Makalah STRUKTUR SISTEM OPERASI
STRUKTUR SISTEM OPERASI
Disusun Oleh:
Tomi Rikkat
26117674
2KB06
Dosen :
Dessy tri anggraeni
Mata Kuliah :
Sistem Operasi
Universitas Gunadarma PTA 2018 / 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI...................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................3
1. Komponen – Komponen
Sistem....................................................................3
1.1 Manajemen
proses...................................................................................3
1.2 Manajemen memori
utama......................................................................4
1.3 Manajemen
sekunder...............................................................................5
1.4 Manajemen
I/O........................................................................................6
1.5 Manajemen
file........................................................................................8
2. Pelayanan sistem
operasi..............................................................................10
3. System
call....................................................................................................11
4. Sistem
program.............................................................................................12
5. Struktur sistem
operasi..................................................................................13
5.1 Struktur sederhana
.................................................................................14
5.2 Monolithic
system..................................................................................14
5.3 Pendekatan berlapis (
layered approach )...............................................15
5.4 Mesin
virtual...........................................................................................16
5.5 Client server
model.................................................................................17
BAB 1I PENUTUP
6. Kesimpulan....................................................................................................18
7. Daftar
pustaka................................................................................................19
BAB I PENDAHULUAN
1. Komponen – Komponen Sistem
1.1 Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program
adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem
operasi. Sebuah proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan
tugasnya. Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat
memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat M/K. Sistem operasi
mengalokasikan sumber daya-sumber daya tersebut saat proses itu diciptakan atau
sedang diproses/dijalankan. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi
akan mengambil kembali semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh
proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan manajemen proses seperti:
Membuat
dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
Sistem operasi bertugas
mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian
mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat
digunakan untuk proses lainnya.
Menunda
atau melanjutkan proses.
Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih
dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila
terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi
akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
Menyediakan
mekanisme untuk proses sinkronisasi.
Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi
bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena
pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar
setiap proses berjalan dengan lancar
Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi.
Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling
berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses)
satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.
Menyediakan
mekanisme untuk penanganan deadlock.
Deadlock adalah suatu
keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber
daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang
sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah,
menghindari, dan mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat
memulihkan kondisi sistemnya.
1.2 Manajemen Memori Utama
Sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang
digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik
untuk program yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri.
Tujuan dari manajemen memori utama adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk
meningkatkan efisiensi pemakaian memori.
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang
besar dari word atau byte yang ukurannya
mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori
utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak
permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya memori yang
ada di komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda.
Memori yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor memiliki
kapasitas yang kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB dengan harga
yang sangat mahal. Sedangkan memori utama yang kecepatannya jauh di bawah
kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari 128 MB
hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori ini
memiliki tujuan agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan harga
yang terjangkau.
1.3 Manajemen Memori Sekuder
Penyimpanan sekunder ( secondary storage) adalah sarana penyimpanan
yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki
memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak
memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati
M/K.Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum
sebagai berikut:
1. Non volatile(tahan lama). Walaupun komputer dimatikan,
data-data yang disimpan di sarana penyimpanan sekunder tidak hilang. Data
disimpan dalam piringan-piringan magnetik.
2. Tidak berhubungan langsung dengan bus CPU. Dalam struktur
organisasi komputer modern, sarana penyimpanan sekunder terhubung
dengan northbridge. Northbridge yang menghubungkan sarana
penyimpanan sekunder pada M/K dengan bus CPU.
3. Lambat. Data yang berada di sarana penyimpanan sekunder
memiliki waktu yang lebih lama untuk diakses ( read/write) dibandingkan
dengan mengakses di memori utama. Selain disebabkan
oleh bandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan adanya
mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan waktu.
4. Harganya murah. Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna
per byte data jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori
utama.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Menyimpan berkas secara permanen. Data atau berkas diletakkan
secara fisik pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun
komputer dimatikan ( non volatile)
2. Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor. Jika sebuah
program ingin dieksekusi oleh prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu
diletakkan di memori utama komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor
menjadi proses.
