.1 Project management plan
Info yang digunakan untuk mengembangkan cost planning.
1.1.2 Project Charter
Rekapitulasi keuangan & persyaratan persetujuan proyek.
1.1.3. Enterprise Environmental Factors
Faktor dari lingkungan yang mempengaruhi cost planning.
1.1.4 Organization Procces Assets
Aset-aset organisasi yang mungkin saja bisa digunakan baik itu berupa peralatan maupun pengalaman.
1.2. Plan Cost Management: Tools and Techniques
2.1 Expert Judgement
Penilaian tentang pengambilan keputusan
2.2 Analytical Techique
Menganalisis rencana pembuatan proyek dapat dipilih strategi pendanaan proyek apakah self-funding, funding with equity, atau funding with debt.
2.3 Meetings
Diadakan planning meeting untuk mengembangkan cost planning
1.3. Plan Cost Management: Outputs
3.1 Cost Management Plan
Menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana project cost akan direncanakan dan dikendalikan.
2.2. Estimate Cost: Inputs
1.1 Cost Management Plan
1.2 Human Resource Management
Rencana pengelolaan sumber daya manusia mengatur mengenai perkiraan jumlah kepegawaian, tarif personil, dan skill masing masing personil.
1.3 Scope Baseline
* Project Scope Statement
* Work Breakdown Structure
* WBS Dictionary
1.4 Project Schedule
Informasi tentang sumber daya apa yang diperlukan, kapan, dan untuk berapa lama.
1.5 Risk Register
Mengidentifikasikan setiap risiko, penyebab, dan dampak yang akan terjadi pada proyek dan bagaimana menanganinya.
1.6 Enterprise Enviromental Factors
1.7 Organizational Process Assets
2.2Estimate Cost: Tools and Techniques
2.1 Expert Judgement
2.2 Analogous Estimating
Mengestimasi biaya dengan biaya dari proyek lain yang mirip.
2.3 Parametric Estimating
Memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.
2.4 Bottom-up Estimating
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek.
2.5 Three-point Estimating
Program evaluation and review technique (PERT). menggunakan tiga perkiraan untuk mendefinisikan berbagai perkiraan biaya :
Most likely (CM).
Optimistic (CO)
Pessimistic (CP)
Analisis PERT (CE) , Expecting :
CE = (CO + 4 CM + CP) / 6
Analisis Triangular ::
CE = (CO + CM + CP) / 3
2.6 Reverse Analysis
2.7 Cost of Quality
Menggambarkan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas yang sesuai dengan persyaratan proyek.
2.8 Project Management Software
2.9 Vendor bid Analysis
2.10 Group Decision-making Techniques
Pendekatan berbasis tim berguna untuk melibatkan anggota tim untuk meningkatkan akurasi perkiraan dan komitmen.
2.3 Estimate Cost: Outputs
3.1 Activity Cost Estimates
Penilaian kuantitatif tentang berapa banyak sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan.
3.2 Basis of Estimates
Rincian pendukung atau dasar untuk perkiraan biaya.
3.3 Project Documents Updates
Memperbarui dokumen proyek apapun yang dipengaruhi oleh biaya-biaya atau informasi yang diperoleh.
3.1Determine Budget: Inputs
1.1 Cost Management Plan
1.2 Scope Baseline
1.3 Activity Cost Estimate
Perkiraan tentang berapa banyak daftar kegiatan yang dikenakan biaya
1.4 Bassist of Estimates
1.5 Project Shedule
1.6 Resource Calendars
Informasi tentang sumber daya yg dikerahkan untuk proyek ini dan kapan tersedianya.
1.7 Risk Register
1.8 Ageements
Menentukan budget harus merujuk pada agreements info maupun cost yang berhubungan dengan produk, servis, atau hasil.
1.9 Organizational Process Asstes
3.2Determine Budget: Tools and Technique
2.1 Cost Aggregation
Mengagregasi biaya dari tingkat aktivitas ke tingkat paket pekerjaan.
2.2 Reverse Analysis
determine 11
2.3 Expert Judgement
2.4 Historical Realtionship
Historical relationship antara kegiatan tertentu dan biayanya dapat membantu menentukan perkiraan yang lebih akurat.
2.5 Funding Limit Reconcilation
Pengeluaran yang direncanakan tidak pernah melebihi dana yang direncanakan di awal.
3.3Determine Budget: Outputs
3.1 Cost Baseline
Menggambarkan estimasi biaya dengan tanggal jatuh temponya untuk paket pekerjaan yang dikenakan biaya.
3.2 Project Funding Requirements
4.1 Control Cost: Inputs
1.1 Project Management Plan1.2 Project Funding Requirement
1.3 Work Performance Data
Menggambarkan status dan biaya kegiatan proyek pada saat ini hingga akhir yang mencakup proyek dari awal sampai dengan selesai.
1.4 Organizational Process Assets
4.2 Control Costs: Tools and Techniques
2.1 Earned Value Managementcontrol 22.2 Forecasting
control 3
2.3 To-complete perfomance index (TCPI)
control 4
2.4 Performance Reviews
Kinerja dinilai dalam hal biaya, jadwal, kinerja teknis, dan risiko.
2.5 Project Management Software
Perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu dalam perencanaan, pemantauan, dan pengendalian kinerja proyek, termasuk kinerja biaya.
2.6 Reserve Analysis
Analisis cadangan untuk mengantisipasi hal-hal lain selama penggunaan budget proyek.
4.3 Control Costs: Outputs
3.1 Work Performance Information
Menunjukkan bagaimana kegiatan proyek yang benar-benar berkembang dalam kaitannya dengan anggaran yang direncanakan dan jadwal.3.2 Cost Forecasts
Perubahan pada biaya dasar yang telah disetujui. Jumlah ini umumnya direvisi hanya dalam menanggapi perubahan lingkup.
3.3 Change Request
Adanya perubahan cost performance atau komponen lain dari rencana manajemen proyek.
3.4 Project Management Plan Updates
3.5 Project Documents Updates
Pembaruan dokumen biaya proyek untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam melaksanakan proyek.
3.6 Organizational Process assets updates
Memperbarui aset proses organisasi agar proyek tetap berjalan lancar.
2. Pengertian Cost dan Project Cost Management
Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb
Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.
3. Proses Project Cost Management
terdapat empat langkah atau proses dalam Project Cost Management yaitu Resource Planning, Cost Estimating, Cost Budgeting, dan Cost Control.
1. Resource Planning (Perencanaan Sumber Daya)
Pada tahap awal perencanaan proyek, sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek perlu didefinisikan terlebih dahulu. WBS (Work Breakdown Structure) dan pengalaman dari proyek sejenis dapat digunakan untuk menentukan sumber daya fisik yang dibutuhkan oleh proyek. Pada tahap ini juga dilakukan pengelolaan keuangan proyek, dimana tim proyek akan menetapkan kebijakan apa yang harus dipatuhi, prosedur perusahaan apa yang relevan, dan mempersiapkan dokumentasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengeluaran, dan pengendalian uang saat mengalir mengalir masuk atau keluar dari proyek tersebut.
2. Cost estimating (Estimasi Biaya)
Beberapa metode estimasi biaya dapat diterapkan untuk memprediksi biaya yang dikeluarkan dalam aktivitas proyek. Pilihan metodenya sendiri tergantung pada tingkat informasi yang ada. Melakukan perkiraan dengan menggunakan biaya dari proyek sebelumnya yang sejenis dapat dijadikan dasar untuk proyek saat ini. Pilihan lainnya adalah menggunakan model parametrik dimana karakteristik proyek diwakili secara matematis. Perkiraan dapat disempurnakan ketika mendapatkan informasi yang lebih banyak ketika proyek berlangsung. Pada akhirnya tahap ini akan menghasilkan estimasi biaya unit yang terperinci dengan akurasi tinggi.
3. Cost budgeting (Penganggaran Biaya)
Estimasi biaya bersama penjadwalan proyek akan menjadi input untuk penganggaran biaya. Anggaran tersebut akan memberikan gambaran umum mengenai biaya secara periodik maupun biaya total proyek. Perkiraan biaya menentukan biaya setiap aktivitas kerja, sedangkan penganggaran mengalokasikan biaya selama periode waktu ketika biaya akan dikeluarkan. Garis besar biaya adalah anggaran waktu bertahap yang telah disetujui yang digunakan sebagai titik awal untuk mengukur kemajuan kinerja aktual.
4. Cost control (Pengendalian Biaya)
Pengendalian biaya berkaitan dengan pengukuran variabel dari dasar biaya dan mengambil tindakan korektif yang efektif untuk mencapai biaya minimum. Prosedur diterapkan untuk memantau pengeluaran dan kinerja terhadap kemajuan sebuah proyek. Semua perubahan pada baseline biaya perlu dicatat dan total biaya akhir yang diharapkan terus diprediksi. Software pengendalian biaya dapat bermanfaat untuk menentukan prosedur pengendalian biaya, melacak dan menyetujui perubahan dan menerapkan analisis. Selanjutnya, pelaporan dapat ditingkatkan dan disederhanakan sehingga memudahkan untuk menginformasikan semua stakeholder yang terlibat dalam proyek.
4. Prinsip dasar dari Cost Management
1. Keuntungan adalah Penerimaan dikurangi Pengeluaran (Biaya)
2. Life Cycle Costing adalah estimasi biaya proyek ditambah biaya perawatan produk yang dihasilkan
3. Analisis Aliran Kas adalah menentukan perkiraan biaya tahunan dan keuntungan dari suatu proyek
4. Keuntungan dan biaya bisa terukur dan tidak terukur, langsung maupun tidak langsung
Sunk cost (biaya masa lalu) seharusnya tidak dijadikan kriteria dalam seleksi proyek
5. Gunakan target penjualan yang ambisius dan pertumbuhan laba untuk memotivasi kebutuhan, dan komitmen untuk, pertumbuhan berorientasi manajemen biaya.
6. Penjahit pengurangan biaya target ke posisi biaya yang ada dan strategi bisnis masing-masing.
7. Membedakan antara ‘baik’ dan ‘buruk’ biaya. Bagian yang paling penting dari pendekatan manajemen yang berorientasi pertumbuhan biaya dimulai setelah penghasilan dan biaya-pengurangan target telah ditetapkan.
8. Membuat kondisi yang tepat untuk manajemen biaya yang berkelanjutan. Membuat perubahan proses manajemen, organisasi dan kemampuan sering merupakan prasyarat untuk manajemen biaya terus menerus.
5. Rencana Sumber Daya
Sifat alami dari suatu proyek atau organisasi akan mempengaruhi perencanaan sumber daya. erencanaan sumber daya ini pada prinsipnya membuat rencana kebutuhan berbagai
sumber daya (khususnya material, SDM, biaya dll) berdasarkan aktivitas pekerjaan dalam
suatu proyek. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
Bagaimana tingkat kesulitan pekerjaan dalam proyek tersebut ?
Apakah terdapat statemen khusus tentang lingkup (scope) proyek yang akan mempengaruhi penggunaan sumber daya?
Apakah organisasi tersebut pernah melakukan kegiatan atau proyek yang serupa, sehingga dapat dipakai untuk acuan penggunaan sumber daya ?
Apakah organisasi mempunyai orang-orang, peralatan, dan material yang tersedia dan mampu untuk melakukan pekerjaan di dalam proyek
6. Estimasi biaya, Jenis-jenisnya dan alat serta tekniknya
Estimasi Biaya
Salah satu keluaran dari manajemen biaya proyek yang paling penting adalah suatu perkiraan (estimasi) biaya.
Ada beberapa jenis perkiraan biaya dan alat bantu (tool) serta teknik yang dapat digunakan untuk membantu menyusun estimasi biaya.
Adalah penting juga untuk disusun suatu rencana manajemen biaya yang menguraikan bagaimana variasi pengaturan biaya atas suatu proyek.
Jenis-Jenis Estimasi Biaya :
1. Rough Order of Magnitude (ROM)
When Done Very early in the project life cycle, often 3-5 years before project completion. Why Done Provides rough ballpark of cost for selection decisions. How
Accurate -25%, +75%.
2. Budgetary
When Done Early, 1-2 years out. Why Done Puts dollars in the budget plans.
How Accurate -10%, +25%.
3. Definitive
When Done Later in the project, < 1 years out. Why Done Provides details for
purchases, estimate actual costs. How Accurate -5%, +10%.
Tool dan Teknik Estimasi Biaya
1. Pendekatan atas-bawah : menggunakan harga riil proyek sejenis yang sebelumnya
pernah dikerjakan untuk perkiraan biaya yang baru.
2. Pendekatan bawah-atas : menaksir materi pekerjaan secara rinci dan menjumlahkan
secara keseluruhan untuk menentukan biaya total proyek.
3. Pendekatan parametrrik : membuat perkiraan biaya proyek dengan menggunakan
model matematika berdasarkan variabel atau karakteristik proyek.
Contoh Tool :
COCOMO (Constructive Cost Model) yang dikembangkan oleh Barry Boehm :
software yang digunakan untuk menyusun estimasi biaya proyek
7. Constructive Cost Model (COCOMO)
COCOMO adalah singkatan dari Constructive Cost Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan. COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : Dasar persamaan perkiraan biaya, Setiap asumsi yang dibuat dalam model, Setiap definisi, serta Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit
8. Jenis masalah dengan estimasi biaya IT
• Menyusun estimasi untuk suatu proyek yang sangat besar adalah tugas yang sangat
kompleks dimana estimasi harus dilakukan pada berbagai langkah-langkah atau
aktivitas pekerjaan dalam proyek.
• Banyak orang yang melakukan estimasi hanya mempunyai sedikit pengalaman
sebelumnya. Untuk menghindari hal tersebut, mungkin perlu dilakukan pelatihan dan
pembimbingan penyusunan anggaran.
• Banyak orang cenderung meremehkan kegiatan estimasi ini sehingga pada akhirnya
banyak perkiraan yang bias/menyimpang. Penyimpangan ini dapat dihindari dengan
melakukan review/tinjauan/presentasi anggaran biaya atau dengan pendapat untuk
meyakinkan bahwa anggaran biaya tidak menyimpang.
• Pihak manajemen biasanya menginginkan informasi jumlah biaya proyek dan bukan
estimasi riil atas suatu proyek. Manajer proyek harus melakukan negosiasi dengan
pihak sponsor proyek untuk menentukan biaya proyek yang realistis.
9. Cost Budgeting, Cost Control (Earned Value Management (EVM), Earned Value Management Terms, Earned Value Calculations, Earned Value Formulas, and Rules of Thumb for Earned Value Numbers)
Manajemen nilai yang diperoleh adalah teknik manajemen proyek untuk mengukur kinerja dan kemajuan proyek. Ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan pengukuran segitiga manajemen proyek : ruang lingkup, waktu, dan biaya.
Dalam satu sistem terintegrasi, manajemen nilai yang diperoleh mampu memberikan perkiraan yang akurat tentang masalah kinerja proyek, yang merupakan kontribusi penting bagi manajemen proyek.
Penelitian EVM awal menunjukkan bahwa bidang perencanaan dan pengendalian dipengaruhi secara signifikan oleh penggunaannya; dan juga, menggunakan metodologi meningkatkan definisi ruang lingkup serta analisis kinerja proyek secara keseluruhan. Studi penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa prinsip EVM adalah prediktor positif keberhasilan proyek. [1] Popularitas EVM telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di luar kontrak pemerintah, sebuah sektor di mana kepentingannya terus meningkat [2] (misalnya aturan DFARS baru baru-baru ini [3] ), sebagian karena EVM juga dapat muncul dan membantu memperkuat kontrak perselisihan. [4]
Fitur-fitur penting dari setiap implementasi EVM meliputi:
Rencana proyek yang mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan
Penilaian pekerjaan yang direncanakan, disebut nilai yang direncanakan (PV) atau biaya pekerjaan yang dianggarkan terjadwal (BCWS)
"Aturan penghasilan" yang telah ditentukan sebelumnya (juga disebut metrik) untuk mengukur pencapaian pekerjaan, yang disebut nilai yang diperoleh (EV) atau biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dilakukan (BCWP)
Implementasi EVM untuk proyek besar atau kompleks mencakup lebih banyak fitur, seperti indikator dan perkiraan kinerja biaya (lebih dari anggaran atau di bawah anggaran) dan kinerja jadwal (di belakang jadwal atau lebih cepat dari jadwal). Namun, persyaratan paling mendasar dari sistem EVM adalah bahwa ia mengukur kemajuan menggunakan PV dan EV.
10. Project Portfolio Management
adalah manajemen terpusat dari proses, metode, dan teknologi yang digunakan oleh manajer proyek dan kantor manajemen proyek (PMO) untuk menganalisis dan secara kolektif mengelola proyek saat ini atau yang diusulkan berdasarkan berbagai karakteristik utama. Tujuan PPM adalah untuk menentukan campuran sumber daya yang optimal untuk pengiriman dan untuk menjadwalkan kegiatan untuk mencapai tujuan operasional dan keuangan terbaik organisasi, sementara menghormati batasan yang dikenakan oleh pelanggan, tujuan strategis, atau faktor dunia nyata eksternal. Standar Internasional mendefinisikan kerangka kerja Manajemen Portofolio Proyek.
11. Penggunaan software dalam membantu manajemen biaya
Prinsip setiap perusahaan adalah meminimalisir input dan memaksimalkan output hal tersebut bisa kita katakan sebagai efisiensi dalam berbinis. Perangkat lunak manajemen biaya memungkinkan perusahaan untuk memiiliki visibilitas, mengelola pengeluaran biaya perusahaan agar segala tujuan yang akan dicapai dapat dimaksimalkan secara efektif dan efisien. Perangkat lunak manajemen biaya memberikan kemampuan perusahaan untuk menetapkan dan menerapkan kontrol dalam efisiensi biaya pengeluaran perusahaan.
Hal ini bisa dikatakan bahwa kemampuan manajemen biaya perangkat lunak memungkinkan administrator untuk memiliki visibilitas penuh dan melacak penggunaan karyawan sumber daya keuangan bisnis. Kemampuan efisiensi ini bisa berdampak dengan pelaksanaan bisnis yaitu dapat mengurangi biaya terkait pelaksanaan bisnis seperti biaya pengeluaran barang dan jasa untuk biaya input. Biaya-biaya input tersebut tergolong perlengkapan kantor dan biaya-biaya yang tidak tergolong ke dalam produk jadi.
VIII. Project Quality Management ( Manajemen Kualitas )
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya. Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
• Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.
• Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
menurut Gazpers (1997), manajemen kualitas dapat dikatakan sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakansanaan kualitas, tujuan dan tanggung jawab serta mengimplementasikannya melalui alat-alat manajemen kualitas, seperti perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan kualitas.
1. Pengertian kualitas dan kualitas proyek IT
Kualitas adalah derajat dari beberapa karakteristik pemenuhan requirement
Saat ini, organisasi selalu membutuhkan SI/TI untuk menjalankan proses bisnis mereka. Mereka berkeyakinan bahwa dengan penerapan SI/TI di lingkungannya dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang mendatangkan banyak keuntungan bagi bisnis mereka. Pengelolaan proyek pada umumnya berbeda dengan proyek-proyek yang melibatkan SI/TI. Untuk itu, dalam artikel ini dibahas tuntas tentang konsep manajemen proyek TI yang baik sesuai best practice.
Manajemen Proyek TI adalah disiplin ilmu yang relatif baru dalam mengelola proyek-proyek TI agar lebih sukses (selaras dengan tujuan perusahaan) dengan menggabungkan konsep Manajemen Proyek tradisional dengan Rekayasa Perangkat Lunak/Sistem Informasi Manajemen. Peran TI dilebur dalam siklus hidup suatu proyek pada umumnya, yaitu pada siklus hidup pengembangan perangkat lunak atau yang dikenal dengan istilah Software Development Life Cycle (SDLC).
Mengapa perlu mengimplementasikan konsep Manajemen Proyek TI sesuai best practice?
Pada tahun 1995, Standish Group menerbitkan sebuah penelitian yang berhubungan dengan proyek TI di Amerika Serikat. Pada hasil penelitiannya Standish Group mengemukakan bahwa
31% proyek TI dibatalkan sebelum diselesaikan.
53% proyek TI dinyatakan selesai tetapi melewati dari jadwal yang sudah ditentukan, menghabiskan lebih dari bujet yang sudah ditentukan, dan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diminta.
Dengan data tersebut di atas, menunjukkan bahwa 80% lebih proyek TI yang dikerjakan dinyatakan gagal. Kegagalan ini mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup signifikan sehingga Divisi atau Departemen TI selalu dianggap cost center.
Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Untuk itu, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, perlu ada perbaikan dalam proses dan pengelolaan proyek TI. Pada saat itu, belum ada panduan khusus atau metode praktis yang membahas tentang pengelolaan proyek-proyek TI. Namun, saat ini sudah banyak penulis maupun peneliti yang membahas konsep Manajemen Proyek TI secara best practice. Hal ini sangat membantu pengerjaan proyek-proyek TI agar memiliki kualitas yang bagus, tepat waktu, sesuai bujet, dan sesuai kebutuhan.
2. Proses Project Quality Management
Project Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui aturan-aturan mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO sebagai panduan sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah buku software engineering yang memenuhi software quality assurance).
Kesepakatan ini dapat terukur melalui parameter conformance to requirements (proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness for use (produk dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses ini berinteraksi satu sama lain serta berinteraksi dengan proses di bidang pengetahuan lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha dari satu atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada persyaratan proyek
3. Quality Planning, Quality Assurance, Quality Assurance Plan, dan Quality Control.
1. Quality Planning
Ini adalah kegiatan perencanaan. Memang di PMBOK, itu diklasifikasikan di bawah Kelompok Proses Perencanaan.
Keluaran utama adalah Rencana Manajemen Mutu, Rencana Peningkatan Kualitas, Metrik, Daftar Periksa.
Untuk sampai pada output ini, kegiatan utama adalah Menentukan standar kualitas yang relevan (mengarah ke metrik dan daftar periksa), Menentukan bagaimana sampai pada standar ini (untuk sampai pada rencana manajemen dan peningkatan).
Saya akan menggunakan contoh membangun rumah. Sebelum dimulainya bangunan yang sebenarnya, metrik kunci untuk kesuksesan ditentukan. Sebagian besar metrik ini berkaitan dengan persyaratan pelanggan: ruang lantai yang dapat digunakan seluas 900 kaki persegi, tidak ada sinar matahari pagi langsung, sirkulasi udara yang baik, fengshui yang bagus, dll. Beberapa metrik adalah standar perusahaan dan berdampak pada reputasi perusahaan, misalnya. kualitas pengerjaan.
Perencanaan Kualitas kemudian akan datang dengan rencana untuk menentukan misalnya. bagaimana mengukur metrik atau daftar periksa ini, kapan melakukannya, jika ada kebutuhan untuk konsultan eksternal (mis. master fengshui) dll.
2. Quality Assurance
Ini adalah kegiatan pelaksana, karenanya diklasifikasikan di bawah Kelompok Proses Pelaksana
Keluaran utama adalah: Perubahan yang Diminta dan Tindakan korektif yang disarankan
Untuk mencapai hasil ini, kegiatan utamanya adalah: Menerapkan kegiatan yang direncanakan (dalam manajemen mutu / rencana peningkatan) dan memastikan perbaikan berkelanjutan (untuk sampai pada perubahan yang diminta dan merekomendasikan tindakan korektif).
Dalam contoh pembangunan rumah, beberapa kegiatan yang mungkin dalam fase Jaminan Kualitas adalah melibatkan fengshui master pada waktu yang tepat atau meminta spesialis pencahayaan untuk mengukur jumlah sinar matahari pagi yang masuk ke dalam rumah. Juga, rencana manajemen mutu dapat mencakup pemeriksaan berkala oleh pengawas untuk memeriksa kualitas pengerjaan misalnya. peletakan batu bata, plesteran - maka ada jaminan kualitas untuk memastikan kegiatan ini dilakukan dan hasilnya dievaluasi untuk kemungkinan tindakan perbaikan. Jika ada tindakan korektif yang diperlukan misalnya. para pekerja menghasilkan kualitas kerja sub-par karena pelatihan yang tidak sesuai; maka jaminan kualitas dapat merekomendasikan mereka mendapatkan pelatihan yang diperlukan.
3. Quality Control
Ini adalah kegiatan operasional dan diklasifikasikan dalam Kelompok Proses Pengawasan / Pengendalian
Keluaran utama adalah: Perbaikan Cacat yang Divalidasi, pengukuran QC, Hasil Kerja Yang Divalidasi, Perbaikan Cacat yang Disarankan, Perubahan yang Diminta, Tindakan korektif / pencegahan yang disarankan
Untuk sampai pada keluaran ini, kegiatan utamanya adalah: Hasil pemantauan (untuk sampai pada pengukuran QC dan karenanya kualitas metrik; perbaikan cacat yang disarankan; perubahan yang diminta; memvalidasi perbaikan / hasil kerja), Mengidentifikasi cara untuk menghilangkan hasil yang tidak diinginkan (untuk sampai pada korektif yang direkomendasikan / tindakan pencegahan)
Dalam contoh pembangunan rumah, beberapa kegiatan yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan rutin pada jumlah ruang lantai yang dapat digunakan sebagaimana didefinisikan dalam persyaratan, dan pemeriksaan pada kualitas pengerjaan. Sekarang perhatikan bahwa tidak seperti Jaminan Kualitas, dalam Kontrol Kualitas - kami tertarik pada cacat dan koreksi produk yang sebenarnya - bukan proses / akar penyebabnya. Jadi dalam kasus pengerjaan yang buruk misalnya. bata keluar dari tempatnya - QC tertarik untuk mengidentifikasi cacat produk dan memperbaikinya. Memperbaiki penyebab yang mendasari hal ini misalnya. pelatihan yang tidak memadai - adalah bagian dari QA.
4. Analisis Pareto dan contoh diagram
Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda dapat menghasilkan 80% dari manfaat melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam hal peningkatan kualitas, mayoritas besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Hal ini juga dikenal sebagai beberapa penting dan banyak sepele.
Pada akhir 1940-an guru manajemen kualitas Joseph M. Juran menyatakan prinsip dan diberi nama setelah ekonom Italia Vilfredo Pareto, yang mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia pergi ke 20% dari populasi. Pareto kemudian dilakukan survei pada sejumlah negara lain dan ditemukan untuk mengejutkan bahwa suatu distribusi yang serupa diterapkan.
Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal:
80% dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.
80% dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
20% dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.
20% dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.
Prinsip Pareto memiliki banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, salah satu alat utama yang digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six Sigma.
Dalam PMBOK memesan Pareto digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat pertama.
Contoh Diagram
Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
Dimulai dengan memperkirakan, alat vital di Project Cost Manajement, data historis aktual digunakan untuk merencanakan secara akurat semua aspek proyek. Karena proyek akan terus berlanjut, kontrol pekerjaan menggunakan data dari estimasi dengan informasi yang dilaporkan dari lapangan untuk mengukur biaya dan produksi dalam proyek. Dari inisiasi proyek sampai selesai, proyek manajemen biaya memiliki tujuan untuk menyederhanakan dan murahnya pengalaman proyek.
1. Pentingnya Project Cost Management
Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.
Project Cost Management
1. Plan Cost Management
2. Estimate Cost
3. Determine Budget
4. Control Cost
1.1. Plan Cost Management Inputs
1.1.1 Project management plan
Info yang digunakan untuk mengembangkan cost planning.
1.1.2 Project Charter
Rekapitulasi keuangan & persyaratan persetujuan proyek.
1.1.3. Enterprise Environmental Factors
Faktor dari lingkungan yang mempengaruhi cost planning.
1.1.4 Organization Procces Assets
Aset-aset organisasi yang mungkin saja bisa digunakan baik itu berupa peralatan maupun pengalaman.
1.2. Plan Cost Management: Tools and Techniques
2.1 Expert Judgement
Penilaian tentang pengambilan keputusan
2.2 Analytical Techique
Menganalisis rencana pembuatan proyek dapat dipilih strategi pendanaan proyek apakah self-funding, funding with equity, atau funding with debt.
2.3 Meetings
Diadakan planning meeting untuk mengembangkan cost planning
1.3. Plan Cost Management: Outputs
3.1 Cost Management Plan
Menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana project cost akan direncanakan dan dikendalikan.
2.2. Estimate Cost: Inputs
1.1 Cost Management Plan
1.2 Human Resource Management
Rencana pengelolaan sumber daya manusia mengatur mengenai perkiraan jumlah kepegawaian, tarif personil, dan skill masing masing personil.
1.3 Scope Baseline
* Project Scope Statement
* Work Breakdown Structure
* WBS Dictionary
1.4 Project Schedule
Informasi tentang sumber daya apa yang diperlukan, kapan, dan untuk berapa lama.
1.5 Risk Register
Mengidentifikasikan setiap risiko, penyebab, dan dampak yang akan terjadi pada proyek dan bagaimana menanganinya.
1.6 Enterprise Enviromental Factors
1.7 Organizational Process Assets
2.2Estimate Cost: Tools and Techniques
2.1 Expert Judgement
2.2 Analogous Estimating
Mengestimasi biaya dengan biaya dari proyek lain yang mirip.
2.3 Parametric Estimating
Memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.
2.4 Bottom-up Estimating
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek.
2.5 Three-point Estimating
Program evaluation and review technique (PERT). menggunakan tiga perkiraan untuk mendefinisikan berbagai perkiraan biaya :
Most likely (CM).
Optimistic (CO)
Pessimistic (CP)
Analisis PERT (CE) , Expecting :
CE = (CO + 4 CM + CP) / 6
Analisis Triangular ::
CE = (CO + CM + CP) / 3
2.6 Reverse Analysis
2.7 Cost of Quality
Menggambarkan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas yang sesuai dengan persyaratan proyek.
2.8 Project Management Software
2.9 Vendor bid Analysis
2.10 Group Decision-making Techniques
Pendekatan berbasis tim berguna untuk melibatkan anggota tim untuk meningkatkan akurasi perkiraan dan komitmen.
2.3 Estimate Cost: Outputs
3.1 Activity Cost Estimates
Penilaian kuantitatif tentang berapa banyak sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan.
3.2 Basis of Estimates
Rincian pendukung atau dasar untuk perkiraan biaya.
3.3 Project Documents Updates
Memperbarui dokumen proyek apapun yang dipengaruhi oleh biaya-biaya atau informasi yang diperoleh.
3.1Determine Budget: Inputs
1.1 Cost Management Plan
1.2 Scope Baseline
1.3 Activity Cost Estimate
Perkiraan tentang berapa banyak daftar kegiatan yang dikenakan biaya
1.4 Bassist of Estimates
1.5 Project Shedule
1.6 Resource Calendars
Informasi tentang sumber daya yg dikerahkan untuk proyek ini dan kapan tersedianya.
1.7 Risk Register
1.8 Ageements
Menentukan budget harus merujuk pada agreements info maupun cost yang berhubungan dengan produk, servis, atau hasil.
1.9 Organizational Process Asstes
3.2Determine Budget: Tools and Technique
2.1 Cost Aggregation
Mengagregasi biaya dari tingkat aktivitas ke tingkat paket pekerjaan.
2.2 Reverse Analysis
determine 11
2.3 Expert Judgement
2.4 Historical Realtionship
Historical relationship antara kegiatan tertentu dan biayanya dapat membantu menentukan perkiraan yang lebih akurat.
2.5 Funding Limit Reconcilation
Pengeluaran yang direncanakan tidak pernah melebihi dana yang direncanakan di awal.
3.3Determine Budget: Outputs
3.1 Cost Baseline
Menggambarkan estimasi biaya dengan tanggal jatuh temponya untuk paket pekerjaan yang dikenakan biaya.
3.2 Project Funding Requirements
4.1 Control Cost: Inputs
1.1 Project Management Plan1.2 Project Funding Requirement
1.3 Work Performance Data
Menggambarkan status dan biaya kegiatan proyek pada saat ini hingga akhir yang mencakup proyek dari awal sampai dengan selesai.
1.4 Organizational Process Assets
4.2 Control Costs: Tools and Techniques
2.1 Earned Value Managementcontrol 22.2 Forecasting
control 3
2.3 To-complete perfomance index (TCPI)
control 4
2.4 Performance Reviews
Kinerja dinilai dalam hal biaya, jadwal, kinerja teknis, dan risiko.
2.5 Project Management Software
Perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu dalam perencanaan, pemantauan, dan pengendalian kinerja proyek, termasuk kinerja biaya.
2.6 Reserve Analysis
Analisis cadangan untuk mengantisipasi hal-hal lain selama penggunaan budget proyek.
4.3 Control Costs: Outputs
3.1 Work Performance Information
Menunjukkan bagaimana kegiatan proyek yang benar-benar berkembang dalam kaitannya dengan anggaran yang direncanakan dan jadwal.3.2 Cost Forecasts
Perubahan pada biaya dasar yang telah disetujui. Jumlah ini umumnya direvisi hanya dalam menanggapi perubahan lingkup.
3.3 Change Request
Adanya perubahan cost performance atau komponen lain dari rencana manajemen proyek.
3.4 Project Management Plan Updates
3.5 Project Documents Updates
Pembaruan dokumen biaya proyek untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam melaksanakan proyek.
3.6 Organizational Process assets updates
Memperbarui aset proses organisasi agar proyek tetap berjalan lancar.
2. Pengertian Cost dan Project Cost Management
Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb
Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.
3. Proses Project Cost Management
terdapat empat langkah atau proses dalam Project Cost Management yaitu Resource Planning, Cost Estimating, Cost Budgeting, dan Cost Control.
1. Resource Planning (Perencanaan Sumber Daya)
Pada tahap awal perencanaan proyek, sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek perlu didefinisikan terlebih dahulu. WBS (Work Breakdown Structure) dan pengalaman dari proyek sejenis dapat digunakan untuk menentukan sumber daya fisik yang dibutuhkan oleh proyek. Pada tahap ini juga dilakukan pengelolaan keuangan proyek, dimana tim proyek akan menetapkan kebijakan apa yang harus dipatuhi, prosedur perusahaan apa yang relevan, dan mempersiapkan dokumentasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengeluaran, dan pengendalian uang saat mengalir mengalir masuk atau keluar dari proyek tersebut.
2. Cost estimating (Estimasi Biaya)
Beberapa metode estimasi biaya dapat diterapkan untuk memprediksi biaya yang dikeluarkan dalam aktivitas proyek. Pilihan metodenya sendiri tergantung pada tingkat informasi yang ada. Melakukan perkiraan dengan menggunakan biaya dari proyek sebelumnya yang sejenis dapat dijadikan dasar untuk proyek saat ini. Pilihan lainnya adalah menggunakan model parametrik dimana karakteristik proyek diwakili secara matematis. Perkiraan dapat disempurnakan ketika mendapatkan informasi yang lebih banyak ketika proyek berlangsung. Pada akhirnya tahap ini akan menghasilkan estimasi biaya unit yang terperinci dengan akurasi tinggi.
3. Cost budgeting (Penganggaran Biaya)
Estimasi biaya bersama penjadwalan proyek akan menjadi input untuk penganggaran biaya. Anggaran tersebut akan memberikan gambaran umum mengenai biaya secara periodik maupun biaya total proyek. Perkiraan biaya menentukan biaya setiap aktivitas kerja, sedangkan penganggaran mengalokasikan biaya selama periode waktu ketika biaya akan dikeluarkan. Garis besar biaya adalah anggaran waktu bertahap yang telah disetujui yang digunakan sebagai titik awal untuk mengukur kemajuan kinerja aktual.
4. Cost control (Pengendalian Biaya)
Pengendalian biaya berkaitan dengan pengukuran variabel dari dasar biaya dan mengambil tindakan korektif yang efektif untuk mencapai biaya minimum. Prosedur diterapkan untuk memantau pengeluaran dan kinerja terhadap kemajuan sebuah proyek. Semua perubahan pada baseline biaya perlu dicatat dan total biaya akhir yang diharapkan terus diprediksi. Software pengendalian biaya dapat bermanfaat untuk menentukan prosedur pengendalian biaya, melacak dan menyetujui perubahan dan menerapkan analisis. Selanjutnya, pelaporan dapat ditingkatkan dan disederhanakan sehingga memudahkan untuk menginformasikan semua stakeholder yang terlibat dalam proyek.
4. Prinsip dasar dari Cost Management
1. Keuntungan adalah Penerimaan dikurangi Pengeluaran (Biaya)
2. Life Cycle Costing adalah estimasi biaya proyek ditambah biaya perawatan produk yang dihasilkan
3. Analisis Aliran Kas adalah menentukan perkiraan biaya tahunan dan keuntungan dari suatu proyek
4. Keuntungan dan biaya bisa terukur dan tidak terukur, langsung maupun tidak langsung
Sunk cost (biaya masa lalu) seharusnya tidak dijadikan kriteria dalam seleksi proyek
5. Gunakan target penjualan yang ambisius dan pertumbuhan laba untuk memotivasi kebutuhan, dan komitmen untuk, pertumbuhan berorientasi manajemen biaya.
6. Penjahit pengurangan biaya target ke posisi biaya yang ada dan strategi bisnis masing-masing.
7. Membedakan antara ‘baik’ dan ‘buruk’ biaya. Bagian yang paling penting dari pendekatan manajemen yang berorientasi pertumbuhan biaya dimulai setelah penghasilan dan biaya-pengurangan target telah ditetapkan.
8. Membuat kondisi yang tepat untuk manajemen biaya yang berkelanjutan. Membuat perubahan proses manajemen, organisasi dan kemampuan sering merupakan prasyarat untuk manajemen biaya terus menerus.
5. Rencana Sumber Daya
Sifat alami dari suatu proyek atau organisasi akan mempengaruhi perencanaan sumber daya. erencanaan sumber daya ini pada prinsipnya membuat rencana kebutuhan berbagai
sumber daya (khususnya material, SDM, biaya dll) berdasarkan aktivitas pekerjaan dalam
suatu proyek. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
Bagaimana tingkat kesulitan pekerjaan dalam proyek tersebut ?
Apakah terdapat statemen khusus tentang lingkup (scope) proyek yang akan mempengaruhi penggunaan sumber daya?
Apakah organisasi tersebut pernah melakukan kegiatan atau proyek yang serupa, sehingga dapat dipakai untuk acuan penggunaan sumber daya ?
Apakah organisasi mempunyai orang-orang, peralatan, dan material yang tersedia dan mampu untuk melakukan pekerjaan di dalam proyek
6. Estimasi biaya, Jenis-jenisnya dan alat serta tekniknya
Estimasi Biaya
Salah satu keluaran dari manajemen biaya proyek yang paling penting adalah suatu perkiraan (estimasi) biaya.
Ada beberapa jenis perkiraan biaya dan alat bantu (tool) serta teknik yang dapat digunakan untuk membantu menyusun estimasi biaya.
Adalah penting juga untuk disusun suatu rencana manajemen biaya yang menguraikan bagaimana variasi pengaturan biaya atas suatu proyek.
Jenis-Jenis Estimasi Biaya :
1. Rough Order of Magnitude (ROM)
When Done Very early in the project life cycle, often 3-5 years before project completion. Why Done Provides rough ballpark of cost for selection decisions. How
Accurate -25%, +75%.
2. Budgetary
When Done Early, 1-2 years out. Why Done Puts dollars in the budget plans.
How Accurate -10%, +25%.
3. Definitive
When Done Later in the project, < 1 years out. Why Done Provides details for
purchases, estimate actual costs. How Accurate -5%, +10%.
Tool dan Teknik Estimasi Biaya
1. Pendekatan atas-bawah : menggunakan harga riil proyek sejenis yang sebelumnya
pernah dikerjakan untuk perkiraan biaya yang baru.
2. Pendekatan bawah-atas : menaksir materi pekerjaan secara rinci dan menjumlahkan
secara keseluruhan untuk menentukan biaya total proyek.
3. Pendekatan parametrrik : membuat perkiraan biaya proyek dengan menggunakan
model matematika berdasarkan variabel atau karakteristik proyek.
Contoh Tool :
COCOMO (Constructive Cost Model) yang dikembangkan oleh Barry Boehm :
software yang digunakan untuk menyusun estimasi biaya proyek
7. Constructive Cost Model (COCOMO)
COCOMO adalah singkatan dari Constructive Cost Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan. COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : Dasar persamaan perkiraan biaya, Setiap asumsi yang dibuat dalam model, Setiap definisi, serta Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit
8. Jenis masalah dengan estimasi biaya IT
• Menyusun estimasi untuk suatu proyek yang sangat besar adalah tugas yang sangat
kompleks dimana estimasi harus dilakukan pada berbagai langkah-langkah atau
aktivitas pekerjaan dalam proyek.
• Banyak orang yang melakukan estimasi hanya mempunyai sedikit pengalaman
sebelumnya. Untuk menghindari hal tersebut, mungkin perlu dilakukan pelatihan dan
pembimbingan penyusunan anggaran.
• Banyak orang cenderung meremehkan kegiatan estimasi ini sehingga pada akhirnya
banyak perkiraan yang bias/menyimpang. Penyimpangan ini dapat dihindari dengan
melakukan review/tinjauan/presentasi anggaran biaya atau dengan pendapat untuk
meyakinkan bahwa anggaran biaya tidak menyimpang.
• Pihak manajemen biasanya menginginkan informasi jumlah biaya proyek dan bukan
estimasi riil atas suatu proyek. Manajer proyek harus melakukan negosiasi dengan
pihak sponsor proyek untuk menentukan biaya proyek yang realistis.
9. Cost Budgeting, Cost Control (Earned Value Management (EVM), Earned Value Management Terms, Earned Value Calculations, Earned Value Formulas, and Rules of Thumb for Earned Value Numbers)
Manajemen nilai yang diperoleh adalah teknik manajemen proyek untuk mengukur kinerja dan kemajuan proyek. Ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan pengukuran segitiga manajemen proyek : ruang lingkup, waktu, dan biaya.
Dalam satu sistem terintegrasi, manajemen nilai yang diperoleh mampu memberikan perkiraan yang akurat tentang masalah kinerja proyek, yang merupakan kontribusi penting bagi manajemen proyek.
Penelitian EVM awal menunjukkan bahwa bidang perencanaan dan pengendalian dipengaruhi secara signifikan oleh penggunaannya; dan juga, menggunakan metodologi meningkatkan definisi ruang lingkup serta analisis kinerja proyek secara keseluruhan. Studi penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa prinsip EVM adalah prediktor positif keberhasilan proyek. [1] Popularitas EVM telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di luar kontrak pemerintah, sebuah sektor di mana kepentingannya terus meningkat [2] (misalnya aturan DFARS baru baru-baru ini [3] ), sebagian karena EVM juga dapat muncul dan membantu memperkuat kontrak perselisihan. [4]
Fitur-fitur penting dari setiap implementasi EVM meliputi:
Rencana proyek yang mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan
Penilaian pekerjaan yang direncanakan, disebut nilai yang direncanakan (PV) atau biaya pekerjaan yang dianggarkan terjadwal (BCWS)
"Aturan penghasilan" yang telah ditentukan sebelumnya (juga disebut metrik) untuk mengukur pencapaian pekerjaan, yang disebut nilai yang diperoleh (EV) atau biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dilakukan (BCWP)
Implementasi EVM untuk proyek besar atau kompleks mencakup lebih banyak fitur, seperti indikator dan perkiraan kinerja biaya (lebih dari anggaran atau di bawah anggaran) dan kinerja jadwal (di belakang jadwal atau lebih cepat dari jadwal). Namun, persyaratan paling mendasar dari sistem EVM adalah bahwa ia mengukur kemajuan menggunakan PV dan EV.
10. Project Portfolio Management
adalah manajemen terpusat dari proses, metode, dan teknologi yang digunakan oleh manajer proyek dan kantor manajemen proyek (PMO) untuk menganalisis dan secara kolektif mengelola proyek saat ini atau yang diusulkan berdasarkan berbagai karakteristik utama. Tujuan PPM adalah untuk menentukan campuran sumber daya yang optimal untuk pengiriman dan untuk menjadwalkan kegiatan untuk mencapai tujuan operasional dan keuangan terbaik organisasi, sementara menghormati batasan yang dikenakan oleh pelanggan, tujuan strategis, atau faktor dunia nyata eksternal. Standar Internasional mendefinisikan kerangka kerja Manajemen Portofolio Proyek.
11. Penggunaan software dalam membantu manajemen biaya
Prinsip setiap perusahaan adalah meminimalisir input dan memaksimalkan output hal tersebut bisa kita katakan sebagai efisiensi dalam berbinis. Perangkat lunak manajemen biaya memungkinkan perusahaan untuk memiiliki visibilitas, mengelola pengeluaran biaya perusahaan agar segala tujuan yang akan dicapai dapat dimaksimalkan secara efektif dan efisien. Perangkat lunak manajemen biaya memberikan kemampuan perusahaan untuk menetapkan dan menerapkan kontrol dalam efisiensi biaya pengeluaran perusahaan.
Hal ini bisa dikatakan bahwa kemampuan manajemen biaya perangkat lunak memungkinkan administrator untuk memiliki visibilitas penuh dan melacak penggunaan karyawan sumber daya keuangan bisnis. Kemampuan efisiensi ini bisa berdampak dengan pelaksanaan bisnis yaitu dapat mengurangi biaya terkait pelaksanaan bisnis seperti biaya pengeluaran barang dan jasa untuk biaya input. Biaya-biaya input tersebut tergolong perlengkapan kantor dan biaya-biaya yang tidak tergolong ke dalam produk jadi.
VIII. Project Quality Management ( Manajemen Kualitas )
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya. Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
• Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.
• Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
menurut Gazpers (1997), manajemen kualitas dapat dikatakan sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakansanaan kualitas, tujuan dan tanggung jawab serta mengimplementasikannya melalui alat-alat manajemen kualitas, seperti perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan kualitas.
1. Pengertian kualitas dan kualitas proyek IT
Kualitas adalah derajat dari beberapa karakteristik pemenuhan requirement
Saat ini, organisasi selalu membutuhkan SI/TI untuk menjalankan proses bisnis mereka. Mereka berkeyakinan bahwa dengan penerapan SI/TI di lingkungannya dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang mendatangkan banyak keuntungan bagi bisnis mereka. Pengelolaan proyek pada umumnya berbeda dengan proyek-proyek yang melibatkan SI/TI. Untuk itu, dalam artikel ini dibahas tuntas tentang konsep manajemen proyek TI yang baik sesuai best practice.
Manajemen Proyek TI adalah disiplin ilmu yang relatif baru dalam mengelola proyek-proyek TI agar lebih sukses (selaras dengan tujuan perusahaan) dengan menggabungkan konsep Manajemen Proyek tradisional dengan Rekayasa Perangkat Lunak/Sistem Informasi Manajemen. Peran TI dilebur dalam siklus hidup suatu proyek pada umumnya, yaitu pada siklus hidup pengembangan perangkat lunak atau yang dikenal dengan istilah Software Development Life Cycle (SDLC).
Mengapa perlu mengimplementasikan konsep Manajemen Proyek TI sesuai best practice?
Pada tahun 1995, Standish Group menerbitkan sebuah penelitian yang berhubungan dengan proyek TI di Amerika Serikat. Pada hasil penelitiannya Standish Group mengemukakan bahwa
31% proyek TI dibatalkan sebelum diselesaikan.
53% proyek TI dinyatakan selesai tetapi melewati dari jadwal yang sudah ditentukan, menghabiskan lebih dari bujet yang sudah ditentukan, dan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diminta.
Dengan data tersebut di atas, menunjukkan bahwa 80% lebih proyek TI yang dikerjakan dinyatakan gagal. Kegagalan ini mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup signifikan sehingga Divisi atau Departemen TI selalu dianggap cost center.
Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Untuk itu, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, perlu ada perbaikan dalam proses dan pengelolaan proyek TI. Pada saat itu, belum ada panduan khusus atau metode praktis yang membahas tentang pengelolaan proyek-proyek TI. Namun, saat ini sudah banyak penulis maupun peneliti yang membahas konsep Manajemen Proyek TI secara best practice. Hal ini sangat membantu pengerjaan proyek-proyek TI agar memiliki kualitas yang bagus, tepat waktu, sesuai bujet, dan sesuai kebutuhan.
2. Proses Project Quality Management
Project Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui aturan-aturan mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO sebagai panduan sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah buku software engineering yang memenuhi software quality assurance).
Kesepakatan ini dapat terukur melalui parameter conformance to requirements (proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness for use (produk dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses ini berinteraksi satu sama lain serta berinteraksi dengan proses di bidang pengetahuan lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha dari satu atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada persyaratan proyek
3. Quality Planning, Quality Assurance, Quality Assurance Plan, dan Quality Control.
1. Quality Planning
Ini adalah kegiatan perencanaan. Memang di PMBOK, itu diklasifikasikan di bawah Kelompok Proses Perencanaan.
Keluaran utama adalah Rencana Manajemen Mutu, Rencana Peningkatan Kualitas, Metrik, Daftar Periksa.
Untuk sampai pada output ini, kegiatan utama adalah Menentukan standar kualitas yang relevan (mengarah ke metrik dan daftar periksa), Menentukan bagaimana sampai pada standar ini (untuk sampai pada rencana manajemen dan peningkatan).
Saya akan menggunakan contoh membangun rumah. Sebelum dimulainya bangunan yang sebenarnya, metrik kunci untuk kesuksesan ditentukan. Sebagian besar metrik ini berkaitan dengan persyaratan pelanggan: ruang lantai yang dapat digunakan seluas 900 kaki persegi, tidak ada sinar matahari pagi langsung, sirkulasi udara yang baik, fengshui yang bagus, dll. Beberapa metrik adalah standar perusahaan dan berdampak pada reputasi perusahaan, misalnya. kualitas pengerjaan.
Perencanaan Kualitas kemudian akan datang dengan rencana untuk menentukan misalnya. bagaimana mengukur metrik atau daftar periksa ini, kapan melakukannya, jika ada kebutuhan untuk konsultan eksternal (mis. master fengshui) dll.
2. Quality Assurance
Ini adalah kegiatan pelaksana, karenanya diklasifikasikan di bawah Kelompok Proses Pelaksana
Keluaran utama adalah: Perubahan yang Diminta dan Tindakan korektif yang disarankan
Untuk mencapai hasil ini, kegiatan utamanya adalah: Menerapkan kegiatan yang direncanakan (dalam manajemen mutu / rencana peningkatan) dan memastikan perbaikan berkelanjutan (untuk sampai pada perubahan yang diminta dan merekomendasikan tindakan korektif).
Dalam contoh pembangunan rumah, beberapa kegiatan yang mungkin dalam fase Jaminan Kualitas adalah melibatkan fengshui master pada waktu yang tepat atau meminta spesialis pencahayaan untuk mengukur jumlah sinar matahari pagi yang masuk ke dalam rumah. Juga, rencana manajemen mutu dapat mencakup pemeriksaan berkala oleh pengawas untuk memeriksa kualitas pengerjaan misalnya. peletakan batu bata, plesteran - maka ada jaminan kualitas untuk memastikan kegiatan ini dilakukan dan hasilnya dievaluasi untuk kemungkinan tindakan perbaikan. Jika ada tindakan korektif yang diperlukan misalnya. para pekerja menghasilkan kualitas kerja sub-par karena pelatihan yang tidak sesuai; maka jaminan kualitas dapat merekomendasikan mereka mendapatkan pelatihan yang diperlukan.
3. Quality Control
Ini adalah kegiatan operasional dan diklasifikasikan dalam Kelompok Proses Pengawasan / Pengendalian
Keluaran utama adalah: Perbaikan Cacat yang Divalidasi, pengukuran QC, Hasil Kerja Yang Divalidasi, Perbaikan Cacat yang Disarankan, Perubahan yang Diminta, Tindakan korektif / pencegahan yang disarankan
Untuk sampai pada keluaran ini, kegiatan utamanya adalah: Hasil pemantauan (untuk sampai pada pengukuran QC dan karenanya kualitas metrik; perbaikan cacat yang disarankan; perubahan yang diminta; memvalidasi perbaikan / hasil kerja), Mengidentifikasi cara untuk menghilangkan hasil yang tidak diinginkan (untuk sampai pada korektif yang direkomendasikan / tindakan pencegahan)
Dalam contoh pembangunan rumah, beberapa kegiatan yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan rutin pada jumlah ruang lantai yang dapat digunakan sebagaimana didefinisikan dalam persyaratan, dan pemeriksaan pada kualitas pengerjaan. Sekarang perhatikan bahwa tidak seperti Jaminan Kualitas, dalam Kontrol Kualitas - kami tertarik pada cacat dan koreksi produk yang sebenarnya - bukan proses / akar penyebabnya. Jadi dalam kasus pengerjaan yang buruk misalnya. bata keluar dari tempatnya - QC tertarik untuk mengidentifikasi cacat produk dan memperbaikinya. Memperbaiki penyebab yang mendasari hal ini misalnya. pelatihan yang tidak memadai - adalah bagian dari QA.
4. Analisis Pareto dan contoh diagram
Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda dapat menghasilkan 80% dari manfaat melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam hal peningkatan kualitas, mayoritas besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Hal ini juga dikenal sebagai beberapa penting dan banyak sepele.
Pada akhir 1940-an guru manajemen kualitas Joseph M. Juran menyatakan prinsip dan diberi nama setelah ekonom Italia Vilfredo Pareto, yang mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia pergi ke 20% dari populasi. Pareto kemudian dilakukan survei pada sejumlah negara lain dan ditemukan untuk mengejutkan bahwa suatu distribusi yang serupa diterapkan.
Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal:
80% dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.
80% dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
20% dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.
20% dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.
Prinsip Pareto memiliki banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, salah satu alat utama yang digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six Sigma.
Dalam PMBOK memesan Pareto digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat pertama.
Contoh Diagram
Ini adalah contoh sederhana diagram Pareto menggunakan data sampel menunjukkan frekuensi relatif dari penyebab kesalahan pada situs. Hal ini memungkinkan Anda untuk melihat apa yang 20% dari kasus yang menyebabkan 80% dari masalah dan di mana upaya harus difokuskan untuk mencapai peningkatan terbesar.
Nilai Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah bahwa hal itu mengingatkan Anda untuk fokus pada 20% dari hal-hal penting. Dari hal-hal yang Anda lakukan selama proyek Anda, hanya 20% yang benar-benar penting. Mereka menghasilkan 80% 20% dari hasil Anda. Mengidentifikasi dan fokus pada hal-hal pertama, tetapi tidak benar-benar mengabaikan sisanya 80% penyebab.
5. Sampel Statistik dan standard deviasi
Sampel Dalam statistik inferensial, kita ingin mengetahui gambaran karakteristik tertentu dari suatu populasi, namun terkadang hal tersebut terkadang tidak mungkin dan tidak praktis untuk mengamati seluruh obyek/individu yang menyusun suatu populasi. Pedagang eceran beras hanya meneliti segenggam beras untuk menentukan kualitas sekarang beras. Pedagang emas hanya meneliti bekas gosokan dari perhiasan tersebut untuk menentukan kualitas emas perhiasan tersebut. Peneliti lingkungan hanya meneliti beberapa milliliter air untuk menentukan kualitas air pada suatu sungai atau danau. Pertanyaannya, mengapa tidak meneliti secara keseluruhan, bukankah hasilnya akan lebih baik dan lebih tepat?
Mengingat seorang peneliti dalam melakukan penelitian penuh dengan keterbatasan baik dari segi biaya, waktu, dan lain sebagainya maka penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data yang diinginkan sesuai dengan permasalah yang diteliti ditempuh dengan mengambil sebagian dari populasi, dengan mempertimbangkan ketebatasan yang ada dari peneliti. Bagian dari populasi tersebut sebagai tempat untuk mengumpulkan informasi dinamakan contoh (sampel).
Dengan demikian, sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian, sampel harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.