Memori virtual. Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan
beberapa ruang kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga
prosesor bisa menggunakan memorivirtual ini seolah-olah sebagai memori utama.
Akan tetapi, karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori
virtual menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
Sistem operasi memiliki peran penting
dalam manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan penting dari manajemen ini adalah
untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi penggunaan sarana penyimpanan
sekunder.
1.4 Manajemen memori input / output
Dalam sistem komputer manajemen i/o sangat diperlukan karena i/o adalah
sarana user untuk bisa berkomunikasi dengan komputer. Contoh perangkat i/o
seperti keyboard, mice, audio controllers, video controllers, disk drives,
networking ports, dll. Manajemen i/o pun diperlukan agar user dapat langsung
menggunakan perangkat i/o tanpa harus menginialisasi terlebih dahulu. Oleh
karena itu, dalam setiap system operasi selalu terdapat i/o manager.
fungsi management input /output :
1. Mengirim perintah ke perangkat input
/ output agar menyediakan layanan.
2. Menangani interupsi perangkat input /
output
3. Menangani kesalahan perangkat input
/output.
4. Menyediakan interface ke pemakai.
Teknik management input / output
I/O Terprogram
Pada I/O terprogram, data saling
dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang
memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data,
pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat.
Kelemahan teknik ini adalah CPU akan
menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang
waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O
tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang
diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai
operasi lengkap dilaksanakan
I/O Interrupt
Teknik interrupt – driven I/O
memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu. Prosesnya adalah CPU
mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan
modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila
modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan
melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Dalam teknik ini kendali perintah
masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun
pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik
sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah
sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU. Teknik interrupt – driven
I/O memungkinkan proses tidak membuang buang waktu. Prosesnya adalah CPU
mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan
modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila
modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan
melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Direct Memory Access (DMA)
Teknik yang dijelaskan sebelumnya
yaitu I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O memiliki kelemahan, yaitu proses
yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung. Hal ini
berimplikasi pada :
•
Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
• Kerja
CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.
Bertolak dari kelemahan di
atas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar
dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory
Access (DMA).
Komponen Management Input Output
a. Buffer : menampung sementara
data dari/ke perangkat I/O.
b. Spooling : melakukan penjadwalan
pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
c. Menyediakan "driver"
untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O
tertentu.
Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem
operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan
aplikasinya.
Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem
operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan
aplikasinya.
INPUT :
1. Keyboard : berisi tombol-tombol yang
terdiri dari fungsi,angka,huruf,tanda baca dan tombol kontrol
2. Mouse : Perangkat keras untuk
terhubung dengan layar komputer,berfungsi mengarahkan pointer dilayar monitor
3. Microphone : Merekam suara kedalam
kompputer yang akan disimpan ke sound card
4. Scanner : alat yang digunakan
untuk memasukan data berbentuk object kedalam komputer untuk diubah kedalam
bentuk digital
5. CD-ROOM : alat komputer untuk
membaca dan memutar compact disk (cd),salah satu media penyimpanan memori
6. DVD-ROOM : memutar dan membaca CD dan
DVD
OUTPUT :
1. Monitor : perangkat yang akan
menampilkan apa-apa saja yang kita kerjakan dikomputer baik itu teks atau
grafik
2. Printer : Pernagkat keras yang
mencetak hasil inputa berupa image atau teks pada kertas
3. Speaker : Perangkat yang
mengeluarkan data berupa suara.
1.5 Manajemen File
File system atau disebut juga dengan manajemen
file adalah suatu metode dan struktur data yang dipakai oleh sistem operasi
untuk mengatur serta menorganisir file yang terdapat pada disk atau partisi
disk. Manajemen file (File system) ini dapat diartikan sebagai disk
atau partisi yang dipakai untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu.