Standar deviasi disebut juga simpangan baku. Seperti halnya varians, standar deviasi juga merupakan suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar deviasi merupakan ukuran dispersi yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin karena standar deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan ukuran data asalnya. Misalnya, bila satuan data asalnya adalah cm, maka satuan stdar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki satuan kuadrat dari data asalnya (misalnya cm2). Simbol standar deviasi untuk populasi adalah σ dan untuk sampel adalah s.
Standar deviasi adalah ukuran penyebaran yang paling banyak digunakan. Semua gugus data dipertimbangkan sehingga lebih stabil dibandingkan dengan ukuran lainnya. Namun, apabila dalam gugus data tersebut terdapat nilai ekstrem, standar deviasi menjadi tidak sensitif lagi, samahalnya seperti mean.
6. Commonly used certainy factors
Bagian ini menjelaskan upaya pertama untuk menyediakan beberapa bentuk kemampuan faktor kepastian (CF) untuk aturan fuzzy. Dipandu oleh fitur-fitur yang disediakan di FuzzyCLIPS , ekstensi fuzzy ke shell sistem pakar CLIPS . Sebagai pengantar, mari kita lihat beberapa fitur dari aturan dan fakta FuzzyCLIPS yang mendukung perhitungan faktor kepastian. Ingatlah pada titik ini bahwa diharapkan pembaca memiliki pemahaman yang cukup tentang sistem berbasis aturan dan juga telah memahami aturan java fuzzy dari toolkit ini (dan mudah-mudahan rumusan aturan fuzzy di Jess juga).
(Singkirkan aturan-dengan-CF
"Ini adalah aturan dengan faktor kepastian yang terkait dengannya"
(nyatakan (CF 0.8)); aturan memiliki CF 0,8
(orang-usia? nama? usia &: (>? usia 50))
=>
(menegaskan (orang-weightClass? nama lebih-berat))
)
Aturan di atas mengatakan bahwa jika kita menemukan seseorang yang berusia di atas 50 tahun maka kita dapat berharap bahwa orang itu akan kelebihan berat badan. Faktor kepastian aturan mengatakan bahwa kami hanya memiliki kepercayaan 80% bahwa aturan ini benar. Oleh karena itu fakta yang dinyatakan bahwa orang tersebut kelebihan berat badan akan diberikan kepastian 0,8. Ini mengasumsikan bahwa kepastian fakta untuk usia seseorang adalah 1,0. Namun, jika faktanya sudah ditegaskan seperti:
(nyatakan (orang-usia Ronald 55) CF 0.9)
Ini mengatakan bahwa kami hanya yakin dengan usia Ronald dengan faktor kepastian 0,9. Dalam hal ini faktanya akan dinyatakan sebagai:
(orang-beratKelas Ronald kelebihan berat badan) CF 0,72
Karena kami hanya 0,8 tertentu dari aturan kami dan 0,9 tertentu dari usia maka kami 0,9 * 0,8 = 0,72 dari kelas berat untuk orang tersebut. Tentu saja ada banyak cara untuk menggabungkan kepastian ini dan FuzzyCLIPS melakukannya dengan cara ini. Idealnya kami ingin lebih banyak kontrol atas ini dan FuzzyCLIPS tidak menyediakan ini pada tingkat yang sederhana (seseorang dapat memodifikasi kode C dan mengubah ini ... sebenarnya tidak terlalu sulit untuk seorang programmer yang tertarik).
Jika aturan memiliki beberapa pola untuk dicocokkan dengan fakta di tempat aturan (juga disebut sebagai anteseden aturan atau sisi kiri, LHS, aturan), maka kepastian untuk fakta yang dinyatakan (di sebelah kanan sisi, RHS, aturan) akan dihitung oleh:
CF of rule * (CF minimum dari semua fakta yang cocok dengan RHS dari aturan)
Perhatikan bahwa pada poin ini semua fakta telah disebut crisp (atau non-fuzzy). Mari kita perhatikan contoh sederhana dengan anteseden fuzzy dan kesimpulan fuzzy (atau fakta tegas). Dalam FuzzyCLIPS kita mungkin memiliki:
(defrule temp-low-adjust-thermostat-up)
(suhu rendah)
=>
(nyatakan (sesuaikan thermostat ke atas))
)
Dalam hal ini orang dapat dengan mudah berpendapat bahwa semacam ketidakpastian dibangun ke dalam penanganan aturan fuzzy tersebut. Fakta suhu input tidak harus sama persis dengan fakta fuzzy (suhu rendah). Hanya perlu ada fakta fuzzy untuk suhu (ini akan menjadi suhu aktual yang dinyatakan sebagai set fuzzy) yang sebagian cocok dengan (tumpang tindih) set fuzzy suhu rendah. Ukuran tumpang tindih kemudian akan digunakan untuk menentukan bentuk fakta fuzzy keluaran untuk menyesuaikan termostat. Contohnya dapat dilihat di bagian FuzzyRules dalam dokumentasi ini. Sebagian besar aturan yang murni fuzzy bergantung pada hal ini dan pertimbangan lebih lanjut dari faktor kepastian di atas kesimpulan fuzzy tidak digunakan. Dalam FuzzyCLIPS ini dimungkinkan dan aturan serta fakta fuzzy dapat memiliki faktor kepastian yang terkait dengannya. Perhitungan faktor kepastian untuk kasus-kasus ini dijelaskan dalam dokumentasi FuzzyCLIPS dan tidak akan dibahas di sini.
Namun ada, dan kasus yang menarik dan berguna yang patut dipertimbangkan. Ini melibatkan anteseden kabur dan kesimpulan yang jernih.
(menguraikan aturan fuzzy-crisp
(orang (nama? n) (tinggi pendek))
=>
(nyatakan (hasil? n singkat))
)
Dalam hal ini tinggi konsep fuzzy pendek telah didefinisikan. Aturannya ingin mengenali orang-orang yang memiliki tingkat kependekan dan menangkap tingkat kependekan itu. Aturan standar tanpa faktor kepastian akan memungkinkan seseorang dari ketinggian tertentu yang cocok dengan konsep pendek secara marjinal (tumpang tindih kecil dalam himpunan fuzzy pendek dan himpunan fuzzy tinggi fuzzified seseorang) untuk menghasilkan kesimpulan yang sama dengan seseorang yang cocok dengan konsep pendek dengan cukup baik. Dalam kedua kasus, fakta (hasil Bob pendek) atau (hasil Harry pendek) akan diproduksi. Seperti sekarang Anda dapat melihat fakta-fakta yang tajam ini meminta beberapa ukuran yang melekat padanya yang membedakan keduanya. Ini ditangani dalam FuzzyCLIPS dengan menghitung faktor kepastian untuk fakta-fakta yang tajam yang dinyatakan ketika ada fakta-fakta kabur yang cocok dengan RHS aturan dengan cara khusus. Faktor kepastian didasarkan pada ukuran kesamaan antara anteseden fuzzy dan input fuzzy yang cocok dengannya. Kesamaan ini menjadi CF untuk fakta yang tajam. Jadi dalam kasus kami ini berarti bahwa orang yang tingginya cocok pendek hanya sedikit akan memiliki CF kecil sedangkan orang yang cocok pendek cukup baik akan memiliki CF besar. Sekali lagi ini adalah situasi yang disederhanakan karena kita dapat menambahkan anteseden yang lebih kabur pada LHS aturan. Kemudian minimum kesamaan digunakan. FuzzyCLIPS menangani situasi yang bahkan lebih kompleks dari campuran anteseden fuzzy dan renyah, dengan fakta input memiliki CF ditugaskan untuk mereka tetapi kami tidak akan membahas ini di sini. Mungkin tidak umum untuk beroperasi dengan cara ini dan yang paling sulit untuk menentukan arti perhitungan seperti itu.
Jadi di mana ini meninggalkan kita sejauh FuzzyJ Toolkit yang bersangkutan dan FuzzyJess juga. Pada titik ini belum ada upaya untuk memberikan solusi lengkap (tetapi kompleks) seperti yang ditemukan di FuzzyCLIPS. Namun, kait yang cukup telah disediakan untuk mendukung dua kegunaan yang sangat umum, anteseden fuzzy dengan kesimpulan fuzzy (tidak ada hubungannya di sini benar-benar sejak kesimpulan fuzzy menangani hal-hal) dan anteseden fuzzy dengan kesimpulan tajam.
Pertama mari kita lihat situasi Java murni dan dukungan untuk FuzzyRules. Jelas bahwa FuzzyRules mengeksekusi dan memuaskan situasi yang ada dan kesimpulan fuzzy. Namun ada beberapa metode yang dapat membantu dalam menulis program Java yang perlu menentukan ukuran kesamaan atau pencocokan antara FuzzyValues dalam pasangan aturan pendahuluan / input (atau antara FuzzyValues di luar konteks aturan).
7. Definisi Six Sigma, Six Sigma dan Project Management, Six Sigma dan statistic
Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ). sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram. Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.
Project Management
Project Management adalah suatu disiplin ilmu dalam inisiasi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan dan penutupan sebuah kerja tim untuk meraih tujuan yang jelas. Project adalah sebuah usaha yang bersifat sementara (waktu awal dan akhir pengerjaan telah ditentukan) untuk mencapai tujuan tertentu atau memproduksi sesuatu yang unik. Tantangan utama sebuah proyek adalah untuk mecapai sasaran dengan menyadari adanya batasan-batasan (ruang lingkup, waktu, dan anggaran) yang telah dipahami sebelumnya. Tantangan lainnya adalah faktor keselamatan dan bagaimana menggunakan sumber daya yang ada secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Statistic
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
8. Quality Control Charts and the Seven Run Rule
Ada banyak aturan ibu jari dan heuristik kita ikuti di berbagai bidang pekerjaan dan kehidupan. Rule of Seven adalah salah satu heuristik berumur tua yang bekerja dengan baik dalam banyak aspek pekerjaan. Aturan ini berlaku dalam bisnis maupun dalam manajemen mutu.
Apa pun yang bertahan dalam suatu pola mungkin baik atau buruk juga. Pemasar telah menggunakan aturan tujuh dalam memasarkan stres yang pelanggan memutuskan untuk membeli suatu produk hanya ketika ia mendengar tentang produk tujuh kali atau lebih terus-menerus. Terus-menerus mendengar tentang produk berkali-kali menciptakan buzz dan mengarah pembeli terhadap membeli produk baru. Nomor tujuh lebih merupakan heuristik daripada aturan matematika.
Aturan tujuh juga diterapkan dengan cara yang bermakna dalam Manajemen Mutu. Ini digunakan bersama dengan Control Charts. Aturan Tujuh seperti yang diterapkan di Manajemen Mutu mengatakan bahwa “A lari dari tujuh atau lebih berturut-turut poin dalam peta kendali, baik di atas rata-rata, atau di bawah rata-rata, atau terus meningkat atau menurun, mungkin menunjukkan proses mungkin out-of -kontrol".
9. Testing dan Types of Test
Testing adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan. sedangkan Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna.
Different Types of Testing, 1. Diagnostic Testing, 2. Formative Testing, 3. Benchmark Testing, 4. Summative Testing
1. Diagnostic Testing
Tes ini digunakan untuk “mendiagnosis” apa yang diketahui dan tidak diketahui siswa. Pengujian diagnostik biasanya terjadi pada awal fase pendidikan baru, seperti ketika siswa akan mulai belajar unit baru. Tes ini mencakup topik yang akan diajarkan siswa pada pelajaran mendatang.
Guru menggunakan informasi pengujian diagnostik untuk memandu apa dan bagaimana mereka mengajar. Sebagai contoh, mereka akan berencana untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk keterampilan yang paling sulit bagi siswa pada tes diagnostik. Jika siswa melakukannya dengan sangat baik pada bagian tertentu, di sisi lain, mereka dapat membahas konten itu lebih cepat di kelas. Siswa tidak diharapkan menguasai semua informasi dalam tes diagnostik.
Pengujian diagnostik dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi orang tua. Umpan balik yang diterima anak-anak saya dalam tes-tes ini membuat saya tahu konten seperti apa yang akan mereka fokuskan di kelas dan memungkinkan saya mengantisipasi keterampilan atau bidang apa yang mungkin menjadi masalah mereka.
2. Formative Testing
Jenis tes ini digunakan untuk mengukur pembelajaran siswa selama pelajaran. Ini digunakan sepanjang kuliah dan dirancang untuk memberi siswa kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka telah memahami materi, seperti dalam contoh kegiatan jam yang disebutkan di atas. Tes informal dan berisiko rendah ini berlangsung secara berkelanjutan, dan kinerja siswa pada pengujian formatif cenderung menjadi lebih baik ketika pelajaran berlangsung.
Sekolah biasanya tidak mengirim laporan rumah pada pengujian formatif, tetapi itu adalah bagian penting dari proses belajar mengajar. Jika Anda membantu anak-anak Anda dengan pekerjaan rumah mereka, Anda kemungkinan menggunakan versi pengujian formatif saat Anda bekerja bersama.
Sebagai contoh, saat menonton anak saya, Luke, mengukur benda menggunakan inci dan sentimeter minggu ini, saya bisa melihat ketika dia memilih unit yang salah atau ketika dia tidak memulai pengukuran pada titik nol pada pita pengukur. Itu adalah bentuk pengujian formatif. Saya merasa terbantu sebagai orang tua karena memungkinkan saya memperbaiki kesalahan sebelum menjadi kebiasaan bagi putra saya.
3. Benchmark Testing
Pengujian ini digunakan untuk memeriksa apakah siswa telah menguasai satu unit konten. Pengujian patokan diberikan selama atau setelah kelas berfokus pada bagian materi, dan mencakup sebagian atau seluruh konten yang telah diajarkan hingga saat itu. Penilaian dirancang untuk memberi tahu para guru apakah siswa telah memahami materi yang telah dibahas.
Tidak seperti pengujian diagnostik, siswa diharapkan menguasai materi tentang tes benchmark, karena mereka mencakup apa yang telah difokuskan anak-anak di kelas. Orang tua akan sering menerima umpan balik tentang bagaimana anak-anak mereka memahami setiap keterampilan yang dinilai pada tes benchmark. Umpan balik ini sangat penting bagi saya sebagai orang tua, karena memberi saya wawasan tentang konsep mana yang tidak dikuasai anak laki-laki saya. Hasil dibagi berdasarkan keterampilan, jadi jika saya ingin meninjau lebih lanjut topik dengan anak-anak lelaki saya, saya dapat menemukan pelajaran, video, atau game online yang sesuai, atau meminta sumber daya guru mereka.
4. Summative Testing
Pengujian ini digunakan sebagai pos pemeriksaan pada akhir tahun atau kursus untuk menilai seberapa banyak konten yang dipelajari siswa secara keseluruhan. Jenis pengujian ini mirip dengan pengujian tolok ukur, tetapi alih-alih hanya mencakup satu unit, pengujian ini secara kumulatif mencakup semua hal yang siswa telah menghabiskan waktu sepanjang tahun.
Tes-tes ini diberikan - menggunakan proses yang sama - untuk semua siswa di kelas, sekolah, atau negara bagian, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka lakukan. Siswa diharapkan untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk tampil pada level yang ditentukan sebagai standar kecakapan untuk ujian.
Karena tes sumatif mencakup berbagai konsep untuk tingkat kelas yang diberikan, mereka tidak dapat menilai satu konsep secara mendalam. Jadi, umpan baliknya tidak sekaya atau konstruktif umpan balik dari tes diagnostik atau formatif. Sebagai gantinya, tes ini berfungsi sebagai pemeriksaan akhir bahwa siswa mempelajari apa yang diharapkan dari mereka di unit tertentu.
Sebagai orang tua, saya menganggap sumatif menguji konfirmasi tentang apa yang seharusnya saya ketahui tentang kinerja putra saya. Saya tidak berharap akan terkejut dengan hasilnya, mengingat umpan balik rutin yang telah saya berikan dalam bentuk pengujian diagnostik, formatif, dan benchmark sepanjang tahun.
10. Modern Quality Management dan Quality Experts
Modern Quality Management memastikan bahwa suatu organisasi, produk atau layanan konsisten. Ini memiliki empat komponen utama: perencanaan kualitas, jaminan kualitas, kontrol kualitas dan peningkatan kualitas. Manajemen mutu difokuskan tidak hanya pada kualitas produk dan layanan, tetapi juga pada sarana untuk mencapainya. Manajemen kualitas, oleh karena itu, menggunakan jaminan kualitas dan kontrol proses serta produk untuk mencapai kualitas yang lebih konsisten. Apa yang diinginkan pelanggan dan bersedia membayar untuk itu menentukan kualitas. Ini adalah komitmen tertulis atau tidak tertulis untuk konsumen yang dikenal atau tidak dikenal di pasar. Dengan demikian, kualitas dapat didefinisikan sebagai kesesuaian untuk penggunaan yang dimaksudkan atau, dengan kata lain, seberapa baik produk melakukan fungsi yang dimaksud.
11. Malcolm Baldrige Award and ISO 9000
Malcolm Baldrige
Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) adalah penghargaan yang didirikan oleh Kongres AS pada tahun 1987 untuk meningkatkan kesadaran manajemen kualitas dan mengakui perusahaan-perusahaan AS yang telah menerapkan sistem manajemen kualitas yang sukses. Penghargaan ini adalah kehormatan presiden tertinggi negara untuk keunggulan kinerja.
Tiga penghargaan MBNQA dapat diberikan setiap tahun dalam enam kategori:
Pabrikan
Perusahaan jasa
Bisnis kecil
pendidikan
Kesehatan
Nirlaba
Kategori pendidikan dan perawatan kesehatan ditambahkan pada tahun 1999, sementara kategori pemerintah dan nirlaba ditambahkan pada tahun 2007. Penghargaan MBNQA dinamai setelah mendiang Sekretaris Perdagangan Malcolm Baldrige, seorang pendukung manajemen kualitas. Institut Nasional Standar dan Teknologi Departemen Perdagangan AS mengelola penghargaan tersebut, dan ASQ yang mengaturnya.
ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.
12. Improving Information Technology Project Quality
Sebagian besar proyek TIK gagal karena kualitas buruk, yang tidak sesuai dengan persyaratan pelanggan, di mana pemeliharaan kepuasan pelanggan dianggap sebagai salah satu bahan yang paling penting dalam keberhasilan proyek TIK. "Kualitas" melambangkan inti dari kendala segitiga dalam manajemen proyek teknologi informasi "ruang lingkup, waktu, dan biaya" dan tidak dapat mengubah kendala-kendala ini tanpa memengaruhi yang lain. Ada beberapa definisi istilah "Kualitas" yang berbeda dari sudut pandang para ahli baru: (Nath, 2009) mengatakan bahwa "kualitasnya sesuai dengan serangkaian standar yang telah ditentukan sebelumnya." Ada definisi lain oleh organisasi Internasional untuk standardisasi (ISO) menambahkan dimensi lain dan definisi kualitas yang lebih komprehensif (schwalbe, 2017, p.314) menyebutkan bahwa "Kualitas adalah keseluruhan entitas yang mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi persyaratan yang dinyatakan atau tersirat. . " Ada beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek-proyek ITC, saya memilih tiga cara ini menurut pengalaman saya di bidang QA, dan yang dapat ditinjau sebagai berikut
13. Leadership
Leadership dalam bahasa Indonesia artinya Kepemimpinan yaitu suatu tahapan memberikan pengaruh atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.Dalam kehidupan sehari-hari peran pemimpin sangat dibutuhkan agar sebuah perusahaan tetap pada track untuk mencapai tujuan sehingga, seoran pemimpin akan membawa arah yang lebih baik.
Definisi leadership selain diatas yaiut tahapan dimana seorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain dan mengilhami, memberikan motivasi, semangat dan juga memberi arahan aktivitas-aktivitas mereka untuk membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi. Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan tentu akan berpengaruh di organisasi atau perusahaan. Jika pemimpin itu efektif, maka pengaruh atas orang lain akan memudahkan tercapainya tujuan-tujuan organisasi.
14. Biaya Kualitas
Biaya mutu tidak hanya biaya untuk memperoleh mutu kualitas tapi juga merupakan biaya-biaya yang timbul untuk mencegah terjadinya mutu yang rendah. Biaya mutu dapat dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi besar: biaya pencegahan (prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost) dan biaya kegagalan (failure cost).
Biaya pencegahan atau preventif adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk atau produksi produk-produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendesain produk dan sistem produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan memelihara sistem tersebut. Pencegahan kegagalan produk dimulai dengan mendesain mutu ke dalam produk dan proses produksi. Biaya ini meliputi quality engineering (rekayasa kualitas), quality training program (program pelatihan kualitas), quality planning (perencanaan kualitas), quality reporting (pelaporan kualitas), quality audits (pemeriksaan kualitas), quality circles (gugus kendali kualitas), supplier evaluation and selection (penilaian dan pemilihan pemasok), field trials, design review (penelaahan terhadap desain produk), design engineering, reliability engineering, special project dan new product review.
Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Biaya ini meliputi inspecting and testing raw material (inspeksi dan pengujian bahan baku), packaging inspection (inspeksi produk selama dan setelah proses produksi), supplier verification (verifikasi pemasok), product acceptance (pengambilan sampel dari satu batch produk jadi untuk menentukan kualitas produk), process acceptance (pengambilan sampel dari proses produksi yang sedang berjalan), supervising appraisal activities (aktivitas pengawasan), measurement equipment, inspection and test equipment, process control measurement, field inspection (pengujian di lapangan), design verification, material inspection, product inspection, inspection and test labor, product testing, on line product****, process inspection, outside endorsements dan biaya untuk memperoleh informasi dari pelanggan mengenai tingkat kepuasan mereka atas produk tersebut.
Biaya kegagalan adalah biaya yang terjadi saat produk gagal, kegagalan tersebut dapat terjadi secara internal dan eksternal. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi ketika produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat dideteksi sebelum dikirim ke konsumen (selama proses produksi). Biaya ini meliputi scrap (sisa bahan baku), spoilage (barang cacat), rework (pengerjaan kembali), reinspection (inspeksi kembali), retesting (pengetesan kembali), design changes (perubahan desain), downtime due to machine failures on material shortages/ defective parts/ defect related/ due to defects, disposal costs dan biaya terhentinya mesin karena kerusakan atau karena kehabisan bahan baku. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi ketika produk-produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dideteksi setelah dikirim ke pelanggan. Biaya ini meliputi return and allowances because of poor quality, repairs (perbaikan), warranties (mengganti produk yang rusak selama masa garansi), customer dissatisfaction/ customer complaints, lost market share, estimated lost sales because of poor product performance (hilangnya penjualan akibat ketidakpuasan pelanggan), complaint adjustment (menangani keluhan pelanggan), order cancellation, product liability, liability claim, recalls/ cost of recalls, returned goods, biaya pemasaran produk atas kegagalan eksternal dan biaya distribusi produk yang dikembalikan.
Biaya mutu dapat diklasifikasikan sebagai observable quality cost atau hidden quality cost.
Observable quality cost adalah biaya-biaya yang tersedia atau berasal dari catatan akuntansi perusahaan.
Hidden quality cost adalah opportunity cost yang dihasilkan dari mutu yang rendah.
Seluruh biaya mutu dapat diobservasi dan seharusnya tersedia dalam catatan akuntansi kecuali lost sales, customer dissatisfaction/ customer complaints dan lost market share. Seluruh hidden quality cost termasuk kategori biaya kegagalan eksternal. Hidden quality cost ini signifikan dan seharusnya diestimasi.
15. Penggunaan software dalam membantu project Quality Management
• Spreadsheet dan software charting membantu membuat diagram Pareto, diagram tulang ikan, dan sebagainya.
• Paket perangkat lunak statistik membantu melakukan analisis statistik.
• Produk perangkat lunak khusus membantu mengelola proyek Six Sigma atau membuat peta kendali mutu.
Perangkat lunak manajemen proyek membantu membuat grafik Gantt dan alat-alat lainnya untuk membantu rencana kerja dan melacak terkait dengan manajemen mutu.
IX. Project Human Resource Management ( Manajemen Sumber Daya )
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam proyek adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien.Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan secara efektif dari orang yang terlibat dengan proyek. Ini mencakup semua proyek stakeholder – sponsor, pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.
1. Pengertian dan pentingnya Human Resource Management
Project Human Resource Management Mencakup proses yang mengatur, mengelola, dan memimpin tim proyek. tim proyek terdiri dari orang-orang dengan peran dan tanggung jawab yang ditugaskan secara penuh atau paruh waktu, dan dapat ditambahkan atau dikeluarkan dari tim saat proyek berlangsung. anggota tim proyek juga dapat disebut sebagai staf proyek. meskipun peran dan tanggung jawab spesifik untuk anggota tim proyek ditugaskan, keterlibatan semua anggota tim dalam perencanaan dan pengambilan keputusan proyek sangat bermanfaat.
2. Keys to managing people dan Motivasi
Ketika Anda menjalankan bisnis kecil, aset Anda yang paling berharga kemungkinan besar adalah orang-orang yang bekerja untuk Anda. Jika Anda mengalami kesulitan berhubungan dengan karyawan Anda atau mereka menganggap Anda kurang berminat pada kesejahteraan mereka, Anda mungkin tidak akan menerima upaya terbaik mereka. Sejumlah kunci akan menentukan apakah Anda berhasil mengelola tenaga kerja Anda.
Mengembangkan Hubungan
Untuk mengelola orang-orang Anda dengan sukses, Anda perlu menghabiskan waktu mengembangkan hubungan dengan mereka. Luangkan waktu setiap hari untuk bertanya kepada mereka tentang kehidupan mereka atau apakah ada masalah khusus dengan tugas kerja. Ajak tim untuk sarapan atau makan siang sesekali sebagai cara untuk berinteraksi dalam suasana yang lebih santai.
Mendorong Umpan Balik
Lihatlah setiap percakapan yang Anda lakukan dengan karyawan sebagai peluang untuk menerima umpan balik yang berharga. Beberapa ide terbaik untuk bisnis Anda dapat datang dari mereka yang terlibat di dalamnya setiap hari. Dengan mendorong masukan mereka, Anda juga akan membuat karyawan Anda merasa memiliki suara dalam operasi bisnis. Lakukan pertemuan individu mingguan dengan karyawan Anda untuk mengumpulkan input tambahan.
Menjadi seorang Mentor
Ketika Anda mengidentifikasi seorang pekerja yang memiliki potensi kepemimpinan, tawarkan untuk melayani sebagai mentor untuk meningkatkan pengembangan pribadinya dan profesional. Beri dia proyek yang akan menantangnya untuk meningkatkan, dan menawarkan bimbingan Anda di sepanjang jalan. Dengan mendorong pengembangan pekerja berbakat, Anda akan memberikan motivasi serta merawat mereka untuk posisi manajemen saat bisnis Anda tumbuh.
Menggunakan Humor
Rasa humor dapat memiliki pengaruh positif pada keterampilan manajemen karyawan Anda dalam beberapa cara. Jika seorang karyawan marah, lelucon atau sindiran singkat dapat meredakan suasana hatinya. Selama situasi yang tidak nyaman seperti pertemuan evaluasi kinerja, komentar lucu di awal dapat meredakan ketegangan. Rasa humor juga dapat membuat Anda lebih mudah didekati sehingga karyawan Anda akan merasa lebih nyaman memberikan umpan balik.
Menahan diri dari Mengeluh
Jika Anda sebagai pemimpin terus-menerus mengeluh tentang pelanggan, pengiriman terlambat atau kinerja karyawan Anda, sikap Anda akan menyebar dengan cepat di antara para pekerja Anda. Dengan menolak untuk mengeluh bahkan selama masa-masa paling sulit, Anda akan mendapatkan rasa hormat dari karyawan Anda dan menjadikan diri Anda sebagai seorang pemimpin. Pada gilirannya, karyawan Anda akan mendekati pekerjaan mereka dengan sikap yang lebih profesional, dan Anda akan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan produktif.
Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “dorongan” atau rangsangan atau “daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).