Adapun manfaat dari manajemen file diantaranya yaitu,
dapat mengurangi resiko kehilangan file misalnya seperti terhapusnya file
secara tidak sengaja, file tersimpan dimana saja dan tidak teraturnya letak
file serta dapat memudahkan kita dalam pencarian file, dapat menghemat kapasitas
penyimpanan dengan cara melakukan penghapusan file yang tidak terpakai. Untuk
mendapatkan manfaat dari manajemen file kamu harus dapat melakukan manajemen
file dengan baik dan benar.
Sasaran sistem file
- Untuk
memenuhi kebutuhan dari manajemen data bagi pemakai atau user.
- Untuk
menjamin data yang terdapat pada file adalah valid.
- Untuk
optimasi kinerja.
- Untuk
menyediakan dukungan masukan (input) dan keluaran (output) bagi
beragam tipe perangkat penyimpanan.
- Untuk
meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan data.
- Untuk
menyediakan sekumpulan rutin interface masukan (input) dan
keluaran (output).
- Dan
untuk menyediakan dukungan masukan (input) dan
keluaran (output) bagi banyak pemakai (user) di
sistem multiuser.
3 tipe file yang terdapat pada sistem operasi
tiga tipe file pada sistem operasi, diantaranya seperti di bawah ini:
- File
regular yang berisi informasi, yang terdiri dari file teks dan biner. File
teks ini berisi baris-baris teks (txt). Lalu file biner eksekusi (exe),
dan juga biner hasil dari program aplikasi. Struktur internal file biner
eksekusi hanya diketahui oleh sistem operasi, sedangkan struktur internal
dari file biner hasil program aplikasi hanya diketahui oleh program
aplikasi saja yang menggunakan file tersebut.
- File
folder yaitu file yang dimiliki oleh sistem operasi, biasanya berisi
informasi-informasi mengenai daftar file yang termasuk didalam folder
tersebut.
- Dan
file khusus merupakan nama logic dari perangkat input dan
perangkat output.
2. Pelayanan sistem operasi
Sebuah sistem operasi yang baik
menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut:
1. pembuatan program, yaitu sistem
operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk
menulis program
2. Eksekusi program adalah
kemampuan sistem untuk "load" program ke memori dan menjalankan
program yang dikehendaki user maupun sistem.
3.
Operasi I/O merupakan
kegiatan dimana pengguna tidak dapat secara langsung mengakses sumber daya
perangkat keras, sehingga sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk
melakukan operasi I/O atas nama pengguna.
4.
Sistem manipulasi berkas adalah
kemampuan program untuk operasi pada berkas (membaca, menulis, membuat, dan
menghapus berkas yang berupa file atau direktori).
5.
Komunikasi adalah pertukaran
data/ informasi antar dua atau lebih proses yang berada pada satu komputer
(atau lebih).
6. Deteksi error adalah
kegiatan untuk menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error",
perangkat keras maupun operasi yang dilakukan.
7. Deteksi dan Pemberian tanggapan
pada kesalahan, jika muncul permasalahan pada sistem komputer maka sistem
operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi
serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan.
8. Efesisensi penggunaan sistem,
diantaranya:
Resource allocator, yakni: mengalokasikan sumber-daya
hardware maupun software ke beberapa pengguna atau mengalokasikan job yang jalan pada saat yang
bersamaan ke beberapa komputer dalam jaringan.
Proteksi sistem untuk menjamin
akses ke sistem sumber daya yang aman, dikendalikan oleh sistem sehingga
pengguna dikontrol aksesnya ke sistem).
9. Accounting adalah kegiatan
merekam aktifitas pengguna, report pemakaian sumber daya. Sistem Operasi yang
bagus harus mampu mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya
dan memonitor parameter kinerja.
3. System
Call
System
Call adalah penyedia antarmuka dari pelayanan-palayanan yang tersedia
dengan Sistem Operasi. Umumnya System Call menggunakan bahasa C dan C++,
meskipun tugas-tugas seperti hardware yang harus diakses langsung, maka
menggunakan bahasa assembly.
Bagaimana cara kerja system calls?
Dari gambar diatas, file sumber mempunyai beberapa proses sampai akhirnya sampai di file tujuan.
Dari gambar diatas, file sumber mempunyai beberapa proses sampai akhirnya sampai di file tujuan.
Pertama, kita dapat menulis suatu program sederhana untuk membaca satu file
ke file lainnya. Program akan membutuhkan nama dari 2 file input dan output.
Memasukkan nama file input dan menampilkannya pada layar, menerima masukan
seperti inputan data dari keyboard yang diketik, dan nama file output hasil
dari ketikkan kita. Setelah dua nama file telah diperoleh program harus membuka
file input dan membuat file output. Masing-masing membutuhkan system call.
Mungkin ada juga kondisi kesalahan yang dilakukkan operator.
Ketika program mencoba untuk membuka file input dan ternyata tidak ada nama file itu atau bahwa file tersebut dilindungi pengaksesannya. Maka, kita harus membuat perintah di command interpreter (baca mengenai command interpreter) yang terdapat di OS kita dan membukakan file tersebut. Jika file input ada, maka kita harus membuat file output baru. Kita mungkin akan menemukan file output dengan nama yang sama. Situasi tersebut dapat membuat program dibatalkan (system call), atau kita dapat menghapus file yang ada dan membuat yang baru.
Ketika program mencoba untuk membuka file input dan ternyata tidak ada nama file itu atau bahwa file tersebut dilindungi pengaksesannya. Maka, kita harus membuat perintah di command interpreter (baca mengenai command interpreter) yang terdapat di OS kita dan membukakan file tersebut. Jika file input ada, maka kita harus membuat file output baru. Kita mungkin akan menemukan file output dengan nama yang sama. Situasi tersebut dapat membuat program dibatalkan (system call), atau kita dapat menghapus file yang ada dan membuat yang baru.
Setelah dua file input dan output telah ditetapkan, maka program akan
melooping membaca file input dan menulis ke file output sampai akhir file. Jika
proses sudah selesai, program akan menutup kedua file dan akan terdapat pesan
di layar bahwa proses telah selesai dan mengakhiri program dengan normal.
jenis-jenis System Call:
- Process control: mengontrol proses yang berjalan
- Process control: mengontrol proses yang berjalan
-File management: memanage file-file yang berjalan pada program
-Device management:
memanage device apa saja yang digunakan pada program
-Information
Maintenance: sebagai penghubung antara user dengan sistem operasi dari berbagai
informasi.
-Communication:
pertukaran informasi dari proses yang berjalan dengan sistem operasi.
4. Sistem program
System program menyediakan lingkungan yang nyaman untuk
pengembangan dan eksekusi program. Kebanyakan user melihat system operasi
yang didefinisikan oleh system program dan bukan system call sebenarnya.
System program adalah masalah yang relatif kompleks, namun dapat dibagi
menjadi beberapa kategori, antara lain:
a. Manipulasi File. Meliputi: membuat, menghapus, mengcopy, rename, print, dump, list pada file dan direktori.
b. Status Informasi. Meliputi: tanggal, waktu (jam, menit, detik), penggunaan memori atau disk space, banyaknya user.
c. Modifikasi File. Ada beberapa editor yang sanggup digunakan sebagai sarana untuk menulis atau memodifikasi file yang tersimpan dalam disk atau tape.
d. Bahasa Pemrograman yang mendukung. Meliputi: Compiler, assambler, dan interpreter untuk beberapa bahasa pemrograman (seperti: Fortran, Cobol, Pascal, Basic, C, dan LISP).
e. Pemanggilan dan Eksekusi Program. Pada saat program dicompile, maka harus dipanggil ke memori untuk dieksekusi. Suatu sistem biasanya memiliki absolute loader, melokasikan loader, linkage editor, dan overlay loader. Juga dibutuhkan debugging sistem untuk bahasa tingkat tinggi.
f. Komunikasi. Sebagai mekanisme untuk membuat hubungan virtual antar proses, user, dan sistem komputer yang berbeda.