3. Maslow's Hierarchy of Needs
Didalam manajemen sumber daya manusia (SDM) ada sebuah variable yang sangat populer dan vital, pun begitu juga didalam mengimplementasikan/ mempraktekan teori tersebut. Variable tersebut adalah motivasi, mungkin sudah ribuan/ jutaan thesis yang dibuat menggunakan variable tersebut. Didalam variable motivasi sendiri sebenarnya masih terdapat beberapa bahkan banyak teori teori yang dibuat oleh orang orang terdahulu. Saat ini, salah satu teori yang sering dipakai dan sangat populer adalah teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow atau lebih populernya Maslow's Hierarchy of Needs. Menurut saya, teori ini adalah teori yang paling tidak simple dibandingkan dengan teori teori yang lain karena memiliki beberapa tingkatan kebutuhan dalam diri manusia yang dianggap merupakan faktor untuk memotivasi diri. Namun, faktanya banyak orang lebih mengenal dan menggunakan teori ini dibandingkan dengan yang lainnya. Let's check to the point, mari kita langsung saja menjabarkanya.
Didalam Maslow's Hierarchy of Needs terdapat 5 tingkatan kebutuhan didalam diri seseorang, kita akan memulai menjabarkannya dari tingkatan yang paling bawah/ mendasar.
1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologis), merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi oleh seorang manusia agar dapat bertahan hidup, dan kebutuhan ini tentu sangatlah penting serta tidak bisa ditawar lagi. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis manusia antara lain seperti makan, minum, tidur, rumah, bernafas, dsb.
2. Safety Needs (Kebutuhan akan rasa nyaman/aman), yang kedua ini biasanya muncul keinginan didalam diri seorang manusia ketika kebutuhan dasar (fisiologis) nya telah terpenuhi. Manusia membutuhkan rasa aman ketika menjalani hidupnya dapat berupa perlindungan keamanan dalam pekerjaan, jaminan kesehatan diri/keluarga, jaminan keberlangsungan pekerjaannya, jaminan keamanan dihari tua saat tidak bekerja/produktif lagi, dsb.
3. Belonging/Social Needs (Kebutuhan Sosial), Apabila kedua kebutuhan dasar tadi telah terpenuhi secara minimal/cukup, manusia cenderung menginginkan untuk menjalin hubungan secara sosial, manusia membutuhkan afiliasi dan berinteraksi dengan sesama/lawan jenisnya, manusia membutuhkan persahabatan.
4. Esteem Needs ( Kebutuhan akan penghargaan) , ketika manusia sudah berinteraksi secara intens dengan lingkungan sosial nya, makan muncul keinginan dari dalam diri sendiri untuk ingin merasa dihormati, diapresiasi, serta diakui akan keahlian maupun kemampuannya dalam melakukukan suatu hal. Intinya manusia membutuhkan penghargaan diri atas segala sesuatu yang telah dicapainya.
5. Self Actualization Needs (Kebutuhan aktualisasi diri) , aktualisasi diri merupakan tingkatan tertinggi didalam diri manusia menurut Maslow's Hierarchy of Needs. Pada tingkatan ini, sesungguhya mempunyai hubungan yang sagat erat denga proses pengembangan diri maupun potensi yang dimiliki oleh seseorang. Kebutuhan untuk menunjukan potensi, kelebihan, keahlian, skill maupun ilmu yang dimiliki seseorang. Didalam self actualization, manusia cenderung mengalami peningkatan didalam dirinya. Apabila didalam tingkatan ini manusia mempunanyai aktualisasi diri yang sangat kuat, maka manusia tersebut akan sangat menyukai hal hal yang sesuai dengan passion maupun potensi yang ada dalam dirinya, karena merasa sangat membutuhkannya untuk terus meningkatnkannya.
Dari kelima tingkatan diatas dapat disimpulkan bahwa menurut Maslow's Hierarchy of Needs, manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya (fisiologis) terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan lain yang ada ditingkatan atasnya/ lebih tinggi. Yang perlu digaris bawahi, didalam teori Abraham Maslow ini adalah apabila manusia telah terpenuhi kebutuhan dirinya, maka akan mewujudkan sebuah motivasi didalam dirinya. Seperti contoh apabila seseorang telah merasa pencapaian kerja nya cukup (gaji,kedudukan,dll) telah cukup, maka semua itu tidak akan berpengaruh pada motivasi kerjanya lagi. Jika pun berpengaruh, semua itu tidak akan berpegaruh secara significant
4. Herzberg's Motivational and Hygiene Factors
Frederick
Herzberg Irving (17 April 1923 - 19 Januari 2000) lahir di Massachusetts adalah
seorang Amerika psikolog yang menjadi salah satu nama yang paling berpengaruh
dalam manajemen bisnis. Ia paling terkenal untuk memperkenalkan pengayaan
pekerjaan dan teori Motivator-Hygiene.
Menurut
Herzberg, orang tidak puas dengan kepuasan yang lebih rendah-order kebutuhan di
tempat kerja, misalnya, yang terkait dengan gaji minimum tingkat atau kondisi
kerja yang aman dan menyenangkan.Sebaliknya, individu mencari kepuasan yang
lebih tinggi tingkat kebutuhan psikologis yang berkaitan dengan prestasi,
pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, dan sifat dari pekerjaan itu sendiri.
Namun, Herzberg menambahkan dimensi baru terhadap teori ini dengan mengusulkan
model dua faktor motivasi, didasarkan pada pemikiran bahwa kehadiran satu set
karakteristik pekerjaan atau insentif mengarah pada kepuasan pekerja di tempat
kerja, sementara yang lain dan terpisah set karakteristik pekerjaan menyebabkan
ketidakpuasan di tempat kerja. Teori ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan
sikap kerja dan produktivitas, administrator harus mengenali dan menghadiri
kedua set karakteristik dan tidak menganggap bahwa peningkatan dalam kepuasan
menyebabkan penurunan ketidakpuasan unpleasurable.
5.
McClelland's Acquired-Needs Theory
Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s Theory of needs) dikembangkan oleh David McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan pencapaian (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation).
Konsep Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi. Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya, dan kebutuhan hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan organisasi.
Bagaimana Kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi Perilaku ?
McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian.
Kebutuhan kekuatan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.
6. McGregor's Theory X and Theory Y
Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh Douglas McGregor di Sloan School of Management MIT pada tahun 1960 yang telah digunakan dalam manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi dan pengembangan organisasi. Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
7. Thamhain and Wilemon's Ways to Have Influence on Projects
1. Authority: Hak hierarkis yang sah untuk mengeluarkan pesanan
2. Assignment: kemampuan manajer proyek untuk memengaruhi penugasan kerja pekerja di kemudian hari
3. Budget: kemampuan manajer proyek untuk mengotorisasi penggunaan dana diskresioner.
4. Promotion: kemampuan untuk meningkatkan posisi pekerja
5. Money: kemampuan untuk meningkatkan upah dan tunjangan pekerja
6. Penalty: kemampuan manajer proyek untuk menyebabkan hukuman
7. Work challenge : kemampuan untuk menetapkan pekerjaan yang memanfaatkan kesenangan pekerja dalam melakukan tugas partokular
8. Expertise: pengetahuan khusus yang dirasakan manajer proyek yang dianggap penting oleh orang lain
9. Friendship: kemampuan untuk membangun hubungan pribadi yang ramah antara manajer proyek dan orang lain
8. Cara mempengaruhi yang dapat membantu dan memperburuk proyek
Proyek lebih mungkin untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang menggunakan : Keahlian dan tantangan pekerjaan.
Proyek lebih mungkin untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada : Kewenangan,Uang, dan Hukuman.
9. Improving Effectiveness - Covey's 7 Habits
Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.
Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan,[2] yang diwakili oleh imperatif berikut ini:
Kemenangan pribadi atau kemandirian
Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):
Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif
Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektivitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.
Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran
Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.
Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama
Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan 2.
Kemenangan publik atau Interdependensi
Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):
Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang
Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.
Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.
Kebiasaan 6: Sinergi
Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.
Pembaharuan diri
Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:
Kebiasaan 7: Asahlah gergaji
Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.
10. Memperbaiki hubungan antara Users dan Developers
1. Berbicara tidak menjual. Dengarkan sebelum Anda melempar.
Sebelum tim Anda dapat sepenuhnya memahami cara menangani keberatan penjualan, mungkin bermanfaat bagi mereka untuk menjawab hanya satu pertanyaan yang jelas untuk diri mereka sendiri: Apa yang dimaksud dengan keberatan penjualan?
Di balik setiap "tidak" yang diberikan pelanggan, setiap keberatan penjualan menawarkan petunjuk tentang hambatan apa yang ada antara situasi saat ini dan kondisi yang harus dipenuhi sebelum mereka membeli. Dengan mengajukan keberatan, pelanggan juga menunjukkan bahwa mereka masih terlibat.
Ini adalah saat seorang tenaga penjualan harus mendengarkan kebutuhan atau masalah yang dibagikan oleh pelanggan mereka. Sayangnya, banyak tenaga penjualan yang percaya bahwa membicarakan produk itu adalah penjualan.
Menurut guru penjualan legendaris Bob Franco, ini tidak bisa lebih jauh dari kebenaran. “Ketika saya akan naik dengan beberapa tenaga penjualan saya melakukan panggilan penjualan, hal pertama yang akan mereka lakukan, setelah perkenalan, adalah mulai 'muntah' fitur dan manfaat dari produk yang kami jual. Seringkali, produk bukan yang ingin didiskusikan pelanggan. ” Jika tenaga penjualan Anda ingin memahami pelanggan mereka, mereka harus lebih memperhatikan.
Ini berarti lebih sering diam daripada mendengarkan secara aktif. Mintalah mereka mengajukan pertanyaan dengan harapan mengetahui apa yang diinginkan pelanggan mereka. Diterapkan dengan benar, mendengarkan aktif dapat memungkinkan tim Anda untuk menutup penjualan tanpa harus melalui promosi penjualan standar mereka.
2. Selalu responsif. Jangan mencari alasan.
Sepanjang karier penjualan bertingkat yang telah membentang hampir 40 tahun, Franco mencatat bahwa kesuksesannya yang berkelanjutan datang dengan mengikuti pepatah sederhana: Lakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan.
Untuk menangani keberatan penjualan, ini berarti menanggapi pelanggan secara tepat waktu “Saya selalu kagum bahwa orang tidak membalas panggilan telepon tepat waktu,” katanya. Dalam bukunya, Penjualan: Pekerjaan Paling Sulit di Dunia , Franco ingat mencoba menghubungi seorang tenaga penjual yang telah ia beli jutaan dari sebelumnya. Kadang-kadang, hari-hari akan berlalu dan Franco harus menjangkau lagi hanya untuk membuat wiraniaga menelepon kembali. "Bukannya aku menelepon untuk membicarakan cuaca ... aku butuh sesuatu."
Alasan yang diterima Franco selama bertahun-tahun mungkin terdengar asing bagi mereka yang pernah berurusan dengan tenaga penjualan yang tidak berpengalaman atau tidak dimurnikan di masa lalu. Alasan-alasan ini termasuk:
"Aku sudah ada rapat sepanjang minggu."
"Maaf, aku benar-benar sibuk."
"Kamu tahu, aku punya banyak pelanggan."
Alasan tidak mengurangi situasi. Saat menjawab pertanyaan atau menangani keberatan dalam penjualan, selalu beri tahu wiraniaga Anda untuk kembali ke pelanggan mereka dalam waktu 24 jam.
Jika tidak ada cukup waktu untuk menangani keberatan penjualan dalam panggilan, ada cara lain yang efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Tenaga penjualan dapat meninggalkan pesan, teks, atau mengirim email. Ketika datang untuk mempertahankan penjualan, yang penting adalah melakukan kontak.
3. Buat percakapan penjualan tetap nyata. Gunakan skrip.
Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi skrip penjualan yang dibuat dengan baik dapat membantu tenaga penjualan Anda melakukan percakapan yang lebih alami, bermakna, dan efektif dengan calon klien.
Sebuah skrip juga memberikan garis besar kepada tenaga penjualan baru untuk melakukan panggilan penjualan, serta sumber yang bagus untuk mempelajari cara menangani keberatan penjualan yang unik (atau tak terhindarkan) untuk produk atau layanan yang ditawarkan oleh organisasi Anda. Sebagian besar dasar-dasar skrip penjualan meliputi:
pengantar
Alasan untuk panggilan itu
Bantahan atas keberatan
Teknik penutupan
Baik Anda mengelola lima tenaga penjualan atau 100 departemen, Anda harus menemukan cara untuk menghasilkan dan mengatur berbagai skrip yang diperlukan untuk berbagi teknik penjualan Anda untuk mengatasi keberatan. Setelah Anda meninjau wawasan kami tentang cara membuat skrip penjualan yang menang, bereksperimenlah dengan templat skrip penjualan Lucidchart.
Tidak hanya menawarkan cara cepat dan intuitif untuk membuat skrip penjualan, tetapi juga memungkinkan Anda untuk berbagi skrip tersebut dengan seluruh tim Anda dari lokasi online yang mudah diakses. Dalam skrip penjualan Anda, Anda juga dapat menautkan ke agunan penjualan yang akan membantu tenaga penjualan melawan keberatan.
Ingat, tenaga penjualan Anda tidak harus mengikuti skrip penjualan Anda ke surat yang tepat. Pertanyaan atau tanggapan prospek pada akhirnya akan memandu percakapan. Skrip penjualan hanya dimaksudkan untuk menjaga pengiriman pesan lebih konsisten di seluruh organisasi Anda.
4. Penjualan adalah permainan angka. Jangan takut ditolak.
Setiap kali seseorang ditugaskan menjual sesuatu, pasti ada sejuta alasan mengapa pelanggan tidak membelinya. Saat mengajari tim Anda cara menangani keberatan penjualan, tekankan pentingnya berani menghadapi setiap penolakan potensial. Penjualan selalu menjadi permainan angka. Penolakan hanya datang dengan wilayah itu.
Seorang tenaga penjualan tidak dapat efektif sampai mereka menerima penolakan sebagai bagian dari proses. Untuk membantu tim penjualan Anda bergerak melampaui rasa takut mendengar "tidak", perkenalkan mereka dengan rejimen latihan, yang bisa melibatkan permainan peran individu atau sebagai bagian dari pertemuan kelompok mingguan.
Metode yang efektif untuk membangun persahabatan dengan tim Anda saat Anda mendemonstrasikan cara menangani keberatan dalam penjualan adalah dengan melibatkan diri Anda dalam sesi latihan. Bergantung pada pengalaman masa lalu Anda untuk mengatasi keberatan curveball yang dirancang oleh tenaga penjualan Anda. Buat titik melompat ke sesi latihan atau meminta tim Anda mendengarkan panggilan penjualan.
Terlibat dan menunjukkan langsung bagaimana menangani keberatan penjualan membantu Anda menjalin ikatan dengan tim Anda. Plus, tenaga penjualan melihat para pemimpin mereka untuk menjadi contoh kesuksesan bagi mereka.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa ketika karyawan memandang pemimpin mereka sebagai memberdayakan dan mampu, pada gilirannya, mereka mulai bekerja lebih proaktif. Pola pikir ini juga dapat bermanifestasi dalam perilaku lain yang diinginkan — seperti mencari umpan balik tentang kinerja, menunjukkan komitmen organisasi yang lebih besar, dan bertanggung jawab atas peningkatannya.
Orang yang berkinerja tinggi juga harus dimasukkan dalam latihan dan upaya pembinaan Anda. Setelah mengendalikan pengalaman dan masa kerja, studi Peningkatan Kuartalan Kinerja mengungkapkan bahwa tenaga penjualan yang dilatih menunjukkan peningkatan kinerja rata-rata antara 2,9% dan 6,2%. Dalam lingkungan yang kompetitif, keuntungan apa pun dapat membuat dunia berbeda.
5. Tidak ada yang menang sendirian. Temukan kesuksesan yang lebih besar sebagai sebuah tim.
Pada akhirnya, tim penjualan terbaik hanyalah itu — tim. Tidak peduli seberapa berbakat individu Anda yang berkinerja tinggi, tidak ada yang berhasil sepenuhnya pada mereka sendiri. Dari himbauan dingin pertama hingga menangani keberatan penjualan hingga akhirnya menutup transaksi, kebanyakan dari kita telah menerima semua jenis dukungan selama perjalanan kita — bantuan yang sering kita terima begitu saja.
Pada tingkat tertentu, setiap tenaga penjualan menerima dukungan administratif atau TI, bimbingan dari rekan-rekan mereka, dan manajemen tingkat atas. Mari kita juga tidak mengabaikan dukungan yang kita dapatkan dari jaringan pribadi keluarga dan teman-teman kita. Tidak ada yang pulau. Tenaga penjualan tidak boleh mencoba berfungsi sebagai satu.
Ketika anggota tim Anda berhasil, ingatkan mereka untuk mengakui kontribusi orang lain. Ketika mereka mengembangkan kepercayaan diri dan pengalaman, dorong mereka untuk berbagi dalam kesuksesan mereka. Menunjukkan kepada orang lain bagaimana menangani keberatan penjualan bertindak untuk memperkuat praktik terbaik organisasi dan membangun fondasi yang kuat untuk kerja tim yang lebih besar dan saling menghormati.
11. Organizational Planning, work definiton and assignment process
Organization Planing
Perencanaan organisasi dimulai ketika tim manajemen senior mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Begitu tujuan-tujuan tersebut telah ditetapkan dan disempurnakan sehingga jelas dan dapat dicapai, penting untuk merumuskan strategi dan rencana spesifik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan organisasi memastikan bahwa ada visi untuk bisnis sehingga karyawan mengetahui dan memahami bagaimana pekerjaan mereka sehari-hari berkontribusi pada perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan yang ditetapkan perusahaan harus cukup realistis untuk diimplementasikan dalam sumber daya organisasi. Adalah baik untuk meraih bintang-bintang, tetapi pada saat yang sama, tujuan-tujuan tersebut harus dapat dicapai juga. Tidak bisa mencapai target yang jauh dari jangkauan bisa membuat demoralisasi bagi perusahaan. Tujuan yang baik juga harus dapat diukur secara kuantitatif. Dengan cara ini, perusahaan dapat melacak kemajuannya sepanjang tahun fiskal, memeriksa untuk melihat seberapa jauh mereka telah datang dan seberapa jauh mereka harus pergi. Juga penting untuk menjabarkan kerangka waktu untuk mencapai tujuan, seperti dalam tahun fiskal atau seperempat. Dengan cara ini perusahaan dapat menetapkan tenggat waktu proyek untuk menjaga semua orang di jalurnya.
Selain mendefinisikan tujuan dan mengembangkan rencana untuk mencapainya, perencanaan organisasi mencakup penempatan staf dan sumber daya. Orang yang tepat harus ada di tempat untuk melakukan peran mereka, dan sumber daya yang diperlukan, termasuk keuangan, harus tersedia untuk organisasi sehingga mereka dapat berhasil mengimplementasikan rencana di tempat.
Karena setiap organisasi adalah unik, tidak ada satu struktur atau metode kepegawaian yang akan bekerja untuk setiap perusahaan. Namun, faktor-faktor tertentu harus selalu dipertimbangkan dalam perencanaan struktur organisasi yang efektif. Perusahaan perlu meneliti dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan berbagai opsi struktur organisasi, seperti struktur fungsional, divisi atau matriks, dan mempertimbangkan mana yang akan mengaturnya untuk mencapai tujuan organisasi mereka yang terbaik. Perusahaan juga perlu memprediksi pola pertumbuhan mereka, dan bagaimana mereka cocok dengan rencana keseluruhan mereka. Selain itu, organisasi perlu melihat struktur mana yang akan menghasilkan efisiensi operasional dan kepuasan pekerja yang paling signifikan.
Perencanaan organisasi dapat diterapkan pada berbagai ukuran perusahaan, apakah itu bisnis wirausaha kecil atau konglomerat multi-nasional. Dalam situasi apa pun, sangat penting bagi tim manajemen untuk menentukan tujuan perusahaan dan menyusun rencana untuk mencapainya, selain sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Work Definition
Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga di artikan sebagai pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Dr. Franz Von Magnis di dalam Anogara (2009 : 11), pekerjaan adalah “kegiatan yang direncanakan”. Sedangkan Hegel di dalam Anogara (2009 : 12) menambahkan bahwa “inti pekerjaan adalah kesadaran manusia”.
Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pekerjaan memungkinkan orang untuk dapat menyatakan diri secara objektif kedunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami kebenaran dirinya. Menurut Camus di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com, “tanpa bekerja hidup akan terasa tidak enak, pekerjaan yang tidak berarti membuat hidup tidak bergairah dan kerja merupakan sesuatu yang diinginkan oleh manusia”. Henderson di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com menambahkan bahwa, “manusia perlu bekerja dan ingin bekerja serta pekerjaan yang berarti memberikan dampak fisik dan emosi”.
Ada beberapa jenis pekerja yaitu:
Workaholic yaitu orang yang kecanduan kerja, sangat terikat pada pekerjaan dan tidak bisa berhenti bekerja
Workshy yaitu orang yang malas bekerja, tidak mau melakukan pekerjaan, dan pekerjaan sesuatu yang menjijikan.
Work Tolerant yaitu orang yang bekerja sesedikit mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimum dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus dilakukan.
Menurut Benneth di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com, orientasi manusia dalam bekerja adalah sebagai berikut:
Orientasi Ekonomi (Instrumental) yaitu pekerja memandang pekerjaan dari sudut uang yang didapat.
Orientasi Sosial (Relasional) yaitu pekerajaan sebagai suatu lingkungan sosial yang didominasi oleh hubungan interpersonal/ loyalitas personal
Orientasi Psikologis (Personal) yaitu pekerja mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhannya dari pekerjaan yang dilakukan.
Selanjutnya, Dr. May Smith di dalam Anogara (2009 : 12) menyatakan bahwa “tujuan kerja adalah untuk hidup”. Dengan demikian, mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan hidup, berarti bekerja.
Assignment Process
Pengertian Metode Penugasan atau metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
Metode pemberian tugas, dianjurkan antara lain untuk mendukung metode ceramah, inkuiri, VCT. Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain.
Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan:
1. Menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif
2. Mendorong perilaku kreatif
3. Membiasakan berpikir komprehensif
4. Memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran
Metode pemberian tugas yang digunakan secara tepat dan terencana dapat bermanfaat untuk:
1. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan bersama (kolektif) maupun sendiri
2. Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat
3. Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan (rekreatif)
12. Staff Acquisition, Resource Loading and Leveling, and Team Development
Staff Acquisition
Talent Acquisition merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk menarik, mengenai sampai mengorientasi individu berbakat untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berhubungan dengan perusahaan secara efektif dan efisien. Sementara untuk fokusnya, Talent Acquisition akan berfokus pada pengembangan seorang talent yang tepat. Sehingga bisa disimpulkan kalau Talent Acquisition masuk ke dalam proses rekrutment. Beberapa perusahaan yang sedang melakukan branding biasanya membutuhkan seorang Talent Acquisition yang mampu menjadi wakil perusahaan dalam menciptakan brand. Tidak hanya dalam keahlian saja, namun secara keseluruhan hingga penampilannya juga harus bisa mewakili perusahaan. Itulah mengapa seorang Talent Acquisition akan lebih difokuskan pada pengembangan.
Resource Loading
Pemuatan sumber daya adalah metrik proyek penting. Lakukan kesalahan dan Anda dapat secara tidak sengaja berkomitmen pada tanggal peluncuran proyek yang benar-benar tidak realistis. Membebani orang-orang dengan pekerjaan dapat dengan cepat menggandakan atau bahkan melipatgandakan waktu proyek Anda. Berita baiknya adalah bahwa dengan alat yang tepat relatif mudah untuk memahami beban sumber daya proyek di dalam dan di seluruh proyek. Menetapkan beban realistis pada waktu orang membuat lingkungan kerja yang jauh lebih produktif, efisien dan positif.
Resource Leveling
Leveling sumber daya di dalam dan di seluruh proyek secara tradisional didefinisikan sebagai "Proses menggunakan sumber daya perusahaan dengan cara yang seefisien mungkin." Namun, efisiensi tinggi sama dengan pemanfaatan tinggi, yang umumnya menghasilkan throughput rendah, dan throughput adalah tempat untung adalah. Agar bermanfaat, rencana proyek pertama-tama harus didasarkan pada perkiraan realistis untuk pekerjaan (upaya) yang harus dilakukan dan durasi. Tim yang paling efektif merencanakan bersama dalam jumlah detail yang tepat untuk memastikan mereka telah memperhitungkan semua pekerjaan yang dapat diperkirakan yang perlu dilakukan, pekerjaan yang tidak direncanakan yang secara teratur terwujud dalam dunia pengembangan produk yang terus berubah, dan sumber daya apa yang dibutuhkan untuk melakukan semua pekerjaan ini. Visibilitas masalah sebelum terjadi sangat penting - tentu saja terkait dengan beban kerja orang.
Team Development
Team building adalah proses dimana membantu sebuah team dalam membentuk kesinergian dalam mencapai goals dan tujuan yang dibuat oleh team tersebut. Banyak yang salah tanggap tentang team buiding ini sendiri. Mengerti arti team building dimana sebuah team tahu proses yang harus dilalui dalam mencapai kesepakatan dalam membuat keputusan. Dimana juga disini memerlukan interact antar sesama team member. Dengan adanya interaksi dalam team, mereka dapat mengenal satu sama lain dan membangun suatu hubungan. Ini berguna dalam mengambil keputusan. Team building yang baik adalah dimana leader dapat membentuk teamnya dalam sebuah team yang bersama-sama dapat mencapai goals yang sudah ditentukan. Komitmen juga diperlukan dalam sebuah team. Komitmen membuat team members memiliki rasa kepemilikan akan team tersebut dimana tidak ada “aku” dalam team. Team members juga dengan sendirinya akan sadar mereka juga harus berjalan menuju goals yang mereka tentukan. Dalam team building ini juga, kepercayaan dalam team members terbangun dan dapat memotivasi satu sama lain. Leaders harus mengetahui bagaimana cara menyampaikan team building ini sendiri. Membangun teamwork atmosphere diperlukan dalam team building. Seperti kita tau, tiap perusahaan memang terjadi suatu persaingan yang ketat. Kebanyakan sebuah perusahaan melihat performa karyawannya secara individu jadi memungkinkan mereka berpikir untuk apa untuk mengikuti team building. Sehingga inilah yang membuat leaders sulit dalam mengembangkan team mereka. Jadi bangunlah atmosfer kerjasama yang baik dalam perusahaan.
13. Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921. Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini tes MBTI adalah tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia selain tes enneagram. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal.
Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s Theory of needs) dikembangkan oleh David McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan pencapaian (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation).
Konsep Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi. Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya, dan kebutuhan hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan organisasi.
Bagaimana Kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi Perilaku ?
McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian.
Kebutuhan kekuatan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.
6. McGregor's Theory X and Theory Y
Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh Douglas McGregor di Sloan School of Management MIT pada tahun 1960 yang telah digunakan dalam manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi dan pengembangan organisasi. Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
7. Thamhain and Wilemon's Ways to Have Influence on Projects
1. Authority: Hak hierarkis yang sah untuk mengeluarkan pesanan
2. Assignment: kemampuan manajer proyek untuk memengaruhi penugasan kerja pekerja di kemudian hari
3. Budget: kemampuan manajer proyek untuk mengotorisasi penggunaan dana diskresioner.
4. Promotion: kemampuan untuk meningkatkan posisi pekerja
5. Money: kemampuan untuk meningkatkan upah dan tunjangan pekerja
6. Penalty: kemampuan manajer proyek untuk menyebabkan hukuman
7. Work challenge : kemampuan untuk menetapkan pekerjaan yang memanfaatkan kesenangan pekerja dalam melakukan tugas partokular
8. Expertise: pengetahuan khusus yang dirasakan manajer proyek yang dianggap penting oleh orang lain
9. Friendship: kemampuan untuk membangun hubungan pribadi yang ramah antara manajer proyek dan orang lain
8. Cara mempengaruhi yang dapat membantu dan memperburuk proyek
Proyek lebih mungkin untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang menggunakan : Keahlian dan tantangan pekerjaan.