g. Program-program aplikasi. Sistem operasi harus menyokong program-program yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan secara umum, atau membentuk operasi-operasi secara umum, seperti kompiler, pemformat teks, paket plot, sistem basis data, spreadsheet, paket analisis statistik, dan games.
a. Manipulasi File. Meliputi: membuat, menghapus, mengcopy, rename, print, dump, list pada file dan direktori.
b. Status Informasi. Meliputi: tanggal, waktu (jam, menit, detik), penggunaan memori atau disk space, banyaknya user.
c. Modifikasi File. Ada beberapa editor yang sanggup digunakan sebagai sarana untuk menulis atau memodifikasi file yang tersimpan dalam disk atau tape.
d. Bahasa Pemrograman yang mendukung. Meliputi: Compiler, assambler, dan interpreter untuk beberapa bahasa pemrograman (seperti: Fortran, Cobol, Pascal, Basic, C, dan LISP).
e. Pemanggilan dan Eksekusi Program. Pada saat program dicompile, maka harus dipanggil ke memori untuk dieksekusi. Suatu sistem biasanya memiliki absolute loader, melokasikan loader, linkage editor, dan overlay loader. Juga dibutuhkan debugging sistem untuk bahasa tingkat tinggi.
f. Komunikasi. Sebagai mekanisme untuk membuat hubungan virtual antar proses, user, dan sistem komputer yang berbeda.
g. Program-program aplikasi. Sistem operasi harus menyokong program-program yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan secara umum, atau membentuk operasi-operasi secara umum, seperti kompiler, pemformat teks, paket plot, sistem basis data, spreadsheet, paket analisis statistik, dan games.
5. Struktur sistem operasi
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada
lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat
komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah
Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum
untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk,
manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing
software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena
dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan
tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem
Operasi.
Struktur sistem operasi adalah sebuah
sistem yang besar dan kompleks seperti sistem operasi modern harus diatur
dengan cara membagi task kedalam komponen-komponen kecil agar dapat berfungsi
dengan baik dan mudah.
Berikut merupakan struktur sistem operasi :
5.1 Struktur Sederhana
Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur dimana
prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan.
Banyak sistem operasi komersial yang tidak terstruktur dengan baik. Kemudian
sistem operasi dimulai dari yang terkecil, sederhana dan terbatas lalu
berkembang dengan ruang lingkup originalnya. Contoh dari sistem operasi ini
adalah MS-DOS dan UNIX. MS-DOS merupakan sistem operasi yang menyediakan fungsional
dalam ruang yang sedikit sehingga tidak dibagi menjadi beberapa modul,
sedangkan UNIX menggunakan struktur monolitik dimana
prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan
dan kernel berisi semua layanan yang disediakan sistem operasi untuk pengguna.
Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat keras yang terbagi menjadi
dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi serangkaian
interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU,
manajemen memori, dan fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system
calls.
5.2 Monolithic System
Sistem Monolitik ini merupakan sistem yang paling umum di dalam struktur sistem
operasi. Pendekatan sistem monolitik ini biasa juga disebut dengan “The Big
Mess“. Sistem ini pada dasarnya tidak memiliki struktur. Sistem
operasi ditulis sebagai sekumpulan prosedur, yang mana dapat
dipanggil oleh yang lain pada saat prosedur itu diperlukan. Pada saat teknik
ini digunakan, tiap prosedur dalam sistem mempunyai penjelasan tersendiri dari
tiap parameter dan hasil yang ada. Masing-masing dapat secara bebas memanggil
satu sama lain, apabila terdapat beberapa komputasi yang berguna dari kebutuhan
yang sebelumnya.
Di dalam Sistem Monolitik, terdapat struktur yang kecil, yaitu Systemcalls. Systemcalls ini
disediakan oleh sistem operasi yang mana permintaannya
disediakan dengan meletakan parameter-parameter yang tersedia, seperti register atau
pada stack dan kemudian mengeksekusi setiap instruksi yang
dikenal sebagai kernel call atau supervisor call.
Struktur Dasar dari Sistem Monolitik
Didalam sistem monolitik terdapat struktur dasar untuk sistem operasi,
yaitu :
1. Program utama membuat
permintaan dari service procedure
2. Sekumpulan service
procedure membawa keluar system call
3. Sekumpulan utilitas procedure membantu service
procedure
5.3 Pendekatan
Berlapis ( Layered Apporoach )
Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasar
lapisan-lapisan, dimana lapisan-lapisan bawa memberi layanan lapisan lebih
atas. Lapisan yang paling bawah adalah perangkat keras, dan yang paling tinggi
adalah user-interface. Sebuah lapisan adalah implementasi dari obyek abstrak
yang merupakan enkapsulasi dari data dan operasi yang bisa memanipulasi data
tersebut. Struktur berlapis dimaksudkan untuk mengurangi kompleksitas rancangan
dan implementasi sistem operasi. Tiap lapisan mempunyai fungsional dan
antarmuka masukan-keluaran antara dua lapisan bersebelahan yang terdefinisi
bagus
lapisan sistem operasi secara umum terdiri atas 4 bagian, yaitu:
1. Perangkat keras
Lebih berhubungan kepada perancang sistem. Lapisan ini mencakup lapisan 0
dan 1 menurut Tanenbaum, dan level 1 sampai dengan level 4 menurut Stallings.
2. Sistem operasi
Lebih berhubungan kepada programer. Lapisan ini mencakup lapisan 2 menurut
Tanenbaum, dan level 5 sampai dengan level 7 menurut Stallings.
3. Kelengkapan
Lebih berhubungan kepada programer. Lapisan ini mencakup lapisan 3 menurut
Tanenbaum, dan level 8 sampai dengan level 11 menurut Stallings.
4. Program aplikasi
Lebih berhubungan kepada pengguna aplikasi komputer. Lapisan ini mencakup
lapisan 4 dan lapisan 5 menurut Tanebaum, dan level 12 dan level 13 menurut
Stallings.
Kelebihan Sistem Berlapis (layered system):
§ Memiliki rancangan
modular, yaitu sistem dibagi menjadi beberapa modul & tiap modul dirancang
secara independen.
§ Pendekatan berlapis
menyederhanakan rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem operasi.
Kekurangan Sistem Berlapis (layered system):
§ Fungsi-fungsi sistem
operasi diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati.
5.4 Mesin Virtual
Mesin virtual atau mesin maya (Inggris: virtual machine,
disingkat vm) dalam ilmu komputer adalah implementasi perangkat lunak dari
sebuah mesin komputer yang dapat menjalankan program sama seperti layaknya
sebuah komputer asli.mesin virtual terdiri dari dua kategori besar, dipisahkan
menurut cara penggunaan dan tingkat keterhubungannya dengan mesin-mesin
aslinya.Sebuah mesin virtual sistem adalah perangkat yang berupa platform
sistem yang lengkap dan dapat menjalankan sebuah sistem operasi yang lengkap
pula. Sebaliknya, mesin virtual proses didesain untuk menjalankan sebuah
program komputer tertentu (tunggal), yang berarti mesin virtual ini mendukung
proses tertentu juga. Karakteristik mendasar dari sebuah mesin virtual adalah
batasan-batasan bagi perangkat lunak yang berjalan di dalam mesin tersebut,
sumber daya yang dibatasi, dan tidak dapat mengakses ke luar tembok batasan
dunia maya itu.
Keuntungan menggunakan mesin virtual adalah :
1) Menyediakan Multiple operating systems.
2) menyediakan Individual applications.
3) meningkatkan sumber daya kompter.
4). Meningkatkan ketersediaan hardware.
5) menyediakan Hardware in-dependence.
6) mudah untuk melakukan pengelolaan (Easy administration).
7)Meningkatkan keamanan dekstop (Improve desktop security).