Proyek lebih mungkin untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada : Kewenangan,Uang, dan Hukuman.
9. Improving Effectiveness - Covey's 7 Habits
Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.
Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan,[2] yang diwakili oleh imperatif berikut ini:
Kemenangan pribadi atau kemandirian
Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):
Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif
Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektivitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.
Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran
Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.
Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama
Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan 2.
Kemenangan publik atau Interdependensi
Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):
Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang
Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.
Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.
Kebiasaan 6: Sinergi
Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.
Pembaharuan diri
Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:
Kebiasaan 7: Asahlah gergaji
Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.
10. Memperbaiki hubungan antara Users dan Developers
1. Berbicara tidak menjual. Dengarkan sebelum Anda melempar.
Sebelum tim Anda dapat sepenuhnya memahami cara menangani keberatan penjualan, mungkin bermanfaat bagi mereka untuk menjawab hanya satu pertanyaan yang jelas untuk diri mereka sendiri: Apa yang dimaksud dengan keberatan penjualan?
Di balik setiap "tidak" yang diberikan pelanggan, setiap keberatan penjualan menawarkan petunjuk tentang hambatan apa yang ada antara situasi saat ini dan kondisi yang harus dipenuhi sebelum mereka membeli. Dengan mengajukan keberatan, pelanggan juga menunjukkan bahwa mereka masih terlibat.
Ini adalah saat seorang tenaga penjualan harus mendengarkan kebutuhan atau masalah yang dibagikan oleh pelanggan mereka. Sayangnya, banyak tenaga penjualan yang percaya bahwa membicarakan produk itu adalah penjualan.
Menurut guru penjualan legendaris Bob Franco, ini tidak bisa lebih jauh dari kebenaran. “Ketika saya akan naik dengan beberapa tenaga penjualan saya melakukan panggilan penjualan, hal pertama yang akan mereka lakukan, setelah perkenalan, adalah mulai 'muntah' fitur dan manfaat dari produk yang kami jual. Seringkali, produk bukan yang ingin didiskusikan pelanggan. ” Jika tenaga penjualan Anda ingin memahami pelanggan mereka, mereka harus lebih memperhatikan.
Ini berarti lebih sering diam daripada mendengarkan secara aktif. Mintalah mereka mengajukan pertanyaan dengan harapan mengetahui apa yang diinginkan pelanggan mereka. Diterapkan dengan benar, mendengarkan aktif dapat memungkinkan tim Anda untuk menutup penjualan tanpa harus melalui promosi penjualan standar mereka.
2. Selalu responsif. Jangan mencari alasan.
Sepanjang karier penjualan bertingkat yang telah membentang hampir 40 tahun, Franco mencatat bahwa kesuksesannya yang berkelanjutan datang dengan mengikuti pepatah sederhana: Lakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan.
Untuk menangani keberatan penjualan, ini berarti menanggapi pelanggan secara tepat waktu “Saya selalu kagum bahwa orang tidak membalas panggilan telepon tepat waktu,” katanya. Dalam bukunya, Penjualan: Pekerjaan Paling Sulit di Dunia , Franco ingat mencoba menghubungi seorang tenaga penjual yang telah ia beli jutaan dari sebelumnya. Kadang-kadang, hari-hari akan berlalu dan Franco harus menjangkau lagi hanya untuk membuat wiraniaga menelepon kembali. "Bukannya aku menelepon untuk membicarakan cuaca ... aku butuh sesuatu."
Alasan yang diterima Franco selama bertahun-tahun mungkin terdengar asing bagi mereka yang pernah berurusan dengan tenaga penjualan yang tidak berpengalaman atau tidak dimurnikan di masa lalu. Alasan-alasan ini termasuk:
"Aku sudah ada rapat sepanjang minggu."
"Maaf, aku benar-benar sibuk."
"Kamu tahu, aku punya banyak pelanggan."
Alasan tidak mengurangi situasi. Saat menjawab pertanyaan atau menangani keberatan dalam penjualan, selalu beri tahu wiraniaga Anda untuk kembali ke pelanggan mereka dalam waktu 24 jam.
Jika tidak ada cukup waktu untuk menangani keberatan penjualan dalam panggilan, ada cara lain yang efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Tenaga penjualan dapat meninggalkan pesan, teks, atau mengirim email. Ketika datang untuk mempertahankan penjualan, yang penting adalah melakukan kontak.
3. Buat percakapan penjualan tetap nyata. Gunakan skrip.
Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi skrip penjualan yang dibuat dengan baik dapat membantu tenaga penjualan Anda melakukan percakapan yang lebih alami, bermakna, dan efektif dengan calon klien.
Sebuah skrip juga memberikan garis besar kepada tenaga penjualan baru untuk melakukan panggilan penjualan, serta sumber yang bagus untuk mempelajari cara menangani keberatan penjualan yang unik (atau tak terhindarkan) untuk produk atau layanan yang ditawarkan oleh organisasi Anda. Sebagian besar dasar-dasar skrip penjualan meliputi:
pengantar
Alasan untuk panggilan itu
Bantahan atas keberatan
Teknik penutupan
Baik Anda mengelola lima tenaga penjualan atau 100 departemen, Anda harus menemukan cara untuk menghasilkan dan mengatur berbagai skrip yang diperlukan untuk berbagi teknik penjualan Anda untuk mengatasi keberatan. Setelah Anda meninjau wawasan kami tentang cara membuat skrip penjualan yang menang, bereksperimenlah dengan templat skrip penjualan Lucidchart.
Tidak hanya menawarkan cara cepat dan intuitif untuk membuat skrip penjualan, tetapi juga memungkinkan Anda untuk berbagi skrip tersebut dengan seluruh tim Anda dari lokasi online yang mudah diakses. Dalam skrip penjualan Anda, Anda juga dapat menautkan ke agunan penjualan yang akan membantu tenaga penjualan melawan keberatan.
Ingat, tenaga penjualan Anda tidak harus mengikuti skrip penjualan Anda ke surat yang tepat. Pertanyaan atau tanggapan prospek pada akhirnya akan memandu percakapan. Skrip penjualan hanya dimaksudkan untuk menjaga pengiriman pesan lebih konsisten di seluruh organisasi Anda.
4. Penjualan adalah permainan angka. Jangan takut ditolak.
Setiap kali seseorang ditugaskan menjual sesuatu, pasti ada sejuta alasan mengapa pelanggan tidak membelinya. Saat mengajari tim Anda cara menangani keberatan penjualan, tekankan pentingnya berani menghadapi setiap penolakan potensial. Penjualan selalu menjadi permainan angka. Penolakan hanya datang dengan wilayah itu.
Seorang tenaga penjualan tidak dapat efektif sampai mereka menerima penolakan sebagai bagian dari proses. Untuk membantu tim penjualan Anda bergerak melampaui rasa takut mendengar "tidak", perkenalkan mereka dengan rejimen latihan, yang bisa melibatkan permainan peran individu atau sebagai bagian dari pertemuan kelompok mingguan.
Metode yang efektif untuk membangun persahabatan dengan tim Anda saat Anda mendemonstrasikan cara menangani keberatan dalam penjualan adalah dengan melibatkan diri Anda dalam sesi latihan. Bergantung pada pengalaman masa lalu Anda untuk mengatasi keberatan curveball yang dirancang oleh tenaga penjualan Anda. Buat titik melompat ke sesi latihan atau meminta tim Anda mendengarkan panggilan penjualan.
Terlibat dan menunjukkan langsung bagaimana menangani keberatan penjualan membantu Anda menjalin ikatan dengan tim Anda. Plus, tenaga penjualan melihat para pemimpin mereka untuk menjadi contoh kesuksesan bagi mereka.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa ketika karyawan memandang pemimpin mereka sebagai memberdayakan dan mampu, pada gilirannya, mereka mulai bekerja lebih proaktif. Pola pikir ini juga dapat bermanifestasi dalam perilaku lain yang diinginkan — seperti mencari umpan balik tentang kinerja, menunjukkan komitmen organisasi yang lebih besar, dan bertanggung jawab atas peningkatannya.
Orang yang berkinerja tinggi juga harus dimasukkan dalam latihan dan upaya pembinaan Anda. Setelah mengendalikan pengalaman dan masa kerja, studi Peningkatan Kuartalan Kinerja mengungkapkan bahwa tenaga penjualan yang dilatih menunjukkan peningkatan kinerja rata-rata antara 2,9% dan 6,2%. Dalam lingkungan yang kompetitif, keuntungan apa pun dapat membuat dunia berbeda.
5. Tidak ada yang menang sendirian. Temukan kesuksesan yang lebih besar sebagai sebuah tim.
Pada akhirnya, tim penjualan terbaik hanyalah itu — tim. Tidak peduli seberapa berbakat individu Anda yang berkinerja tinggi, tidak ada yang berhasil sepenuhnya pada mereka sendiri. Dari himbauan dingin pertama hingga menangani keberatan penjualan hingga akhirnya menutup transaksi, kebanyakan dari kita telah menerima semua jenis dukungan selama perjalanan kita — bantuan yang sering kita terima begitu saja.
Pada tingkat tertentu, setiap tenaga penjualan menerima dukungan administratif atau TI, bimbingan dari rekan-rekan mereka, dan manajemen tingkat atas. Mari kita juga tidak mengabaikan dukungan yang kita dapatkan dari jaringan pribadi keluarga dan teman-teman kita. Tidak ada yang pulau. Tenaga penjualan tidak boleh mencoba berfungsi sebagai satu.
Ketika anggota tim Anda berhasil, ingatkan mereka untuk mengakui kontribusi orang lain. Ketika mereka mengembangkan kepercayaan diri dan pengalaman, dorong mereka untuk berbagi dalam kesuksesan mereka. Menunjukkan kepada orang lain bagaimana menangani keberatan penjualan bertindak untuk memperkuat praktik terbaik organisasi dan membangun fondasi yang kuat untuk kerja tim yang lebih besar dan saling menghormati.
11. Organizational Planning, work definiton and assignment process
Organization Planing
Perencanaan organisasi dimulai ketika tim manajemen senior mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Begitu tujuan-tujuan tersebut telah ditetapkan dan disempurnakan sehingga jelas dan dapat dicapai, penting untuk merumuskan strategi dan rencana spesifik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan organisasi memastikan bahwa ada visi untuk bisnis sehingga karyawan mengetahui dan memahami bagaimana pekerjaan mereka sehari-hari berkontribusi pada perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan yang ditetapkan perusahaan harus cukup realistis untuk diimplementasikan dalam sumber daya organisasi. Adalah baik untuk meraih bintang-bintang, tetapi pada saat yang sama, tujuan-tujuan tersebut harus dapat dicapai juga. Tidak bisa mencapai target yang jauh dari jangkauan bisa membuat demoralisasi bagi perusahaan. Tujuan yang baik juga harus dapat diukur secara kuantitatif. Dengan cara ini, perusahaan dapat melacak kemajuannya sepanjang tahun fiskal, memeriksa untuk melihat seberapa jauh mereka telah datang dan seberapa jauh mereka harus pergi. Juga penting untuk menjabarkan kerangka waktu untuk mencapai tujuan, seperti dalam tahun fiskal atau seperempat. Dengan cara ini perusahaan dapat menetapkan tenggat waktu proyek untuk menjaga semua orang di jalurnya.
Selain mendefinisikan tujuan dan mengembangkan rencana untuk mencapainya, perencanaan organisasi mencakup penempatan staf dan sumber daya. Orang yang tepat harus ada di tempat untuk melakukan peran mereka, dan sumber daya yang diperlukan, termasuk keuangan, harus tersedia untuk organisasi sehingga mereka dapat berhasil mengimplementasikan rencana di tempat.
Karena setiap organisasi adalah unik, tidak ada satu struktur atau metode kepegawaian yang akan bekerja untuk setiap perusahaan. Namun, faktor-faktor tertentu harus selalu dipertimbangkan dalam perencanaan struktur organisasi yang efektif. Perusahaan perlu meneliti dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan berbagai opsi struktur organisasi, seperti struktur fungsional, divisi atau matriks, dan mempertimbangkan mana yang akan mengaturnya untuk mencapai tujuan organisasi mereka yang terbaik. Perusahaan juga perlu memprediksi pola pertumbuhan mereka, dan bagaimana mereka cocok dengan rencana keseluruhan mereka. Selain itu, organisasi perlu melihat struktur mana yang akan menghasilkan efisiensi operasional dan kepuasan pekerja yang paling signifikan.
Perencanaan organisasi dapat diterapkan pada berbagai ukuran perusahaan, apakah itu bisnis wirausaha kecil atau konglomerat multi-nasional. Dalam situasi apa pun, sangat penting bagi tim manajemen untuk menentukan tujuan perusahaan dan menyusun rencana untuk mencapainya, selain sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Work Definition
Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga di artikan sebagai pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Dr. Franz Von Magnis di dalam Anogara (2009 : 11), pekerjaan adalah “kegiatan yang direncanakan”. Sedangkan Hegel di dalam Anogara (2009 : 12) menambahkan bahwa “inti pekerjaan adalah kesadaran manusia”.
Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pekerjaan memungkinkan orang untuk dapat menyatakan diri secara objektif kedunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami kebenaran dirinya. Menurut Camus di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com, “tanpa bekerja hidup akan terasa tidak enak, pekerjaan yang tidak berarti membuat hidup tidak bergairah dan kerja merupakan sesuatu yang diinginkan oleh manusia”. Henderson di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com menambahkan bahwa, “manusia perlu bekerja dan ingin bekerja serta pekerjaan yang berarti memberikan dampak fisik dan emosi”.
Ada beberapa jenis pekerja yaitu:
Workaholic yaitu orang yang kecanduan kerja, sangat terikat pada pekerjaan dan tidak bisa berhenti bekerja
Workshy yaitu orang yang malas bekerja, tidak mau melakukan pekerjaan, dan pekerjaan sesuatu yang menjijikan.
Work Tolerant yaitu orang yang bekerja sesedikit mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimum dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus dilakukan.
Menurut Benneth di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com, orientasi manusia dalam bekerja adalah sebagai berikut:
Orientasi Ekonomi (Instrumental) yaitu pekerja memandang pekerjaan dari sudut uang yang didapat.
Orientasi Sosial (Relasional) yaitu pekerajaan sebagai suatu lingkungan sosial yang didominasi oleh hubungan interpersonal/ loyalitas personal
Orientasi Psikologis (Personal) yaitu pekerja mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhannya dari pekerjaan yang dilakukan.
Selanjutnya, Dr. May Smith di dalam Anogara (2009 : 12) menyatakan bahwa “tujuan kerja adalah untuk hidup”. Dengan demikian, mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan hidup, berarti bekerja.
Assignment Process
Pengertian Metode Penugasan atau metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
Metode pemberian tugas, dianjurkan antara lain untuk mendukung metode ceramah, inkuiri, VCT. Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain.
Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan:
1. Menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif
2. Mendorong perilaku kreatif
3. Membiasakan berpikir komprehensif
4. Memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran
Metode pemberian tugas yang digunakan secara tepat dan terencana dapat bermanfaat untuk:
1. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan bersama (kolektif) maupun sendiri
2. Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat
3. Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan (rekreatif)
12. Staff Acquisition, Resource Loading and Leveling, and Team Development
Staff Acquisition
Talent Acquisition merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk menarik, mengenai sampai mengorientasi individu berbakat untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berhubungan dengan perusahaan secara efektif dan efisien. Sementara untuk fokusnya, Talent Acquisition akan berfokus pada pengembangan seorang talent yang tepat. Sehingga bisa disimpulkan kalau Talent Acquisition masuk ke dalam proses rekrutment. Beberapa perusahaan yang sedang melakukan branding biasanya membutuhkan seorang Talent Acquisition yang mampu menjadi wakil perusahaan dalam menciptakan brand. Tidak hanya dalam keahlian saja, namun secara keseluruhan hingga penampilannya juga harus bisa mewakili perusahaan. Itulah mengapa seorang Talent Acquisition akan lebih difokuskan pada pengembangan.
Resource Loading
Pemuatan sumber daya adalah metrik proyek penting. Lakukan kesalahan dan Anda dapat secara tidak sengaja berkomitmen pada tanggal peluncuran proyek yang benar-benar tidak realistis. Membebani orang-orang dengan pekerjaan dapat dengan cepat menggandakan atau bahkan melipatgandakan waktu proyek Anda. Berita baiknya adalah bahwa dengan alat yang tepat relatif mudah untuk memahami beban sumber daya proyek di dalam dan di seluruh proyek. Menetapkan beban realistis pada waktu orang membuat lingkungan kerja yang jauh lebih produktif, efisien dan positif.
Resource Leveling
Leveling sumber daya di dalam dan di seluruh proyek secara tradisional didefinisikan sebagai "Proses menggunakan sumber daya perusahaan dengan cara yang seefisien mungkin." Namun, efisiensi tinggi sama dengan pemanfaatan tinggi, yang umumnya menghasilkan throughput rendah, dan throughput adalah tempat untung adalah. Agar bermanfaat, rencana proyek pertama-tama harus didasarkan pada perkiraan realistis untuk pekerjaan (upaya) yang harus dilakukan dan durasi. Tim yang paling efektif merencanakan bersama dalam jumlah detail yang tepat untuk memastikan mereka telah memperhitungkan semua pekerjaan yang dapat diperkirakan yang perlu dilakukan, pekerjaan yang tidak direncanakan yang secara teratur terwujud dalam dunia pengembangan produk yang terus berubah, dan sumber daya apa yang dibutuhkan untuk melakukan semua pekerjaan ini. Visibilitas masalah sebelum terjadi sangat penting - tentu saja terkait dengan beban kerja orang.
Team Development
Team building adalah proses dimana membantu sebuah team dalam membentuk kesinergian dalam mencapai goals dan tujuan yang dibuat oleh team tersebut. Banyak yang salah tanggap tentang team buiding ini sendiri. Mengerti arti team building dimana sebuah team tahu proses yang harus dilalui dalam mencapai kesepakatan dalam membuat keputusan. Dimana juga disini memerlukan interact antar sesama team member. Dengan adanya interaksi dalam team, mereka dapat mengenal satu sama lain dan membangun suatu hubungan. Ini berguna dalam mengambil keputusan. Team building yang baik adalah dimana leader dapat membentuk teamnya dalam sebuah team yang bersama-sama dapat mencapai goals yang sudah ditentukan. Komitmen juga diperlukan dalam sebuah team. Komitmen membuat team members memiliki rasa kepemilikan akan team tersebut dimana tidak ada “aku” dalam team. Team members juga dengan sendirinya akan sadar mereka juga harus berjalan menuju goals yang mereka tentukan. Dalam team building ini juga, kepercayaan dalam team members terbangun dan dapat memotivasi satu sama lain. Leaders harus mengetahui bagaimana cara menyampaikan team building ini sendiri. Membangun teamwork atmosphere diperlukan dalam team building. Seperti kita tau, tiap perusahaan memang terjadi suatu persaingan yang ketat. Kebanyakan sebuah perusahaan melihat performa karyawannya secara individu jadi memungkinkan mereka berpikir untuk apa untuk mengikuti team building. Sehingga inilah yang membuat leaders sulit dalam mengembangkan team mereka. Jadi bangunlah atmosfer kerjasama yang baik dalam perusahaan.
13. Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921. Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini tes MBTI adalah tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia selain tes enneagram. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal.
M10. QUIZ
X.
Project Communications Management ( Manajemen Komunikasi )
Pengertian manajemen komunikasi adalah
bagaimana cara orang mengelola proses komunikasi dalam hubungannya dengan orang
lain dalam konteks komunikasi. untuk menjelaskan istilah ini lebih jauh, kita
perlu mengetahui definisi dari kedua kata tersebut, yaitu kata manajemen (baca:
Pengertian Manajemen) dan kata komunikasi (baca: Pengertian Komunikasi).
Secara harfiah, manajemen merupakan ilmu untuk
menyelesaikan pekerjaan melalui suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian dan kepemimpinan. Sedangkan komunikasi diartikan sebagai proses
interaksi antar individu atau kelompok untuk menyampaikan dan mendapatkan
informasi untuk terhubung dalam lingkungan orang lain. Oleh karena itu
pengertian manajemen komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dengan
teori manajemen untuk diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi.
Pengertian manajemen komunikasi yang lain
adalah proses timbal balik untuk memberi, membujuk dan memberikan perintah dari
suatu informasi kepada orang lain serta merupakan tuntutan untuk menjembatani
teoritisi komunikasi dan praktisi komunikas.
Manajemen komunikasi akan membentuk suatu alur
komunikasi agar tercipta koordinasi yang tidak saling tumpang tindih dan untuk
memberikan solusi jika terjadi perbedaan pendapat antar individu.
1.
Pentingnya komunikasi yang baik
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media). Dalam arti lain Komunikasi adalah pesan yang
disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui
saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud
memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom,
with what effect.
Menurut Prof.L.R.Dicksee pengertian bisnis
adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan untuk memperoleh
keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang berkepentingan dalam
terjadinya aktivitas tersebut. Dalam arti lain bisnis adalah kegiatan atau
bentuk aktivitas penjualan jasa dan barang yang bertujuan utnuk mencari atau
memperoleh keuntungan kepada pihak yang berusaha yang berlangsung secara terus
menerus selama masih memberikan keuntungan.
Di dalam suatu bisnis terdapat beberapa aspek
keberhasilan suatu bisnis salah satunya adalah pemasaran. Di dalam pemasaran
ada sebuah cara untuk menyampaikan informasi terkait dengan produk yang dijual
baik jasa maupun barang. Cara-cara tersebut meliputi iklan, pemasaran langsung,
sponsor dsbnya yang membutuhkan strategi khusus dalam menyampaikan pesan
tersebut agar tujuan yang diinginkan dapat diterima oleh penerima pesan.
Semakin baik cara komunikasi yang dilakukan
maka semakin besar kemungkinan informasi yang disampaikan dapat diterima oleh
pembaca dan pembaca memiliki ketertarikan atas informasi dari produk jasa
maupun barang sehingga muncul keinginan untuk mencoba membeli produk
tersebut.
Kesimpulannya adalah semua bisnis yang
berhasil pasti memiliki strategi komunikasi yang sangat baik atau menarik
sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk yang dihasilkan.
2. Proses
Project Communications Management
Project Communication Management termasuk
proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat
dengan tepat dan cepat, baik dalam segi pengumpulan, diseminasi, penyimpanan,
dan disposisi. Hal ini menciptakan hubungan yang penting antara orang-orang,
ide, dan informasi yang diperlukan supaya proyek berakhir dengan kesuksesan.
Setiap orang yang terlibat dalam proyek ini harus siap untuk mengirim dan
menerima komunikasi, dan harus memahami bagaimana komunikasi dilakukan di mana
mereka terlibat sebagai individu dan bagaimana komunikasi dapat mempengaruhi
proyek secara keseluruhan.
Project
Communication Management memiliki 3 bagian utama yaitu:
1. Plan
Communication Management
Plan Communication Management merupakan proses
pengembangan pendekatan yang tepat dan rencana proyek komunikasi berdasrakan
kebutuhan informasi dan persyaratan stakeholder, dan aset organisasi yang
tersedia. Manfaat utama dari proses ini adalah mengidentifikasi dan
mendokumentasikan pendekatan untuk berkomunikasi dengan efektif dan efisien
dengan stakeholders.
2. Manage
Communication
Manage communication adalah proses untuk
membuat, mengumpulkan, mendistribusi, menyimpan, mengembalikan, dan penempatan
dari informasi proyek berdasrakan communication management plan. Fungsi utama
dari proses ini adalah dapat melakukan efisiensi dan efiktivitas dalam
berkomunikasi antara proyek stakeholders.
3. Control
Communication
Control communication adalah proses monitoring
dan pengendalian komunikasi di seluruh siklus proyek untuk memastikan kebutuhan
informasi dari para stakeholder proyek terpenuhi.
3.
Rencana Komunikasi
Strategi komunikasi ini direncanakan untuk
mencapai tujuan tertentu, memiliki target audiensi khusus, serta didesain dan
disampaikan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Strategi ini bisa berubah
oleh aturan, praktik organisasi, atau perilaku individu. Komunikasi adalah
bagian dari keseluruhan proses implementasi strategi. Komunikasi ini seharusnya
direncanakan secara strategis, namun di tahap awal, pada praktiknya banyak
orang yang kurang begitu memerhatikan. Apa perbedaan besar antara komunikasi yang
direncanakan secara strategis dan yang tidak? Bila direncanakan, kondisinya
adalah sebagai berikut:
Target,
audiensi, serta pesan akan terklarifikasi, sebelum memutuskan media apa yang
dipilih untuk menyampaikan pesan komunikasi.
Individu
yang kreatif akan merencanakan untuk bisa mencapai hasil yang diharapkan.
Anda bisa
lebih fokus pada audiensi, pesan, dan isi.
Media
dipertimbangkan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
4. Isi
rencana Communications Management
Informasi
yang terkandung dalam Rencana Manajemen Komunikasi (Communication Management
Plan ), antar lain :
Kebutuhan
komunikasi stakeholders Informasi, termasuk format, isi dan level detail
Siapa
penerima dan pembuat informasi
Metode/
teknologi untuk menghasilkan informasi
Frekuensi
komunikasi
Prosedur
eskalasi untuk menyelesaikan masalah
Prosedur
revisi untuk memperbarui rencana manj komunikasi
Daftar
istilah/ terminologi
5.
Distribusi Informasi
Pendistribusian informasi dalam organisasi
adalah cara-cara untuk memperoleh informasi dan berbagi informasi pada rekan
kerja baik itu menggunakan metode-metode elektronik seperti situs web
kolaborasi, intranet, dan apabila cara-cara dengan teknologi tidak dimungkinkan
bisa jadi cara ini menggunakan arsip atau distribusi berkas secara manual.
Aliran informasi dalam organisasi adalah
perpindahan informasi dalam struktur organisasi dan metodologi yang digunakan
(saluran) dalam memindahkan informasi ini terkait dengan budaya organisasi, proses,
waktu, dan pemaknaan sehingga informasi ini dianggap sebagai nilai,
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Distribusi informasi biasanya digunakan
sebagai cara untuk menjalankan rencana komunikasi dan merespon
permintaan-permintaan (yang seringkali tidak disangka) akan informasi tertentu.
ALIRAN
KOMUNIKASI ORGANISASI
1. Adalah
suatu proses dinamik dalam mana pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan
diciptakan, ditampilkan dan dinterpretasikan yang hidup dan berkembang dalam
sebuah organisasi.
2. Aliran
Komunikasi Organisasi berfungsi untuk mengetahui bagaimana informasi itu
terdistribusikan kepada anggota-anggota organisasi, bagaimana pola-pola
distribusinya dan bagaimana orang-orang terlibat dalam proses penyebaran
informasi itu dalam sebuah organisasi.
3. Aliran
Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap efektivitas organisai baik dalam
kaitannya dengan hubungan-hubungan ataupun pula dalam pelaksanaan &
pencapaian tujuan organisasi.
6.
Pelaporan Perfomance
Report performance ataupun key performance
indicator adalah target kerja yang harus dikejar dan dicapai oleh para
karyawan. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah tuliskan uraian
pekerjaan (job description) dan tugas inti pekerjaan. Tuliskan juga ekspektasi
dari output tersebut. Lakukan review terhadap uraian deskripsi pekerjaan, lalu
bernegosiasilah dengan atasan untuk menetapkan indikator. Job description ini
juga dapat berfungsi untuk memastikan tidak ada tugas yang akan terlewat.
Karenanya, tulislah job description tiap individu pada tiap divisi, mulai
pemegang jabatan teratas hingga bawah.
Buat uraian tugas secara terperinci dan detail
untuk mengoptimalkan tenaga serta produktivitas para karyawan. Report
performance merupakan indikator penting untuk menilai kerja seseorang dan dapat
dijadikan acuan untuk mengukur kinerja karyawan. Karyawan adalah faktor yang
penting untuk penggerak perusahaan. Report performance bisa memberikan dampak
positif pada perkembangan perusahaan kedepannya.
7.
Administrative Closure
"Penutupan Administratif" berarti
hakim imigrasi telah memerintahkan kasus ini dari kalender untuk sementara
waktu. Biasanya kasus ditutup secara administratif untuk memungkinkan responden
menerima keputusan dari Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika Serikat (USCIS),
mis. petisi I-130 yang akan memberi mereka kemampuan untuk menyesuaikan status
di A.S.
Kadang-kadang, hakim imigrasi secara
administratif menutup kasus-kasus karena responden tidak menghadiri persidangan
mereka, dan hakim imigrasi merasa bahwa pengadilan tidak memiliki alamat yang
benar atau sarana untuk menghubungi responden.
Untuk responden individu, penutupan
administratif berarti kasus mereka dalam limbo: mereka tidak memiliki
penutupan. Responden dengan kasus yang ditutup secara administratif tidak
diperintahkan dihapus, tetapi Pemberitahuan untuk Muncul (NTA) mereka tetap
tersimpan. Mereka (biasanya) tidak memenuhi syarat untuk izin kerja dan tidak
dapat menyesuaikan status melalui aplikasi asli mereka (jika berlaku). Tidak
setiap responden menghargai kasusnya yang ditutup secara administratif, seperti
halnya dalam Materi W-Y-U-, 27 I&N 17 Desember (BIA 2017) di mana seorang
warga negara Tiongkok mengajukan permohonan penutupan administratifnya karena
ia menginginkan keputusan tentang kasus suaka.
8. Metode
Penanganan konflik
Metode Rujuk
Pertama ada
metode rujuk dimana dilakukan oleh pihak bersengketa kemudian bisa jadi sebuah
pendekatan dan hasrat untuk kembali bekerja sama hingga menjalankan sebuah
hubungan baik demi kepentingan bersama. Dari metode rujuk ini biasanya
diperlukan mediasi hingga manajemen konflik bisa diterapkan dan mengurangi
unsur ketegangan di beberapa pihak.
Persuasi
Metode persuasi
juga bisa dilakukan untuk memberi perubahan posisi dari pihak lainnya. Tujuan
dari persuasi ini sangat baik yakni mengurangi kerugian yang bisa muncul dengan
adanya berbagai bukti faktual hingga bisa memperlihatkan bahwa dari pendapat
beberap orang akan memberikan keuntungan serta konsistensi dalam penerapan
norma hingga standar keadilan yang sekarang masih berlaku.
Metode
Pemecahan Masalah Terpadu
Ada solusi
lainnya bisa dengan mudah diterapkan untuk memberi sistem manajemen konflik
lebih baik, yakni menggunakan metode pemecahan masalah terpadu. Nantinya
terdapat usaha untuk menyelesaikan masalah dengan menggabungkan berbagai
kebutuhan kedua belah pihak. Bahkan beberapa proses masih bisa terjadi seperti
bertukar informasi, fakta, perasaan, kemudian masih memperlihatkan berbagai
macam solusi untuk menimbulkan rasa saling percaya kemudian dapat menghadirkan
berbagai alternatif pemecahan masalah dengan keuntungan berimbang di kedua
belah pihak.
Tawar
Menawar
Metode tawar
menawar juga masih saja jadi solusi terbaik untuk meredakan konflik internal
ataupun eksternal di sebuah perusahaan. Metode tawar menawar ini akan
menghadirkan penyelesaian yang nanti bisa diterima oleh kedua pihak. Bahkan
dari kedua pihak tersebut akan mempertukarkan konsesi yang mana tanpa
mengemukakan sebuah janji secara eksplisit.
Penarikan
Diri
Salah satu
manajemen konflik yang sekarang kerap dilakukan adalah salah satu atau kedua
pihak saling menarik diri dari hubungan. Untuk cara satu ini memang terlihat
efektif jika keduanya tidak terlalu aktif berinteraksi kemudian sanggup
mengerti seperti apa tugas satu sama lainnya yang masih bergantung.
Pemaksaan
dan Penekanan
Masih ada
solusi untuk mengatasi berbagai macam konflik salah satunya penekanan dan
pemaksaan. Sampai sekarang cara satu ini bisa digunakan dengan menekan pihak
lain agar cepat menyerah. Akan tetapi cara satu ini bisa menggunakan bentuk
ancaman ataupun bentuk intimidasi sehingga kurang efektif karena dari salah
satu pihak harus bisa menyerah atau mengalah secara terpaksa.
Konsultasi
Solusi lain
agar sebuah konflik di dalam perusahaan bisa teratasi adalah konsultasi dimana
tujuannya sendiri digunakan untuk memperbaiki hubungan antar kedua belah pihak.
Tidak hanya itu karena bisa juga ditujukan untuk mengembangkan kemampuan hingga
dapat menyelesaikan konflik. Dari konsultasi ini dibutuhkan seorang konsultan
hingga dapat memberi solusi berupa teknik untuk meningkatkan aspek persepsi dan
kesadaran seputar tingkat laku.
Mediasi
Metode mediasi
atau pertengahan juga masuk dalam manajemen konflik yang sangat baik untuk
menjadi solusi mengurangi tingkat ketegangan di sebuah sengketa. Mediasi ini
membutuhkan peran mediator yang secara langsung diundang untuk membantu memberi
solusi hingga mengumpulkan fakta ditambah lagi bisa memperjelas masalah yang
sedang terjadi hingga akhirnya diberikan solusi terbaik. Namun mediasi ini
sepenuhnya bisa berjalan lancar tergantung dari kepiawaian seorang madiator itu
sendiri.
Arbitrase
Biasanya
pihak ketiga juga memiliki andil untuk campur tangan dalam sebuah sengketa.
Kini pihak bersengketa tidak bersedia berunding terutama dari usaha kedua pihak
dalam menyelesaikan masalah. Maka dari itu dibutuhkan pihak ketiga yakni dalam
metode arbitrase. Nantinya pihak ketiga akan mendengarkan keluhan dari kedua pihak
hingga nantinya berfungsi sebagi hakim. Pencarian masalah menjadi titik fokus
hingga cara ini tidak memberikan keuntungan kepada dua pihak bersengketa, akan
tetapi mampu memberikan solusi terbaik bagi banyak pihak.
9.
Menjalankan Rapat dan menggunakan e-mail secara efektif
Menjalankan
Rapat secara efektif
1. Batasi
jumlah peserta rapat
Terlalu banyak juru masak yang berkontribusi dalam sebuah hidangan tentunya
menyebabkan cita rasa makanan tersebut mejadi rusak. Demikian pula dengan
pertemuan. Terlalu banyak peserta rapat akan mengurangi esensi dan efektifitas
dari rapat itu sendiri. Bezos, sang CEO Amazon, selalu membatasi jumlah peserta
rapat. Bahkan, Ia dikenal dengan orang yang memiliki peraturan "dua
pizza" lantaran jumlah maksimal peserta rapat berpatokan pada porsi yang
sesuai dengan makanan tersebut, atau sekitar 8 orang. Begitu pula dengan Larry
Page, CEO indukan Google, Alphabet. Ia tidak menginginginkan jumlah peserta
rapat melampaui 10 orang. Baik Bezos maupun Page sama -sama berpendapat bahwa,
semakin kecil jumlah peserta, maka pertemuan akan semakin fokus. Salain itu,
waktu yang diperlukan untuk rapat juga akan semakin singkat dan tak terbuang
percuma.
2.
Buat tujuan yang jelas
Pertemuan atau rapat biasanya dilakukan untuk menyampaikan gagasan baru atau
menyelesaikan sebuah masalah. Oleh sebab itu, pemahaman akan materi rapat
sangatlah penting. CEO Facebook Mark Zukerberg selalu meminta karyawannya untuk
mengirim materi terlebih dahulu sebelum pertemuan diadakan, agar waktu dalam rapat
bisa digunakan untuk diskusi. Selain itu, sebelum digelar, tujuan rapat akan
ditetapkan sebelumnya sehingga jelas. Rapat Facebook selalui dimulai lebih dulu
dengan pertanyaan "Apakah kita ingin membuat keputusan atau
berdiskusi?" Tujuan rapat yang ditetapkan sebelumnya bakal memperjelas
struktur dan kegunaan dari diadakannya meeting tersebut, sehingga bisa
berlangsung efisien dan mencegah diskusi berjalan ke luar dari topik
utama.
3. Jaga agar
rapat tetap simple
Selain membatasi jumlah peserta, CEO Amazon Jeff Bezos juga dikenal tak suka
struktur rapat yang terlalu banyak dan presentasi dengan menggunakan
PowerPoint. Bezos ingin agar rapat berjalan mengalir sederhana, tidak terganggu
oleh penyampaian presentasi. Presentasi bisa berguna apabila dilakukan dengan
jumlah peserta yang banyak atau untuk mengirim informasi tertentu, misalnya
seperti dalam konferensi atau pitching klien. Namun, untuk rapat internal
dengan beberapa orang saja, presentasi bisa merepotkan atau mengganggu, apalagi
kalau ada kendala teknis. Lagipula, apabila peserta rapat adalah segelintir
orang yang benar-benar paham akan topik yang didiskusikan, mereka kemungkinan
bisa memberikan penjelasan dan mencapai tujuan meeting tanpa harus melakukan
presentasi.
4. Pastikan
perserta tahu agenda rapat
Sebelum melakukan rapat, Bezos ingin para pesertanya melakukan persiapan
diskusi. Untuk mempermudah hal ini, dia menyiapkan draft memo empat halaman
untuk peserta. Dengan begini, orang-orang yang terlibat dalam rapat bakal
mengetahui agenda dan cakupan diskusi secara jelas. Mereka pun akan tahu
peranan masing-masing dan mengapa mereka dipanggil untuk ikut dalam rapat,
serta terdorong untuk melakukan persiapan materi. Pada akhirnya, peserta rapat
akan punya tujuan yang jelas dalam pikiran sehingga rapat bisa lebih mudah
mencapai hasil bersama.
5. Libatkan
semua peserta
Dalam meeting perusahaan, almarhum pendiri
Apple Steve Jobs memberikan tugas masing-masing ke para peserta rapat untuk
memastikan tujuan akhir bisa dicapai. Memberikan peranan dan tanggung jawab ke
tiap hadirin memiliki dua keuntungan. Pertama, masing-masing orang jadi paham
akan posisi mereka dalam pertemuan dan alasan mengapa mereka harus ada di sana.
Kedua, dengan memiliki peranan, para peserta terdorong untuk beropini dan menciptakan
diskusi.
6. Rapat tak
harus di ruangan
Di era internet dan teknologi digital, ada
banyak fasilitas yang bisa menjadi perantara jarak peserta rapat, seperti video
conference. Meeting pun tak melulu harus dihadiri secara langsung dalam ruangan
kantor yang itu-itu saja. CEO Virgin Group, Richard Branson, gemar mengadakan
meeting sambil berdiri (stand-up meeting) atau berjalan-jalan di luar ruangan,
bukan sekadar duduk di depan meja. Dia suka dengan "rapat
jalan-jalan" karena ide dan keputusan seringkali datang dengan cepat dan
spontan. Stand-up meeting konon bisa meningkatkan konsentrasi para peserta
sekaligus mempersingkat waktu rapat. Di kantor pun, perusahaan juga bisa
menyediakan area rapat yang berbeda-beda, misalnya berupa ruangan kedap suara atau
area komunal yang terbuka, sehingga bisa mengakomodir aneka kebutuhan
Menggunakan
e-mail secara efektif
1. Pastikan
profil Email Anda benar dan lengkap
Saat Anda akan mulai menggunakan Email untuk
berkomunikasi dengan orang lain sebaiknya cek terlebih dahulu profil Anda.
Profil Email Anda adalah identitas Anda pertama kali yang akan dilihat oleh
penerima Email Anda. Profil Email sebaiknya diisi dengan nama asli Anda dan
bukan nama samaran karena hal ini seperti disampaikan di awal adalah perwajahan
Anda dengan penerima Email. Pada setiap penyedia layanan Email seperti Yahoo,
Gmail, Hotmail atau Email perusahaan tempat Anda bekerja biasanya terdapat menu
pengaturan profil. Pada bagian pengaturan ini Anda dapat mengisi nama lengkap
Anda, mengunggah foto resmi Anda, Alamat lengkap Anda, dan data pendukung Anda
yang sebenarnya. Perlu diingat, komunikasi Email adalah salah satu tuntutan
saat ini, dimana setiap orang sebaiknya memiliki Email pribadi resmi atau bisa
ditambah dengan Email lainnya untuk kebutuhan hiburan. Hal lain yang perlu Anda
perhatikan pada pengaturan profil Email Anda adalah nama alamat email sebaiknya
menggunakan sebagian atau seluruh nama Anda contoh andy.surya@gmail.com atau
andy.surya@yahoo.com. Hal ini penting karena bagi penerima Email dapat
mengetahui siapa yang telah mengirimkan Email kepadanya. Selain itu, hindari
alamat Email yang aneh atau tidak jelas seperti kurang-piknik@gmail.com atau
lainnya yang tidak mencerminkan identitas Anda. Setelah Anda mengisi dengan
benar dan lengkap profil Email, kini Anda dapat berjejaring dengan leluasa
dengan orang lain.
2. Jangan
pernah mengirim Email tanpa judul!
Bagi Anda yang belum terbiasa mengirim Email
dengan judul sebaiknya Anda tinggalkan kebiasaan tersebut. Etika komunikasi
Email memerlukan langkah cerdas untuk bisa berkomunikasi efektif, salah satunya
memberikan judul pada Email Anda. Hal ini penting dilakukan pada saat mengirim
Email karena sebagian penerima Email melakukan pengaturan spam yang membuat
Email Anda tidak terbaca langsung oleh si penerima karena tidak memiliki judul.
Judul Email sebaiknya dibuat dalam kalimat yang pendek, efektif dan efisien.
Anda tidak disarankan membuat judul Email yang terlalu panjang karena detail
komunikasi akan Anda sampaikan pada bagian isi Email. Salah satu contoh judul
Email yang efektif seperti ini “Pelaporan Kinerja Perusahaan Tahun 2017” atau
“Program kerja tahun 2018 sub bagian keuangan”. Judul Email akan menggiring
penerima Email untuk lebih memprioritaskan membacanya dibandingkan dengan Email
tanpa judul. Jadi, jangan lupa cantumkan judul Email untuk komunikasi yang
lebih baik.
3. Pastikan
alamat Copy Carbon atau Blind Copy Carbon Email Anda!
Mengirim pesan melalui Email dapat dilakukan
sekaligus ke beberapa alamat. Sebelum Anda memutuskan mengirimkan Email kepada
seseorang sebaiknya pastikan terlebih dahulu siapa saja yang akan menerima
Email tersebut. Pada bagian penerima Email ada beberapa kategori penerima yaitu
penerima langsung, dimana penerima Email adalah orang yang benar-benar Anda ajak
berkomunikasi secara langsung. Penerima selanjutnya adalah Copy Carbon (CC),
pada bagian ini penerima Email ditujukan untuk mengetahui bahwa Anda telah mengirim
Email pada seseorang dengan diketahui penerima Email pada Copy Carbon (CC).
Biasanya apabila ini terkait dengan lembaga atau perusahaan, orang yang
menerima Email CC ini adalah atasan atau pimpinan Anda, untuk memberitahukan
secara tidak langsung bahwa Anda telah melakukan komunikasi dengan seseorang.
Jenis penerima lainnya adalah Blind Copy Carbon (BCC) dimana penerima Email
utama Anda tidak mengetahui bahwa Email yang Anda kirimkan diterima oleh
pemilik Email BCC. Pada bagian BCC dan CC ini perbedaan mendasarnya hanya pada
penerima utama mengetahui atau tidak Email tersebut diterima siapa saja atau
tidak. Jika BCC, penerima Email utama tidak mengetahui Email itu diterima oleh
pemilik Email BCC siapa saja sedangkan Email CC, penerima mengetahui bahwa selain
dirinya Email tersebut juga diterima oleh pemilik Email CC. Kegunaan CC dan BCC
ini adalah untuk memastikan informasi yang Anda komunikasikan berhak di ketahui
siapa saja, terutama yang bersifat rahasia atau informasi penting yang wajib
diketahui semua pihak pada perusahaan atau lembaga Anda. Jadi, pastikan Anda
mengirim Email kepada penerima yang tepat.
4. Mulai
komunikasi dengan sapaan.
Hal penting selanjutnya saat berkomunikasi
dengan Email adalah menggunakan kalimat sapaan pada awal Email Anda. Sapaan
merupakan salah satu bagian penting yang menunjukkan Anda menghormati penerima
Email sebagai orang yang diajak berkomunikasi. Pada bagian ini sepatutnya tidak
berlebihan dan berpanjang lebar. Pastikan Anda menggunakan kalimat formal jika
berkaitan dengan pekerjaan atau hal resmi lainnya. Apabila Anda akan membalas
Email resmi dari seseorang sebaiknya Anda melakukan hal yang sama seperti
diatas, yaitu menggunakan sapaan.
5.
Perkenalkan diri Anda terlebih dahulu
Pada saat Anda memulai berkomunkasi dengan
Email, selain alamat, sapaan dan judul Email, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah pengenalan sekilas diri Anda baik komunikasi awal atau balasan.
6. Pastikan
Anda mencantumkan tanda tangan
Anda dapat melakukan pengaturan tanda tangan
pada bagian akhir Email Anda dimana setiap Anda mengirimkan Email, tanda tangan
ini akan otomatis tercantum pada Email yang terkirim. Pencantuman tanda tangan
pada Email adalah untuk menunjukkan profesionalitas dan loyalitas Anda pada
perusahaan atau lembaga. Pengaturan tanda tangan dapat Anda lakukan dengan klik
menu pengaturan dan temukan kolom “tanda tangan” atau “signature”. Tanda tangan
ini merupakan bagian penting dalam komunikasi Email yang menunjukkan identitas
Anda bagi setiap penerima Email dan sebaiknya ditulis dalam dua bahasa.
7. Lampirkan
berkas sesuai kebutuhan Anda
Berkomunikasi Email sebaiknya memperhatikan
efektifitas bahasa dan efisiensi ruang penulisan badan Email. Email yang
terlalu panjang kemungkinan besar tidak akan terbaca keseluruhan oleh penerima
Email. Bayangkan apabila penerima Email harus membaca ratusan Email setiap
hari, jadi apabila harus membaca isi Email yang panjang lebar tentunya
kemungkinan besar Email Anda dilewatkan atau diabaikan untuk sementara waktu.
Pada bagian Email terdapat menu lampiran atau Attachment yang berguna untuk
menyimpan berkas penjelasan isi Email. Contohnya pada saat Anda akan melamar
pekerjaan, sebaiknya surat lamaran, CV dan ijazah Anda tidak disimpan pada
bagian isi Email, tapi sebaiknya disisipkan pada lampiran. Anda dapat
memberitahukan pada bagian isi Email bahwa detail penjelasan terlampir atau
dokumen pendukung terlampir.
10.
Penggunaan template pada Project Communications Using
Using
Templates for Project Communications
Kebanyakan
orang teknis enggan meminta pertolongan .
Menggunakan
template dalam berkomunikasi dapat membuat penggunaan waktu dan uang menjadi
lebih efisien.
Organisasi
dapat membuat templatenya sendiri atau meniru dari orang lain.
11.
Penggunaan Software dalam mendukung Project Communications
Menggunakan
Software untuk Membantu Proyek Komunikasi
Ada
banyak perangkat lunak untuk membantu dalam proyek komunikasi.
Hari
ini lebih dari 37 persen orang berkomunikasi atau bekerja jarak jauh sedikitnya
memerlukan paruh waktu.
Perangkat
lunak manajemen proyek mencakup kemampuan baru untuk meningkatkan komunikasi
Virtual.
Proyek tahun
2002 meliputi fitur edisi usaha untuk manajemen portofolio, manajemen sumber
daya, dan kerjasama.
XI. Project
Risk Management ( Manajemen Resiko )
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko
(avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Manajemen risiko
tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau
legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.
Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat
dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko
adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang
yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini
dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi,
manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko
melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas
manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
1.
Pengertian Resiko, dan Project Risk Management
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi
yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian
yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu
keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko
(avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Manajemen risiko
tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau
legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.
Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat
dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
2.
Pentingnya Project Risk Management
Manajemen risiko merupakan unsur penting dalam
manajemen proyek. Ini dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan kita hingga
tingkat tertentu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa project risk
management sangatlah penting:
Membantu
menghindari bencana besar
Tingkatkan
pendapatan dengan menghemat pengeluaran
Memberikan
kepuasan mental
Memastikan
keberhasilan penyelesaian proyek
Memberi
keunggulan kompetitif dibanding orang lain
Meningkatkan
rasa tanggung jawab dan akuntabilitas
Membantu
untuk mengeksplorasi peluang baru
Memberikan
jaminan bahwa sebuah organisasi dapat membuat dan menerapkan rencana efektif
untuk mencegah kerugian atau mengurangi dampak jika terjadi kerugian.
Mengurangi
kesempatan bagi keuangan untuk digunakan tanpa hasil
3.
Risk Utility, Risk Utility Function dan Risk Prefence
Risk Utility
Dalam perselisihan hukum mengenai
pertanggungjawaban produk , tes utilitas risiko digunakan untuk menentukan
apakah desain atau peringatan suatu produk cacat, sehingga membuat produsen
bertanggung jawab atas cedera yang disebabkan oleh produknya.
Pabrikan bertanggung jawab di bawah uji risiko
utilitas jika probabilitas cedera kali gravitasi cedera di bawah desain produk
saat ini lebih dari biaya desain yang masuk akal alternatif ditambah utilitas
berkurang yang dihasilkan dari memodifikasi desain. Lebih sederhana, pengadilan
mempertimbangkan apakah biaya ekonomi (ditentukan dari kemungkinan tuntutan
hukum ) lebih tinggi daripada biaya untuk mengubah desain produk (mis: memasang
pelindung plastik) plus hilangnya penggunaan produk (mis: penjaga baru membuatnya
lebih sulit untuk menggunakan produk). Secara umum, cara paling sederhana untuk
memikirkan uji utilitas risiko adalah Formula Tangan yang diterapkan pada
produk.
Penyajian Kembali Hukum Ketiga, Torts:
Kewajiban Produk §2 (b) [1] lebih menyukai uji utilitas risiko dibandingkan
dengan Penyajian Kembali Hukum yang Kedua, Torts §402 (a), yang mendukung uji
ekspektasi konsumen . §2 (b) menyatakan, sebagian, "Suatu produk cacat
ketika, pada saat penjualan atau distribusi ... cacat dalam desain. Suatu produk
cacat dalam desain ketika risiko kerusakan yang ditimbulkan oleh produk dapat
diprediksi sebelumnya. telah dikurangi atau dihindari dengan mengadopsi desain
alternatif yang masuk akal oleh penjual atau distributor lain, atau pendahulu
dalam rantai distribusi komersial, dan penghilangan desain alternatif membuat
produk tidak cukup aman. "
Risk Utility
Function
Dalam teori utilitas yang diharapkan , agen
memiliki fungsi utilitas u ( c ) di mana c merupakan nilai yang ia dapat terima
dalam uang atau barang (dalam contoh di atas c bisa menjadi $ 0 atau $ 40 atau
$ 100). Fungsi utilitas u ( c ) hanya didefinisikan hingga transformasi afin
positif - dengan kata lain, konstanta dapat ditambahkan ke nilai u ( c ) untuk
semua c , dan / atau u ( c ) dapat dikalikan dengan positif faktor konstan,
tanpa mempengaruhi kesimpulan. Agen memiliki penghindaran risiko jika dan hanya
jika fungsi utilitas cekung . Misalnya u (0) bisa 0, u (100) mungkin 10, u (40)
mungkin 5, dan untuk perbandingan u (50) mungkin 6.
Utilitas yang diharapkan dari taruhan di atas
(dengan kemungkinan 50% menerima 100 dan peluang 50% menerima 0) adalah {\
displaystyle E (u) = (u (0) + u (100)) / 2}E(u)=(u(0)+u(100))/2 ,dan jika orang
tersebut memiliki fungsi utilitas dengan u (0) = 0, u (40) = 5, dan u (100) = 10
maka utilitas yang diharapkan dari taruhan sama dengan 5, yang sama dengan
utilitas yang diketahui dari jumlah 40. Oleh karena itu setara kepastian adalah
40.
Premi risiko adalah ($ 50 dikurangi $ 40) = $
10, atau secara proporsional
{\
displaystyle (\ $ 50 - \ $ 40) / \ $ 40}(\$50-\$40)/\$40 atau 25% (di mana $ 50
adalah nilai yang diharapkan dari taruhan berisiko: ( {\ displaystyle {\
tfrac {1} {2}} 0 + {\ tfrac {1} {2}} 100}\tfrac {1}{2} 0 + \tfrac{1}{2} 100 ).
Premi risiko ini berarti bahwa orang tersebut akan bersedia untuk mengorbankan
sebanyak $ 10 dalam nilai yang diharapkan untuk mencapai kepastian yang
sempurna tentang berapa banyak uang yang akan diterima. Dengan kata lain, orang
tersebut akan acuh tak acuh antara taruhan dan jaminan $ 40, dan akan lebih
suka apapun lebih dari $ 40 daripada taruhan.
Dalam kasus individu yang lebih kaya, risiko
kehilangan $ 100 akan kurang signifikan, dan untuk jumlah kecil seperti itu
fungsi utilitasnya cenderung hampir linier, misalnya jika u (0) = 0 dan u (100)
= 10 , maka u (40) mungkin 4.0001 dan u (50) mungkin 5.0001.
Fungsi utilitas untuk keuntungan yang
dirasakan memiliki dua sifat utama: kemiringan ke atas, dan cekungan. (i)
Kemiringan ke atas menyiratkan bahwa orang tersebut merasa bahwa lebih banyak lebih
baik: jumlah yang lebih besar menerima menghasilkan utilitas yang lebih besar,
dan untuk taruhan berisiko orang akan lebih memilih taruhan yang urutan pertama
dominan secara stokastik daripada taruhan alternatif (yaitu, jika massa probabilitas
dari taruhan kedua didorong ke kanan untuk membentuk taruhan pertama, maka
taruhan pertama lebih disukai). (ii) Konkavitas fungsi utilitas menyiratkan
bahwa orang tersebut menolak risiko: jumlah yang pasti akan selalu lebih
disukai daripada taruhan berisiko yang memiliki nilai yang diharapkan sama;
Selain itu, untuk taruhan berisiko, orang tersebut akan memilih taruhan yang
merupakan kontraksi rata-rata dari taruhan alternatif (yaitu, jika sebagian
massa probabilitas taruhan pertama tersebar tanpa mengubah mean untuk membentuk
taruhan kedua, maka taruhan pertama lebih disukai).
Risk
Prefence
Preferensi risiko adalah suatu keadaan dimana
para pekerja memilih untuk mengambil risiko atau lebih memilih untuk risiko
yang lebih kecil. Risiko dapat diartikan sebagai peluang terjadinya kerugian.
Secara luas resiko berarti kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan
atau berlawanan dari yang diinginkan. Keterkaitan senjangan anggaran pendapatan
dengan preferensi risiko terjadi karena para pekerja dalam membuat keputusan
cenderung bertindak hatihati, karena kinerja mereka nanti akan diukur dari
prosentase akan pencapaian target yang ditetapkan. Bila mereka menganggarkan
pendapatan secara tepat, mereka memiliki rasio ketidakpastian akan tidak
tercapainya target sehingga akan memperburuk kinerja mereka dimata pimpinan,
sehingga mereka cenderung menurunkan target anggaran pendapatan untuk
menghindari risiko.
4.
Rencana Risk Management
Risk management plan adalah komponen dari
project management plan yang menjelaskan bagaimana aktivitas manajemen risiko
di atur dan dilaksanakan. Risk management plan adalah sebuah dokumen yang
dibuat oleh project manager untuk meramalkan risiko, melakukan estimasi dari
dampak risiko, dan mendefinisikan respon yang akan dilakukan untuk menangani
risiko tersebut. Risk management plan didalamnya terdiri dari:
Metodologi :
Mendefinisikan pendekatan, alat, dan sumber data yang akan digunakan untuk
melakukan risk management dalam projek
Peran dan
Tanggung Jawab : Mendefinisikan pemimpin, support dan tim manajemen risiko
untuk tiap aktivitas yang ada dalam risk management plan dan menspesifikan
tanggung jawabnya.