5.5 Client Server Model
Mengimplementasikan sebagian besar fungsi sistem operasi pada mode pengguna
(user mode). Sistem operasi merupakan kumpulan proses dengan proses-proses
dikategorikan sebagai server dan client, yaitu :
Server, adalah proses yang menyediakan layanan.
Client, adalah proses yang memerlukan/meminta layanan.
Proses client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti
pesan jawaban. Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim
hasil dalam bentuk pesan jawaban ke proses client. Server hanya menanggapi
permintaan client dan tidak memulai dengan percakapan client. Kode dapat
diangkat ke level tinggi, sehingga kernel dibuat sekecil mungkin dan semua
tugas diangkat ke bagian proses pemaka. Kernel hanya mengatur komunikasi antara
client dan server. Kernel yang ini popular dengan sebutan mikrokernel.
Kelebihan Client-Server Model:
Pengembangan dapat dilakukan secara modular. Kesalahan (bugs) di satu
subsistem (diimplementasikan sebagai satu proses) tidak merusak
subsistem-subsistem lain, sehingga tidak mengakibatkan satu sistem mati secara
keseluruhan. Mudah diadaptasi untuk sistem tersebar.
Kekurangan Client-Server Model:
Layanan dilakukan lambat karena harus melalui pertukaran pesan.Pertukaran
pesan dapat menjadi bottleneck. Tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat
pemakai (sebagai proses pemakai).
BAB II PENUTUP
6. KESIMPULAN
Struktur system operasi adalah suatu struktur yang membentuk system yang
menjalankan berbagai macam operasi yang terdapat beberapa bagian dalam
strukturnya yang memiliki fungsi masing-masing dan saling berkaitan satu sama
lain dan berhubungan dengan satu sama lain , Struktur system operasi sangat
membantu kinerja computer dengan sebagai penghubung antara softwere dengan
hardwere dan strukur ini membuta system operasi computer menjadi berjalan
dengan baik.
7. Daftar pustaka
https://jokosuselo.wordpress.com/sistem-operasi/tugas-individu/tugas-2-konsep-manajemen-proses-di-sistem-operasi/.
Dikeluarkan sejak desember tahun 2011.
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch05s04.html.
Dikeluarkan sejak tanggal 26 Maret
2003. http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-manajemen-file-dan-manfaatnya.html (
manajemen file ). Dikeluarkan sejak tanggal 07 Mei 2015
http://sisteminformasi-stmik.blogspot.com/2016/05/manajemen-io-inputoutput.html (
manajemen input / ouput ) Dikeluarkan sejak februari tahun 2013.
http://dominique122.blogspot.com/2015/05/layanan-sistem-operasi.html (
pelayanan sistem operasi ) Dikeluarkan sejak bulan Mei 2015.
http://2010046-if-unsika.blogspot.com/2012/10/pengertian-serta.html?m=1 (
system call ) Dikeluarkan sejak bulan oktober tahun 2012.
http://artzfadhilexc.blogspot.com/2012/12/sistem-program-dan-layanan-sistem.html (
sistem program ) Dikeluarkan sejak bulan desember tahun 2012.
https://depemaginting.wordpress.com/2011/03/24/struktur-sistem-operasi/ (
struktur sederhana ) Dikeluarkan sejak tanggal 24 maret tahun 2011.
https://bierpinter.com/pengetahuan/pengertian-sistem-monolitik-monolithic-system/ (
monolithic system ) Dikeluarkan sejak tangal18 november tahun 2017.
https://depemaginting.wordpress.com/2011/03/24/struktur-sistem-operasi/ (
pendekatan berlapis ). Dikeluarkan sejak tanggal 24 maret tahun 2011
http://nabilarahmarisinia16.blogspot.com/2015/11/sistem-virtualisasi.html?m=1 (
virtual machine ) dikeluarkan sejak november tahun 2015.
http://1305262.blog.upi.edu/2015/02/28/struktur-sistem-operasi-dan-model-status-proses-sistem-operasi/.
Di keluarkan sejak tanggal 28 februari tahun 2015.
Terima kasih ya informasinya membantu :)
ReplyDeleteig: @atika_windasari