Budgeting
(Perencanaan Biaya) : Melakukan estimasi biaya yang dibutuhkan dalam melakukan
manajamen risiko.
Timing (Perencanaan
Waktu) : Mendefinisikan kapan dan seberapa sering proses manajemen risiko akan
dilakukan selama project life cycle berlangsung
Kategori
Risiko : Mengkategorikan penyebab kemungkinan munculnya risiko. Pada poin
inilah pendekatan Risk Breakdown Structure (RBS) diterapkan. RBS dapat membantu
untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul dari berbagai resource yang
ada.
Definisi
Probabilitas Risiko dan Dampaknya : Mendefinisikan besaran pasti dari
probabilitas terjadinya risiko dan dampak yang diakibatkannya dalam sebuah
projek. Contohnya sebuah risiko dapat dikatakan memiliki dampak yang besar jika
menyebabkan sebuah projek lebih dari 40 persen biayanya meningkat dari yang
telah direncanakan atau output dari project tidak dapat digunakan.
Probability
and Impact Matrix : Matriks ini adalah grid untuk pemetaan probabilitas dari
tiap terjadinya sebuah risiko dan dampaknya jika memang risiko tersebut
terjadi. Risiko akan diprioritaskan berdasarkan besar kecilnya dampak yang
disebabkan.
Revised
Stakeholder Tolerance : Toleransi dari stakeholder terhadap risiko yang bisa
saja berubah juga harus tertuliskan dalam risk management plan.
Format
Laporan : Format laporan akan mendefinisikan bagaimana hasil dari proses
manajemen risiko akan didokumentasikan, dianalisa, dan dikomunikasikan. Bagian
ini menjelaskan isi dan format dari risk register maupun risk report lainnya.
Tracking :
Berisi bagaimana risk activities akan disimpan untuk kepentingan dari projek
dan bagaimana proses manajemen risiko akan di audit.
5.
Rencana Contingency dan Fallback
Contigency
Plan
Contingency Planning adalah sebuah rencana
untuk membuat suatu panduan dan dokumentasi atas suatu kejadian yang tidak
terduga, dan sebagai dokumentasi dasar terhadap tanggap darurat dalam upaya
pemulihan perencanaan. Tujuan utama dari contingency planning adalah untuk
mengembalikan proses bisnis secara normal dengan biaya operasional yang minimal
dari kejadian yang tidak terduga, sehingga biaya operasional tidak membengkak
secara signifikan, dan yang bertanggung jawab atas proses ini adalah manajer
proses bisnis dan eksekutif. Contingency planning itu berlangsung terus menerus
dan dana yang dianggarkan untuk contingency planning digunakan untuk
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk:
Melatih karyawan
Mengembangkan
dan merevisi kebijakan dan standar dalam perubahan departemen
Latihan
strategi, prosedur, tim dan sumber daya persyaratan
Laporan
perencanaan secara kontinu kepada manajemen senior
Proses
penelitian dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pemulihan dan kembalinya
Melakukan
kegiatan pemeliharaan
Fallback
Plan
Untuk resiko yang memiliki pengaruh besar,
sebaiknya dibuat sebuah fallback plan yang siap diimplementasikan jika
perencanaan respons gagal dan resiko terjadi. Fallback plan dianalogikan
sebagai recovery plan atau business continuity plan. Fallback plan harus
seluruhnya didefinisikan, direncanakan, dihitung biayanya, dan dipersiapkan
sumber dayanya. Tujuan dari fallback plan ini adalah untuk meminimalisir dampak
resiko pada area-area proyek yang mungkin akan terkena pengaruhnya. Selain itu,
fallback plan juga digunakan sebagai kontrol dalam pemulihan dari resiko.
6. Sumber
resiko pada proyek TI
Sumber
Risiko
Sumber risiko bisa dari banyak hal dan harus
diketahui serta diidentifikasi sebagai dasar penanganan risiko. Menurut Godfrey
ada beberapa sumber risiko yang harus diperhatikan, yaitu:
Politik
(Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik. Contoh;
kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, dan
lain-lain.
Lingkungan
(Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar. Contoh;
pencemaran, perizinan, opini publik, kebijakan internal/ perusahaan, dampak
lingkungan hidup, dan lain-lain.
Perencanaan
(Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis. Contoh;
persyaratan perizinan, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini
publik.
Pemasaran
(Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran. Contoh;
permintaan (perkiraan), persaingan, kepuasan pelanggan, tren, dan lain-lain.
Ekonomi
(Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi. Contoh;
kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, kurs mata uang.
Keuangan
(financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan. Contoh;
Kebangkrutan, keuntungan, asuransi.
Alami
(natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam. Contoh; kondisi tanah, cuaca,
gempa, temuan situs arkeologi.
Proyek
(Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek. Contoh; strategi pengadaan,
persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, rencana kerja, dan lain-lain.
Teknis
(Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis. Contoh; kelengkapan desain,
efisiensi operasional, keandalan.
Manusia
(Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia. Contoh; kesalahan melakukan
prosedur, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, budaya, dan lain-lain.
Kriminal
(Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal. Contoh;
perusakan, pencurian, penipuan, korupsi.
Keselamatan
(Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Contoh; zat
berbahaya, tabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan
7. Kategori
resiko dan identifikasi resiko
Identifikasi
Resiko
Untuk bisa mengelola risiko, seorang manajer
harus melakukan identifikasi terhadap kemungkinan risiko-risiko yang akan
dialami perusahaan. Tidak semua bidang bisnis memiliki jenis risiko yang sama
sehingga dalam upaya identifikasi risiko perlu disesuaikan terhadap maksud dan
tujuan bisnis tersebut didirikan. Identifikasi paling dasar bisa dilakukan
dengan mengontrol kelancaran arus kas, pasokan bahan baku, integritas SDM
hingga kemungkinan adanya bencana alam.
Kategori
resiko
Jenis
risiko: Teknologi, keuangan/ekonomi, sumber daya manusia (kapasitas, hak
intelektual), kesehatan, politik, hukum, keamanan, dan lain-lain.
Sumber
risiko: Eksternal (politik, ekonomi, bencana alam); dan internal (reputasi,
keamanan, manajemen, informasi untuk pengambilan keputusan).
Penerima
risiko atau pihak yang terkena dampak risiko: Orang, reputasi, hasil program,
material, bangunan, dan lain-lain.
Tingkat
kemungkinan dan dampak terjadinya risiko (level risiko): Sangat tinggi, tinggi,
sedang, dan rendah.
Level
kemampuan mengendalikan risiko: Tinggi (terkendali, misalnya operasional
sehari-hari), sedang (kurang terkendali, misalnya reputasi), rendah (tidak
dapat dikendalikan, misalnya gempa bumi)
Hierarki
risiko: Strategik, program, proyek, dan operasional
8.
Analisis resiko Kuantitatif dan contohnya
Perform Quantitative Risk Analysis merupakan
proses numerik untuk menganalisis pengaruh risiko yang teridentifikasi pada
tujuan proyek secara keseluruhan. Untuk melakukan proses ini diperlukan
masukan. Masukan tersebut termasuk rencana manajemen risiko, daftar risiko,
faktor lingkungan perusahaan, rencana manajemen biaya, dan aset organisasi yang
digunakan untuk menghasilkan pembaruan dokumen proyek.
Umumnya, proses manajemen proyek ini digunakan
pada risiko yang telah diidentifikasi dan diprioritaskan oleh proses Perform
Qualitative Risk Analysis yang secara substansial berdampak pada tuntutan
permintaan pada proyek. Dengan demikian, proses ini digunakan untuk menganalisis
pengaruh risiko pada tujuan proyek. Selain itu, digunakan untuk mengevaluasi
efek agregat dari risiko yang mempengaruhi proyek dan memberikan peringkat
prioritas numerik untuk risiko individu. Namun, proses ini mungkin tidak dapat
dilaksanakan karena kurangnya data yang tidak mencukupi.
9.
Decision Trees, Expeted Monetary Value ( EMV ) dan contohnya
Decision
Tree
Decision tree adalah salah satu metode
klasifikasi yang paling populer, karena mudah untuk diinterpretasi oleh
manusia. Decision tree adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau
struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi
decision tree dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan
decision tree adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan
keputusan yang kompleks menjadi lebih simple, sehingga pengambil keputusan akan
lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Nama lain dari decision
tree adalah CART (Classification and Regression Tree). Dimana metode ini merupakan
gabungan dari dua jenis pohon, yaitu classification tree dan juga regression
tree.
Decision tree juga berguna untuk mengeksplorasi
data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input
dengan sebuah variabel target. Decision tree memadukan antara eksplorasi data
dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses
pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik
lain. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah
satu-satunya hal yang ditonjolkan dalam metode ini, misalnya sebuah perusahaan
direct mail membuat sebuah model yang akurat untuk memprediksi anggota mana
yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau
mengapa model tersebut bekerja.
Expeted
Monetary Value ( EMV )
Expected Monetary Value (EMV) merupakan teknik
statistik dalam manajemen risiko yang digunakan untuk mengukur risiko, yang
membantu manajer proyek untuk menghitung cadangan kontingensi dan juga
bertujuan untuk menentukan nilai moneter yang diharapkan dari risiko atau
keputusan.
Menurut edisi PMBOK Guide 5th: “Expected
Monetary Value adalah konsep statistik yang menghitung hasil rata-rata ketika
masa depan termasuk skenario yang mungkin atau tidak mungkin terjadi.” Maka,
hal ini membantu dalam menghitung jumlah yang diperlukan untuk mengelola semua
risiko teridentifikasi dan dalam memilih pilihan yang melibatkan lebih sedikit
uang untuk mengelola risiko. Untuk melakukan perhitungan, maka harus memiliki
probabilitas dan dampak yang harus terjadi.
Dimana rumus
yang digunakan adalah
Expected
Monetary Value (EMV) = Probability * Impact
Jika memiliki banyak risiko maka akan
menghitung EMV dari risiko tersebut secara terpisah dan menambahlan semuanya.
Perlu diperhatikan bahwa akan menghitung EMV semua risiko, terlepas dari apakah
risiko tersebut positif atau risiko negatif. EMV peluang umumnya dinyatakan
sebagai nilai positif sedangkan ancaman dinyatakan sebagai nilai negatif. Ini
juga membutuhkan asumsi netral risiko dengan yang tidak mau mengambil risiko
atau menacari risiko. Penggunaan umum dari analisis jenis ini adalah Decision
Tree Analysis.
10.
Simulasi dan contohnya
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari
sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi
melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik
kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem.
Simulasi sering kali digunakan dalam kehidupan
karena peranan simulasi dalam kehidupan cukup banyak. Contoh-contoh penerapan
(aplikasi) simulasi adalah sebagai berikut :
-Simulasi
terbang
-Simulasi
sistem ekonomi makro
-Simulasi
sistem perbankan
-Simulasi
antrian layanan bank
-Simulasi
game strategi pemasaran
-Simulasi
perang
-Simulasi
mobil
-Simulasi
tata kota
Berikut salah satu contoh simulasi secara
detail yaitu simulasi dari sistem antrian tunggal yang mungkin tidak dapat
ditangani secara analitis (mis, karena trafik, waktu pelayanan dan/atau waktu
pelayanan). Dalam contoh ini yang berperan sebagai state sistem adalah jumlah
dalam sistem, N(t). sedangkan ukuran performansinya adalah waktu rata-rata
pelanggan dalam sistem dan jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem. Events yang
terjadi diantaranya seperti kedatangan dan kepergian (penyelesaian pelayanan).
Dalam
aplikasinya, model simulasi mudah beradaptasi dan mudah digunakan untuk
berbagai masalah. Model simulasi juga dapat dipadukan dengan model numerik
untuk menganalisa sistem yang lebih kompleks jika didukung dengan data yang
berhubungan langsung dengan angka acak, dengan tipe data probabilistik.
Untuk mengaplikasikan simulasi, sebelumnya
kita harus tahu tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam membuat simulasi.
Tahapan simulasi ada enam yaitu :
-Memahami
sistem yang akan disimulasikan.
-Mengembangkan
model matematika dari sistem.
-Mengembangkan
model matematika untuk simulasi.
-Membuat
prgram (software) komputer.
-Menguji,
memverifikasi, dan memvalidasi output komputer.
-Mengeksekusi
program simulasi untuk tujuan tertentu.
11.
Rencana Risk Response
Plan Risk Responses merupakan proses
perencanaan yang melibatkan pemilihan pendekatan respons yang digunakan untuk
mengatasi setiap risiko yang teridentifikasi, kemudian menciptakan rencana
untuk risiko tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan juga sebagai proses
penentuan cara untuk mengurangi atau menghilangkan ancaman terhadap proyek.
Sehingga, manajer proyek harus bekerja untuk menghilangkan ancaman sebelum
terjadi dan bertanggung jawab untuk mengurangi kemungkinan dan dampak dari
ancamannya. Untuk ancaman yang tidak dapat dikurangi, manajer proyek perlu
memiliki rencana kontingensi yang kuat dan juga rencana respons jika kontingensi
tidak bekerja. Rencana respons yang sesuai mungkin mencakup berbagai langkah
penghematan biaya yang ditujukan untuk menjaga ekonomi tetap baik.
Rencana pengelolaan risiko yang tepat, tidak
perlu memasukkan rencana respons untuk semua risiko di dalam daftar risiko.
Namun, untuk risiko yang cukup besar rencana respons perlu dikembangkan lagi.
Ada empat cara untuk menghadapi risiko
Avoid
Menghilangkan ancaman atau melindungi proyek dari dampak yang mungkin terjadi.
Berikut adalah daftar tindakan umum yang bisa menghilangkan risiko. Mengubah
lingkup proyek. Memperluas jadwal untuk menghilangkan risiko penyelesaian
proyek secara tepat waktu. Mengubah tujuan proyek. Memperjelas persyaratan
untuk menghilangkan ambiguitas dan kesalahpahaman. Membutuhkan keahlian untuk
menghilangkan risiko teknis.
Transfer Hal
ini melibatkan pengalihan dampak risiko kepada pihak ketiga, dapat menggunakan
metode langsung atau tidak langsung. Metode langsung melalui penggunaan jaminan
asuransi, garansi, atau kinerja. Sedangkan metode tidak langsung seperti
kontrak harga satuan bukan lump sum, pendapat hukum, dan sebagainya.
Mitigation
Mengurangi kemungkinan atau dampak dari risiko. Hal ini tidak selalu sering
kali datang.
Accept Semua
proyek selalu mengandung risiko, sehingga jika muncul risiko harus diterima.
Menerima risiko adalah strategi seperti yang lain, dan harus didokumentasikan
dan dikomunikasikan seperti strategi lainnya. Penerimaan risiko bisa bersifat
pasif, dimana konsekuensinya ditangani setelah terjadi risiko, atau aktif,
dimana kontinjensi (waktu, anggaran, dll).
Manfaat
utama dari proses Plan Risk Response yaitu dapat mengatasi risiko berdasarkan
prioritasnya, dan memasukkan sumber daya serta aktivitas sesuai kebutuhan
anggaran, susunan acara, dan rencana pengelolaan proyek.
12.
Monitoring Resiko dan pengawasan
Monitoring adalah komponen terakhir dalam
manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk
memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Hal penting
yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang tidak
lengkap atau berlebihan.
13.
Pengawasan Risk Reponse
Manajemen resiko adalah suatu sistem
pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan
usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu
risiko.
proses pengelolaan risiko yang mencakup
identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan
usaha atau aktivitas perusahaan suatu pendekatan terstruktur / metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi resiko adalah ( risk ) atau risiko memiliki berbagai
definisi. risiko dikaitan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
14.
penggunaan software dalam membantu projeck risk management
Register resiko dapat dibuat dalam sebuah file
Word atau Excel sederhana atau sebagai bagian dari database. anajemen resiko
yang lebih canggih perangkat lunak,seperti alat simulasi Monte Carlo.
XII. Project
Procurement Management ( Manajemen Pengadaan )
1.
Pengertian dan pentingnya project Procurement Management
Sampai saat ini, pengadaan ini merupakan
komponen, perlu, tetapi jarang dirayakan perusahaan multinasional. Tapi zaman
telah berubah: ini hari, pengadaan organisasi dalam perusahaan memainkan peran
penting dalam keberhasilan perusahaan global dengan cara yang kuno manajer
pembelian tak pernah membayangkan. Dalam laporan podcast khusus, fakultas
Wharton dan ahli pengadaan di The Boston Consulting Group membahas mengapa
fungsi pengadaan telah meningkat menjadi menonjol seperti dalam lingkungan
global yang sangat kompetitif, dan bagaimana, sebagai pasokan komoditas kritis
dan memperketat kenaikan harga, perusahaan dapat menyusun strategi untuk
mengurangi ini dan risiko lainnya. Proses Project Procurement Management. Ini
Manajemen Pengadaan proses akan membantu Anda untuk membeli barang dan jasa
dari pemasok eksternal.Ini memberi Anda proses pengadaan lengkap danprosedur
pengadaan, yang menjelaskan langkah-demi-langkah, bagaimana untuk membeli dari
pemasok.Anda akan belajar bagaimana untuk mengeluarkan Purchase Order, menerima
dan menyetujui pengiriman, mendukung pembayaran pemasok dan mengelola pemasok
terhadap kontrak mereka. Proses pengadaan juga akan membantu Anda untuk: ·
Identifikasi barang dan jasa untuk mendapatkan · Lengkapi Pembelian Pesanan dan
masalah kepada pemasok · Menyepakati kerangka waktu pengiriman dan metode ·
Menerima barang dan jasa dari pemasok · Review dan menerima barang-barang
dibeli · Menyetujui pembayaran pemasok Proses Manajemen Pengadaan ini akan
memungkinkan Anda untuk: · Identifikasi tonggak kontrak pemasok · Tinjauan
kinerja pemasok terhadap kontrak · Mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kinerja pemasok · Komunikasikan status untuk manajemen Pengadaan barang dan jasa
dari pemasok eksternal dapat menjadi jalan penting untuk banyak proyek. Seringkali,
kinerja pemasok akan merefleksikan kinerja tim proyek secara keseluruhan. Ini
karena itu penting bahwa Anda mengelola kinerja pemasok Anda dengan hati-hati,
untuk memastikan bahwa mereka menghasilkan kiriman yang memenuhi harapan Anda.
Proses Manajemen Pengadaan ini akan membantu Anda melakukan ini untuk
mendapatkan hasil maksimal dari hubungan eksternal Anda pemasok. Rencana
Procurement, alat dan teknik. Ada berbagai macam alat perencanaan strategis
yang tersedia - dalam pendekatan dasarnya mental dan prosedur untuk menerapkan
untuk mengembangkan rencana strategis yang efektif.Kami sudah menjelaskan
beberapa istilah dalam dan bagian definisi dari perencanaan ini pengetahuan
strategis, sehingga beberapa dari mereka akan menjadi duplcated sini. Perlu diketahui
bahwa banyak alat-alat perencanaan strategis tumpang tindih, jadi jika Anda
sedang mengatur proses perencanaan strategis Anda, jangan merasa Anda perlu
menggunakan semua dari mereka, atau bahkan banyak dari mereka. Gunakan alat
perencanaan strategis yang tampaknya masuk akal bagi Anda, DAN, alat yang Anda
merasa Anda benar-benar mengerti.
2.
Penggunaan Outsource
Outsourcing bisa diartikan sebagai penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Saat merekrut pekerja outsource,
perusahaan bisa bekerja sama dengan perusahaan outsource. Perusahaan outsource
sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan jasa dan menyalurkan tenaga kerja
dengan keahlian tertentu ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
Definisi dan aturan pekerjaan outsourcing
sebenarnya tidak disebutkan secara spesifik dalam UU Ketenagakerjaan. Namun,
pasal 64 menyebutkan bahwa “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan
pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan
atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis.” Perekrutan karyawan
outsourcing dilakukan oleh perusahaan outsource. Karyawan outsourcing bekerja
melalui sistem kontrak yang dibagi menjadi 2 menurut undang-undang, yaitu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu (PKWTT).
3. Proses
Project Procurement Management
Tujuh proses
utama dari project procurement management :
Planning
purchases
Planning
acquisition
Planning
contracting
Requesting
seller responses
Selecting
sellers
Administering
the contract
Closing the
contract
Tiga siklus
dalam pengadaan proyek :
Input
(dokumen, rencana, desain, dll)
Alat dan
Teknik (mekanisme diterapkan untuk input)
Keluaran
(dokumen, produk, dll)
Empat
kelompok proses :
Memulai :
Perencanaan, Pendanaan, Persiapan
Pelaksana :
Perangkaian, Penyempurnaan
Pemantauan
dan Pengendalian: Koordinasi, Komunikasi
Penutupan:
Evaluasi
4. Rencana
Procurement, alat dan teknik
Rencana
Manajemen Pengadaan
Informasi
yang terkandung di dalamnya :
Tuntunan
tipe kontrak yang akan digunakan dalam berbagai situasi.
Template
yang akan digunakan untuk dokumen-dokumen manajeman pengadaan (mis RFP, SOW,
dsb).
Tuntunan
untuk membuat struktur WBS bagi supplier.
Peran dan
Tanggung jawab setiap anggota tim proyek.
Tuntunan
untuk menggunakan estimasi independen yang akan digunakan pada saat
mengevaluasi penjual/distributor.
Saran dalam
mengelola multiple providers.
Proses untuk
koordinasi keputusan pengadaan.
Hambatan dan
asumsi berkaitan dengan pembelanjaan dan perolehan.
Waktu
terawal untuk belanja.
Strategi
menghambat resiko dalam pembelanjaan.
Tuntunan
untuk mengidentifikasi prequalified supplier.
Parameter
pengadaan untuk menilai penjual dan pengelolaan kontrak.
Alat dan
Teknik Dalam Perencanaan Belanja dan Pengadaan
Make or Buy
Analysis Adalah teknik untuk menentukan apakah produk atau servis tertentu
dibuat atau dilakukan dalam organisasi atau dibeli saja dari pihak
ketiga. Seringkali melibatkan analisis keuangan Tools lainnya : expert
judgement,tipe kontrak ,dsb.
Expert
Judgement
Types of
Contract Dalam teknik ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain : Fixed Price ( Lump-sum) contracts, Cost-reimbursable contracts
(CPIF,CPFF,CPCC), Time and material contracts.
Procurement
Management Plan
Contract
Statement of Work ( SOW ) Adalah deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan dalam
proses pengadaan SOW yang baik memberikan kesempatan bagi penawar untuk
memahami dengan baik apa harapan dari pembeli (pelaku proyek), shg
penawar dapat menilai apakah dirinya mampu memenuhi kebutuhan pembeli/tidak
5.
Contoh dan solusi membuat atau membeli
Manajer seringkali dihadapkan dengan keputusan
apakah harus membuat atau membeli komponen yang digunakan dalam produksi.
Sesungguhnya, manajemen secara periodik harus mengevaluasi keputusan masa lalu
yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan
keputusan sebelumnya mungkin telah berubah dan, akibatnya, pendekatan yang
berbeda mungkin diperlukan. Tentu saja, evaluasi periodik bukanlah satu-satunya
sumber dari keputusan membuat-atau-membeli (make-or-buy decisions) ini.
Seringkali, keputusan dimotivasi oleh masalah yang tidak berhubungan
langsung.
Untuk mengilustrasikan secara lebih rinci analisis biaya
dari masalah membuat atau-membeli, anggaplah bahwa PT Swa memproduksi komponen
elektronik yang digunakan pada salah satu printernya. Dalam setahun, Swa akan
mengganti produksi untuk printer jenis lain dan komponen elektronik tersebut
tidak akan digunakan. Namun, untuk tahun yang akan datang, Swa harus
memproduksi 10.000 komponen untuk mendukung kebutuhan produksi printer lama.Swa
telah dihubungi oleh pemasok potensial komponen tersebut, yang akan membuat
komponen untuk Swa dengan harga 4,75 per unit. Tawaran tersebut sangat menarik
karena biaya manufaktur penuh per unit adalah 8,20. Apakah Swa akan memproduksi
atau membeli komponen tersebut?
Masalah dan alternatif yang layak telah dapat
diidentifikasi. Karena jangkauan keputusan hanya satu periode, maka tidak
diperlukan perhatian terhadap biaya pemulihan secara periodik. Kalkulasi biaya
relevan secara khusus dapat berguna untuk analisis jangka pendek. Kita hanya
perlu mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya, dan menetapkan pilihan
(dengan asumsi tidak ada masalah kualitatif). Pertama, perhatikan biaya yang
berkaitan dengan produksi 10.000 komponen. Biaya absorpsi penuh dihitung
sebagai berikut:
Total Biaya
Biaya Perunit
Sewa
peralatan 12.000,00
1,20
Penyusutan
peralatan 2.000,00
0,20
Bahan
langsung 10.000,00
1,00
Tenaga kerja
langsung 20.000,00
2,00
Overhead
variabel
8.000,00
0,80
Overhead
tetap umum 30.000,00
3,00
Total 82.000,00
8,20
Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu mesin
tertentu harus dibuat secara khusus dan dibeli. Peralatan yang disewa dapat
dikembalikan kapan saja tanpa denda; perusahaan hanya dikenakan sewa selama
peralatan dipegang oleh perusahaan. Mesin khusus tidak akan disusutkan secara
penuh pada akhir tahun; namun, perusahaan berencana membuangnya karena mesin
tersebut tidak dapat dijual. Perusahaan baru-baru ini membeli bahan yang cukup
untuk memproduksi 5.000 komponen. Tidak ada penggunaan alternatif untuk bahan
tersebut. Overhead variabel dibebankan ke komponen elektronik sebesar 0,40 per
dolar tenaga kerja langsung. Overhead tetap umum untuk pabrik adalah 1 juta,
yang dibebankan ke produk berdasarkan luas ruang yang digunakan oleh setiap
produk. Fasilitas manufaktur untuk komponen menempati 6.000 dari 200.000 kaki
per segi. Dengan demikian, 30.000 dari overhead tetap umum dialokasikan untuk
komponen elektronik (0,03 x 1.000.000).
Dari pos biaya tersebut, penyusutan dapat dieliminasi; pos
itu merupakan biaya tertanam. Karena bahan langsung yang telah dibeli tidak
memiliki penggunaan alternatif, maka setengah dari total biaya bahan langsung
juga merupakan biaya tertanam. Overhead umum juga bukan merupakan biaya
relevan. Jumlah 30.000 merupakan suatu alokasi biaya tetap umum yang akan terus
dikeluarkan meskipun komponen dibeli secara internal. Semua biaya lainnya
adalah relevan. Biaya sewa peralatan adalah relevan karena biaya tersebut tidak
akan diperlukan apabila komponen dibeli secara internal. Dernikian juga, tenaga
kerja langsung, bahan langsung untuk 5.000 unit yang tersisa, dan overhead
variabel semuanya adalah relevan; biaya-biaya tersebut tidak akan terjadi
apabila komponen dibeli secara eksternal.
Sekarang mari kita memfokuskan pada pembelian komponen. Tentu
saja, biaya pembelian merupakan biaya relevan. Apabila komponen diproduksi
sendiri, maka biaya ini tidak akan terjadi. Apakah ada biaya lainnya yang
terkait dengan pembelian eksternal? Pemeriksaan kembali atas dokumen penerimaan
akan memberi informasi bahwa kru penerimaan dan perneriksaan berada dalam
kapasitas penuh. Pembelian tambahan ini akan membutuhkan tambahan tenaga kerja
paruh waktu selama tahun berjalan dengan biaya 8.500. Departernen pembelian
memiliki kapasitas berlebih yang cukup untuk menangani pembelian komponen,
sehingga tidak ada biaya tambahan yang akan terjadi. Total biaya relevan untuk
masing-masing altematif adalah sebagai berikut:
Memproduksi Membeli
Jumlah Diferensial bila
memproduksi
Sewa
peralatan 12.000,00 12.000,00
Bahan
langsung 5.000,00 5.000,00
Tenaga kerja
langsung 20.000,00 20.000,00
Overhead
variabel
8.000,00
8.000,00
Biaya
pembelian
47.500,00 (47.500,00)
Tenaga kerja
paruh waktu 8.500,00
(8.500,00)
Total Biaya
Relevan 45.000,00 56.000,00
(11.000)
Analisis menunjukkan bahwa memproduksi sendiri produk
adalah 11.000 lebih murah daripada membelinya. Jadi, tawaran dari pemasok harus
ditolak.
Analisis serupa dapat dilakukan atas dasar biaya-unit.
Segera setelah biaya relevan diidentifikasi, biaya unit relevan dapat
dibandingkan. Untuk contoh ini, biayanya adalah 4,50 (45.000/10.000) untuk
alternatif memproduksi sendiri dan 5,60 = (56.000/10.000) untuk alternatif
membeli.
6.
Jenis - Jenis kontrak dan resikonya
A. Jenis
Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya terdiri dari:
1) Lumsum
Kontrak Lumsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu pelaksanaan, dan
produk/keluaran dapat didefinisikan dengan jelas. Kontrak Lumsum
digunakan misalnya:
pelaksanaan
pekerjaan kontruksi sederhana;
pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi (design and build);
pengadaan
peralatan kantor;
pengadaan
benih;
pengadaan
jasa boga;
sewa gedung;
atau
pembuatan
video grafis.
Pembayaran
dalam Kontrak Lumsum dengan harga pasti dan tetap, senilai dengan harga yang
dicantumkan dalam Kontrak. Pembayaran dapat dilakukan sekaligus
berdasarkan hasil/keluaran atau pembayaran secara bertahap pekerjaan
berdasarkan tahapan atau bagian keluaran yang dilaksanakan.
2) Harga
Satuan Kontrak Harga Satuan digunakan dalam hal ruang lingkup, kuantitas/volume
tidak dapat ditetapkan secara tepat yang disebabkan oleh sifat/karakteristik,
kesulitan dan resiko pekerjaan. Dalam Kontrak Harga Satuan pembayaran dilakukan
berdasarkan harga satuan yang tetap untuk masing-masing volume pekerjaan dan
total pembayaran (final price) tergantung kepada total kuantitas/volume dari hasil
pekerjaan. Pembayaran dilakukan berdasarkan pengukuran hasil pekerjaan yang
dituangkan dalam sertifikat hasil pengukuran (contoh monthly certificate).
Kontrak Harga Satuan digunakan misalnya untuk kegiatan pembangunan gedung atau
infrastruktur, pengadaan jasa boga pasien di rumah sakit.
3) Gabungan
Lumsum dan Harga Satuan Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan digunakan
dalam hal terdapat bagian pekerjaan yang dapat dikontrakkan menggunakan Kontrak
Lumsum dan terdapat bagian pekerjaan yang dikontrakkan menggunakan
Kontrak Harga Satuan. Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan digunakan
misalnya untuk Pekerjaan Konstruksi yang terdiri dari pekerjaan pondasi tiang
pancang dan bangunan atas.
4) Terima
Jadi (Turnkey) Kontrak Terima Jadi digunakan dalam hal Kontrak Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
jumlah harga
pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
pembayaran
dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam Kontrak.
Penyelesaian
pekerjaan sampai dengan siap dioperasionalkan/difungsikan sesuai kinerja yang
telah ditetapkan. Kontrak Terima Jadi biasa digunakan dalam Pekerjaan
Konstruksi terintegrasi, misalnya Engineering Procurement Construction
(EPC) pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik, dan lain-lain.
5) Kontrak
Payung Kontrak Payung digunakan dalam hal pekerjaan yang akan dilaksanakan
secara berulang dengan spesifikasi yang pasti namun volume dan waktu pesanan belum
dapat ditentukan. Kontrak Payung digunakan misalnya pengadaan
obat tertentu pada rumah sakit, jasa boga, jasa layanan perjalanan (travel
agent), atau pengadaan material.
B. Jenis
Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi terdiri dari :
1) Lumsum
Kontrak Lumsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu pelaksanaan pekerjaan,
dan produk/keluaran dapat didefinisikan dengan jelas. Kontrak Lumsum pada
Pengadaan Jasa Konsultansi digunakan misalnya konsultan manajemen, studi
kelayakan, desain, penelitian/studi, kajian/telaahan, pedoman/petunjuk,
evaluasi, produk hukum, sertifikasi, studi pendahuluan, penilaian/appraisal.
Pekerjaan Pra Studi Kelayakan, Pekerjaan Studi Kelayakan termasuk konsep
desain, Pekerjaan Detail Engineering Design (DED), manajemen proyek, layanan
pengujian dan analisis teknis seperti investigasi kondisi struktur,
investigasi kehancuran struktur, investigasi kegagalan struktur, testing struktur/bagian
struktur, ahli litigasi/arbitrase layanan penyelesaian sengketa. Dalam Kontrak
Lumsum pembayaran dengan jumlah harga pasti dan tetap, senilai
dengan harga yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa memperhatikan rincian biaya.
Pembayaran berdasarkan produk/keluaran seperti laporan kajian, gambar desain
atau berdasarkan hasil/tahapan pekerjaan yang dilaksanakan.
2) Waktu
Penugasan Kontrak Waktu Penugasan merupakan Kontrak Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa
dipastikan. Kontrak Waktu Penugasan dapat digunakan apabila:
Ruang
lingkup dan waktu pelaksanaan pekerjaan belum dapat ditetapkan;
Ruang
lingkup belum dapat didefinisikan dengan jelas dan mungkin berubah
secara substansial;
Nilai akhir
kontrak tergantung dengan lama waktu penugasan;
Pekerjaan
yang ruang lingkupnya kecil dan/atau jangka waktunya pendek dimana
kompensasi cenderung berbasis harga per jam, per hari, per minggu atau per
bulan; atau
Pekerjaan
yang tidak umum/spesialis yang membutuhkan keahlian khusus.
Dalam
Kontrak Waktu Penugasan pembayaran terdiri atas biaya personel dan biaya non
personel. Biaya personel dibayarkan berdasarkan remunerasi yang pasti dan
tetap sesuai yang tercantum dalam Kontrak untuk setiap satuan waktu penugasan.
Biaya non personel dapat dibayarkan secara lumsum, harga satuan, dan/atau
penggantian biaya sesuai dengan yang dikeluarkan (at cost).
Nilai akhir kontrak yang akan dibayarkan, tergantung lama/durasi
waktu penugasan. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan periode waktu yang ditetapkan
dalam Kontrak. Kontrak Waktu Penugasan digunakan misalnya untuk pra studi
kelayakan, pekerjaan studi kelayakan termasuk konsep desain, pekerjaan Detail
Engineering Design (DED), manajemen kontrak, manajemen proyek, layanan
pengujian dan analisis teknis seperti investigasi kondisi struktur, investigasi
kehancuran struktur, investigasi kegagalan struktur, testing struktur/bagian
struktur, ahli litigasi/arbitrase layanan penyelesaian sengketa
khususnya untuk proyek bernilai besar, pengawasan, penasihat,
pendampingan, pengembangan sistem/aplikasi yang kompleks,
monitoring, atau survei/pemetaan yang membutuhkan telaahan mendalam.
3)
Kontrak Payung Kontrak Payung pada Jasa Konsultansi digunakan untuk mengikat
Penyedia Jasa Konsultansi dalam periode waktu tertentu untuk menyediakan jasa,
dimana waktunya belum dapat ditentukan. Penyedia Jasa Konsultansi yang diikat
dengan Kontrak Payung adalah Penyedia Jasa Konsultansi yang telah
memenuhi/lulus persyaratan yang ditetapkan. Kontrak Payung digunakan misalnya
untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dalam rangka penasihatan hukum,
penyiapan proyek strategis nasional, dan penyiapan proyek dalam rangka
kerjasama pemerintah dan badan usaha.
C. Kontrak
Tahun Jamak
Kontrak
Tahun Jamak merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
membebani lebih dari satu tahun anggaran dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan. Kontrak
Tahun Jamak dapat berupa:
Untuk pekerjaan yang penyelesaiannya lebih
dari 12 (dua belas) bulan, seperti proyek pembangunan infrastruktur, jalan,
jembatan, dam, waduk, gedung, kapal, pesawat terbang, pengembangan aplikasi IT,
atau pembangunan/rehabilitasi kebun;
Untuk pekerjaan yang penyelesaiannya tidak
lebih dari 12 (dua belas) bulan tetapi pelaksanaannya melewati lebih dari 1
(satu) tahun anggaran, seperti: pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya
bergantung pada musim contoh penanaman benih/bibit, penghijauan, atau pengadaan
barang/jasa yang layanannya tidak boleh terputus, contoh penyediaan makanan dan
obat di rumah sakit, penyediaan makanan untuk panti asuhan/panti jompo,
penyediaan makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, penyediaan pakan
hewan di kebun binatang; atau
Untuk pekerjaan yang memberikan manfaat lebih
apabila dikontrakkan untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan
maksimum 3 (tiga) tahun anggaran, seperti jasa layanan yang tidak boleh
terhenti misalnya pelayanan angkutan perintis darat/laut/udara, layanan
pembuangan sampah, sewa kantor, jasa internet/jasa komunikasi, atau pengadaan
jasa pengelolaan gedung.
7. Kontrak
Cost Reimbursable
Pada kontrak jenis ini, jumlah pembayaran ke
contractor/seller berdasarkan biaya real yang sudah dikeluarkan untuk
menyelesaikan pekerjaan (cost reimbursements), ditambah fee yang menggambarkan
keuntungan contractor/seller. Const-reimbursabe contracts juga bisa memasukan
klausul mengenai incentive bilamana contractor/seller melampaui atau tidak
mencapai tujuan proyek, yang berupa biaya, jangka waktu atau kinerja teknis.
Kontrak jenis ini memberikan flesibilitas untuk mengatur kembali
contractor/seller (contract), ketika lingkup kerja tidak terdefinisi dengan jelas
pada awal proyek, sehingga membutuhkan pengaturan kembali, atau ketika risiko
yang besar mungkin terjadi. Pada prakteknya terdapat 3 jenis cost-reimbursable
yang biasa digunakan, yaitu :
(1) Cost
Plus Fixed Fee Contracts (CPFF), dimana besarnya fee sudah ditetapkan
pada awal pekerjaan dan tidak berubah kecuali jika terjadi perubahan lingkup
kerja.
(2) Cost
Plus Incentive Fee Contracts (CPIF), dimana besarnya fee bergantung pada sejauh
mana pencapaian tujuan pekerjaan.
(3) Cost
Plus Award Fee Contracts (CPAF), dimana besarnya fee lebih bergantung
pada kepuasan client/buyer terhadap kinerja contractor/seller (umumnya bersifat
subyektif.
8.
Statement of work (SOW)
Statement of work adalah dokumen yang secara rutin digunakan di bidang
manajemen proyek . Ini disebut sebagai deskripsi naratif tentang persyaratan
kerja proyek. Ini mendefinisikan kegiatan, pengiriman , dan jadwal waktu
spesifik proyek untuk vendor yang menyediakan layanan kepada klien. SOW
biasanya juga mencakup persyaratan dan harga terperinci, dengan syarat dan
ketentuan peraturan dan tata kelola standar. Ini sering merupakan pendampingan
penting untuk perjanjian layanan utama atau permintaan proposal (RFP).
Banyak format dan gaya pernyataan
templat dokumen kerja telah dikhususkan untuk solusi perangkat keras atau
perangkat lunak yang dijelaskan dalam permintaan proposal . Banyak perusahaan
membuat versi SOW mereka sendiri yang terspesialisasi atau digeneralisasi untuk
mengakomodasi permintaan dan proposal tipikal yang mereka terima. Namun,
biasanya diinformasikan oleh tujuan manajemen puncak serta masukan dari
pelanggan dan / atau kelompok pengguna.
Perhatikan bahwa dalam banyak kasus pernyataan
kerja adalah kontrak yang mengikat. Perjanjian layanan utama atau perjanjian
layanan konsultan / pelatihan menunda komponen kontrak spesifik pekerjaan
tertentu yang dibahas dalam laporan kerja masing-masing. Perjanjian layanan
utama berfungsi sebagai kontrak utama yang mengatur persyaratan lebih dari
beberapa SOW potensial. Terkadang mengacu pada ruang lingkup pekerjaan.
Misalnya, jika suatu proyek dilakukan berdasarkan kontrak, pernyataan lingkup yang
dimasukkan sebagai bagian dari itu dapat digunakan sebagai SOW karena juga menguraikan
pekerjaan proyek dalam istilah yang jelas dan ringkas.
9.
Solicitation dan rencana solicitation
Solicitation adalah tindakan menawarkan, atau
berusaha membeli, barang atau jasa. Status hukum mungkin spesifik untuk waktu
atau tempat di mana itu terjadi. [ klarifikasi diperlukan ] Kejahatan
"permintaan untuk melakukan kejahatan" terjadi ketika seseorang
mendorong, "meminta, meminta, memerintahkan, mengimpor atau mencoba untuk
menyebabkan" orang lain untuk mencoba atau melakukan kejahatan, dengan
tujuan dengan demikian memfasilitasi upaya atau komisi kejahatan itu.
Perencanaan permohonan adalah proses
mempersiapkan untuk meminta penjual untuk menyediakan produk yang dibutuhkan
proyek. Ini adalah bisnis yang sangat mudah, seperti yang ditunjukkan Gambar
12-4. Ada tiga input untuk perencanaan permohonan:
Rencana
Manajemen Pengadaan Rencana anak perusahaan ini menetapkan metodologi dan
harapan pengadaan dalam organisasi yang berkinerja.
Pernyataan
Kerja SOW memberikan informasi terperinci tentang apa yang akan diberikan
penjual untuk organisasi yang berkinerja. Ingat bahwa dokumen ini memungkinkan
penjual untuk menentukan apakah dapat menyediakan produk dan memenuhi persyaratan
tim proyek.
Keluaran
perencanaan lainnya Rincian lain dalam rencana proyek, seperti jadwal,
perkiraan, kendala, dan asumsi, dirujuk karena nilai-nilainya mungkin memiliki
pengaruh langsung pada proses permohonan.
Mengatur
Bahan Permohonan
Perencanaan permohonan bergantung pada output
perencanaan pengadaan. Rencana Manajemen Pengadaan akan memandu proses
sebagaimana tim proyek telah rencanakan, seperti yang dilakukan oleh organisasi
yang melaksanakan, atau di bawah bimbingan kantor pengadaan di dalam organisasi
yang melaksanakan.
Ada dua alat
utama yang digunakan untuk perencanaan permohonan:
Formulir
standar Di dalam organisasi pelaksana, mungkin ada banyak formulir standar yang
berbeda untuk kontrak, uraian barang pengadaan, dokumen penawaran, dan dokumen
terkait pengadaan lainnya.
Penilaian
ahli Penilaian ahli mungkin diperlukan untuk meninjau dan membantu manajer
proyek memilih sumber terbaik untuk produk yang dibeli.
10.
Outline untuk sebuah Request For Proposal (RFP)
Permintaan proposal (RFP) adalah dokumen
bisnis yang mengumumkan dan memberikan rincian tentang suatu proyek, serta
meminta penawaran dari kontraktor yang akan membantu menyelesaikan proyek.
Sebagian besar organisasi lebih suka menggunakan RFP, dan, dalam banyak kasus,
pemerintah hanya menggunakan permintaan untuk proposal. Permintaan proposal
untuk program tertentu mungkin mengharuskan perusahaan untuk meninjau tawaran
untuk memeriksa kelayakannya, kesehatan perusahaan yang mengajukan penawaran,
dan kemampuan penawar untuk melakukan apa yang diusulkan.
RFP menguraikan proses penawaran dan ketentuan
kontrak, dan memberikan panduan tentang bagaimana tawaran harus diformat dan
disajikan. Mereka umumnya dicadangkan untuk proyek yang kompleks. Permintaan
ini menentukan sifat proyek dan kriteria evaluasi yang mengungkapkan bagaimana
proposal dinilai. Permintaan dapat mencakup pernyataan kerja, yang menjelaskan
tugas yang harus dilakukan oleh penawar yang menang dan jadwal waktu untuk
menyediakan pekerjaan yang telah selesai. Mereka juga memasukkan informasi
tentang organisasi penerbit dan lini bisnisnya. RFP juga memandu peserta lelang
tentang cara menyiapkan proposal. Mereka dapat menguraikan instruksi tentang
informasi apa yang harus disertakan oleh penawar dan format yang diinginkan.
Sebagian besar RFP diajukan oleh lembaga
pemerintah dan pihak lain yang terlibat dalam sektor publik. Mereka umumnya
diminta untuk membuka persaingan di antara perusahaan swasta untuk membuat
proses ini adil. Untuk menjaga biaya tetap rendah, agen-agen ini ingin
memastikan mereka mendapatkan penawaran terendah dan paling kompetitif.
Alasan organisasi mengeluarkan RFP adalah
untuk mendapatkan beberapa tawaran. Organisasi yang mencari dapat mengambil
manfaat dari berbagai penawar dan perspektif. Misalnya, bisnis yang ingin
mengubah proses pelaporannya dari sistem berbasis kertas ke sistem berbasis
komputer dapat mengajukan permintaan proposal untuk perangkat keras, perangkat
lunak, dan pelatihan pengguna untuk membangun dan mengintegrasikan sistem baru
ke dalam bisnis.
Instansi pemerintah atau entitas lain mungkin
diharuskan mengeluarkan permintaan proposal untuk memberikan kompetisi penuh
dan terbuka untuk menekan biaya solusi. Menerima proposal yang paling responsif
terhadap spesifikasi tidak selalu berarti penawaran dengan harga terendah.
Membuat permintaan proposal dengan terampil
dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan solusi yang dihasilkan. Jika
persyaratan yang ditentukan terlalu samar, penawar tidak dapat merancang dan
mengimplementasikan solusi lengkap untuk masalah tersebut. Jika persyaratannya
terlalu rinci dan ketat, kreativitas dan inovasi penawar mungkin terbatas.
Proses RFP dimulai dengan menyusun permintaan
untuk proposal. Peserta Lelang meninjau permohonan dan mengajukan saran untuk
perbaikan. Setelah menerapkan umpan balik, permintaan akhir untuk proposal
dikeluarkan. Penawar kemudian mengajukan proposal mereka. Pelanggan memilih
sekelompok kecil penawar dan memasuki negosiasi harga dan rincian teknis.
Pelanggan dapat meminta penawar yang tersisa untuk mengajukan penawaran terbaik
dan terakhir sebelum memberikan kontrak. Kontrak disajikan kepada perusahaan
yang memberikan solusi terbaik untuk masalah ini.
11.
Pemilihan sumber ( Suppliers and Writing Their Contracts )
Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk
menentukan supplier yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satunya
adalah dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode AHP
digunakan dalam model pengadaan berupa tender. Sebelum menjelaskan mengenai AHP
lebih lanjut berikut ini adalah gambar alur langkah-langkah umum dalam model
pengadaan Tender:
Alur Umum
sistem Tender Pada tahapan yang berwarna merah-lah nantinya akan digunakan AHP.
Dalam penggunaan AHP ada beberapa criteria yang biasa digunakan oleh perusahaan
untuk menentukan supplier. Criteria-criteria tersebut seperti yang ditampilkan
oleh tabel di bawah ini:
Tabel
Kriteria Pemilihan Supplier Criteri-criteria yang ada dalam tabel diatas hanya
beberapa kriteria umum yang biasanya dipakai, perusahaan boleh menambahkan
criteria lain yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis.
Setelah menentukan kriteria-kriteria yang
dibutuhkan oleh perusahaan, selanjutnya perusahaan melakukan sistem perankingan
kriteria. Untuk lebih mudahnya berikut ini adalah langkah-langkah mudah
dalam menentukan/mengurutkan supplier menggunakan metode AHP:
Tentukan
kriteria pemilihan
Tentukan
bobot masing-masing kriteria.
Identifikasi
alternatif (supplier) yang akan dievaluasi.
Evaluasi
masing-masing alternatif dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Hitung nilai
berbobot masing-masing supplier
Urutkan
supplier berdasarkan nilai berbobot tersebut.
Perlu diketahui,untuk pemberian bobot sangat
tergantung pada tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang bisa saja
berbeda dalam setiap perusahaan. Pemberian bobot dilakukan oleh para manajer
fungsional. Pada AHPpemberian bobot dilakukan dengan sistem perbandingan
berpasangan. Tabel dibawah ini menunjukkan kriteria perbandingan berpasangan
pada AHP.
Setiap kriteria dibandingkan dengan
semua kriteria yang ada. Hasil akhir perbandingan berupa bobot masing-masing
kriteria yang didapat dari rata-rata perbandingan dengan semua kriteria. Jika
kriteria yang dimiliki perusahaan memiliki sub-kriteria, maka sub-kriteria yang
ada juga dibandingkan dengan sub-kriteria yang lain. Cara-nya sama. Sehingga
nantinya akan didapat hasil akhir perbandingan kriteria dan sub-kriteria.
Setelah didapat bobot dari masing-masing kriteria dan sub-kriteria, selanjutnya
adalah mengevaluasi supplier dari setiap kriteria. Penilaian/evaluasi dilakukan
pada tingkat sub-kriteria menggunakan metode perbandingan berpasangan. Perlu
diingat bahwa ketika membandingkan supplier, yang dibandingkan bukan tingkat
kepentingannya melainkan tingkat baik tidaknya supplier pada suatu
aspek/kriteria tertentu. Jika telah didapatkan bobot dari masing-masing
supplier untuk masing-masing kriteria, selanjutnya adalah mencari nilai
aggregat. Nilai aggregat diperoleh dengan mengalikan bobot masing-masing
sub-kriteria dengan nilai supplier pada sub-kriteria yang bersangkutan. Tahap
terakhir setelah menemukan nilai aggregat dari masing-masing supplier
selanjutnya adalah mengurutkan nilai mulai dari yang terbesar sampai yang
terkecil. Supplier dengan nilai terbesar lah yang menjadi pemenang
12.
Administrasi kontrak dan pengawasan perubahan
Administrasi kontrak adalah tentang mengelola
detail bisnis dan hubungan kelembagaan. Setiap statement dan klausul di kontrak
dibuat berdasarkan aturan, regulasi, dan prosedur yang berlaku. Proses konstruksi
tidak bisa berlanjut tanpa adanya hitam di atas putih (permintaan/perjanjian
tertulis). Proses administrasi kontrak dimulai saat meeting awal-awal antara
owner, konsultan, dan kontraktor. Agenda utamanya adalah membahas kondisi,
persyaratan, dan spesifikasi dari pekerjaan proyek yang akan dilakukan.
Biasanya hal-hal yang dibahas adalah :
Introductions
and accountabilities
Mobilization
and site logistics (site access, temporary utilities & facilities, site
security, traffic and pedestrian issues)
Construction
coordination issues (subcontracts, submittals, shop drawings, request for
information)
Schedule
issues (notice to proceed, sequence of work, work hours, liquidated damages)
Payment
issues (schedule of value, applications for payment)
Change orders
and extra work
Dispute
issues (claims, alternative dispute resolution)
Completion
procedures (substantial completion, final inspection, final payment)
Seluruh isu dan pembahasan haruslah jelas dan
tertulis di atas kontrak, serta sudah disesuaikan dengan hukum yang berlaku. Di
industri konstruksi saat ini sudah terdapat beberapa aplikasi komputer yang
digunakan untuk membuat administrasi kontrak :
Primavera
Expedition
Prolog
CMiC
Newforma
ConstructJob
e-Builder
StatsLOG
Construction
Communicator
Software administrasi kontrak di atas biasanya
digunakan oleh perusahaan berskala midsize to large commercial construction.
Kontraktor kecil biasanya belum menggunakan software sebagai metode pembuatan
administrasi kontrak. Akan tetapi inilah kesempatan bagi pegawai yang baru
untuk menambah value bagi perusahaan mereka yang belum menggunakan software
sejenis tersebut, menggunakan kemampuan teknologi mereka sebagai pengembangan
bisnis konstruksi.
13.
Penyelesaian Kontrak
Pada dasarnya setiap kontrak (perjanjian) yang
dibuat para pihak harus dapat dilaksanakan dengan sukarela atau dengan iktikad
baik. Namun, dalam kenyataannya, kontrak yang dibuatnya seringkali dilanggar.
Persoalannya kini, bagaimanakah cara penyelesaian sengketa? Penyelesaian
sengketa di bidang kontrak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
(1) melalui
pengadilan, dan
(2) di luar
pengadilan.
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan
adalah suatu pola penyelesaian sengketa yang terjadi antara para pihak yang
diselesaikan oleh pengadilan. Putusannya bersifat mengikat. Sedangkan
penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa (Alternative
Dispute Resolution/ADR) adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat
melalui prosedur yang disepakati oleh para pihak. Penyelesaian di luar
pengadilan terdapat beberapa cara, yakni dengan cara konsultasi, negosiasi,
mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. Apabila mengacu ketentuan Pasal 1 ayat
(10) Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 maka cara penyelesaian sengketa melalui
ADR dibagi menjadi lima cara, yaitu:
1.
Konsultasi
2. Negosiasi
3.
Konsiliasi, atau
4. Penilaian
ahli.
14.
Penggunaan software dalam mendukung Project Procurement Management
Dalam Manajemen Pengadaan terdapat sebuah
aplikasi pendukung proses administrasi, aplikasi tersebut disebut E -
Procurement. E – Procurement merupakan sebuah aplikasi Internet untuk keperluan
proses pengadaan. Dengan Internet perusahaan bisa mengirim RFQ dan PO ke
supplier, melakukan lelang secara elecktronik (online) membagi
informasi-informasi yang kritis, dan sebagainya. Dalam kenyataannya, aplikasi
e-procurement bisa bermacam macam dan masing-masing punya fitur yang berbeda.
Jenis aktivitas yang didukung oleh Internet juga berbeda-beda. Secara umum ada
beberapa jenis aplikasi e-procurement yaitu:
1.
e-catalogue.
Secara
tradisional katalog biasanya tercetak dalam bentuk buku atau brosur. Dengan
adanya Internet, perusahaan bisa memiliki katalog elektronik. Di sini perusahaan
mengumpulkan informasi supplier atau calon supplier dengan segala produk atau
jasa yang mereka bisa pasok. E-catalogue biasanya dilengkapi dengan fasilitas
pencarian (search) sehingga perusahaan akan dengan mudah mendapatkan informasi
tentang produk atau jasa yang diinginkan.
2.
e-auction.
Ini adalah
aplikasi untuk membantu proses lelang. Pada proses pembelian, lelang dilakukan
oleh pembeli dengan mengumpulkan calon-calon supplier. Mereka sebelumnya sudah
diberitahu oleh pembeli tentang jumlah, spesifikasi, dan waktu kebutuhan suatu
barang atau jasa. Mereka akan mengajukan penawaran (secara elektronik) dan
selama proses lelang mereka bisa merevisi (menurunkan) harga penawarannya.
3.
B2B market exchange.
Aplikasi ini
memungkinkan banyak pembeli dan banyak penjual bertemu secara virtual. Pada
kebanyakan kasus, aplikasi ini dimiliki dan dikelola oleh pihak ketiga.
4.
B2B Private Exchange.
Aplikasi ini
bisa digunakan untuk membantu proses transaksi rutin dengan supplier.
Perusahaan bisa mengirim PO secara elektronik, mengecek status pengiriman,
melakukan transaksi pembayaran, dan sebagainya. Di samping itu perusahaan
mungkin bisa menggunakan aplikasi ini untuk berbagi informasi tentang rencana
produksi dan informasi lainnya dengan supplier. Supplier juga bisa membagi
informasi ketersediaan stok dan kapasitas produksi mereka.
M14. QUIZ
Comments
Post a Comment