Makalah STRUKTUR SISTEM OPERASI

STRUKTUR SISTEM OPERASI







Disusun Oleh:
Tomi Rikkat
26117674
2KB06
Dosen :
Dessy tri anggraeni
Mata Kuliah :
Sistem Operasi




Universitas Gunadarma PTA 2018 / 2019



DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.       Komponen – Komponen Sistem....................................................................3
1.1  Manajemen proses...................................................................................3
1.2  Manajemen memori utama......................................................................4
1.3  Manajemen sekunder...............................................................................5
1.4  Manajemen I/O........................................................................................6
1.5  Manajemen file........................................................................................8
2.      Pelayanan sistem operasi..............................................................................10
3.      System call....................................................................................................11
4.      Sistem program.............................................................................................12
5.      Struktur sistem operasi..................................................................................13
5.1  Struktur sederhana .................................................................................14
5.2  Monolithic system..................................................................................14
5.3  Pendekatan berlapis ( layered approach )...............................................15
5.4  Mesin virtual...........................................................................................16
5.5  Client server model.................................................................................17
BAB 1I PENUTUP
6.      Kesimpulan....................................................................................................18
7.      Daftar pustaka................................................................................................19





BAB I PENDAHULUAN
1.      Komponen – Komponen Sistem
1.1 Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat M/K. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. 
Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses lainnya.
Menunda atau melanjutkan proses. 
Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. 
Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar
Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. 
Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock
Deadlock adalah suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat memulihkan kondisi sistemnya.
1.2 Manajemen Memori Utama
Sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik untuk program yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari manajemen memori utama adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian memori.
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya memori yang ada di komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda. Memori yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan memori utama yang kecepatannya jauh di bawah kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari 128 MB hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori ini memiliki tujuan agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan harga yang terjangkau.
1.3 Manajemen Memori Sekuder
Penyimpanan sekunder ( secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati M/K.Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Non volatile(tahan lama). Walaupun komputer dimatikan, data-data yang disimpan di sarana penyimpanan sekunder tidak hilang. Data disimpan dalam piringan-piringan magnetik.
2. Tidak berhubungan langsung dengan bus CPU. Dalam struktur organisasi komputer modern, sarana penyimpanan sekunder terhubung dengan northbridge. Northbridge yang menghubungkan sarana penyimpanan sekunder pada M/K dengan bus CPU.
3. Lambat. Data yang berada di sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu yang lebih lama untuk diakses ( read/write) dibandingkan dengan mengakses di memori utama. Selain disebabkan oleh bandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan adanya mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan waktu.
4. Harganya murah. Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte data jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori utama.

Sarana penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Menyimpan berkas secara permanen. Data atau berkas diletakkan secara fisik pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan ( non volatile)
2. Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor. Jika sebuah program ingin dieksekusi oleh prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan di memori utama komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi proses.
 Memori virtual. Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa ruang kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa menggunakan memorivirtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan tetapi, karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori virtual menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
Sistem operasi memiliki peran penting dalam manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan penting dari manajemen ini adalah untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi penggunaan sarana penyimpanan sekunder.

1.4 Manajemen memori input / output
Dalam sistem komputer manajemen i/o sangat diperlukan karena i/o adalah sarana user untuk bisa berkomunikasi dengan komputer. Contoh perangkat i/o seperti keyboard, mice, audio controllers, video controllers, disk drives, networking ports, dll. Manajemen i/o pun diperlukan agar user dapat langsung menggunakan perangkat i/o tanpa harus menginialisasi terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap system operasi selalu terdapat i/o manager.
 fungsi  management input /output :
1.      Mengirim perintah ke perangkat input / output agar menyediakan layanan.
2.      Menangani interupsi perangkat input / output
3.      Menangani kesalahan perangkat input /output.
4.      Menyediakan interface ke pemakai.

Teknik management input / output

 I/O Terprogram
Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat.

Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan



 I/O Interrupt
           Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
           Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU. Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.

Direct Memory Access (DMA)
           Teknik yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O memiliki kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung. Hal ini berimplikasi pada :
            • Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
            • Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.
            Bertolak dari kelemahan di atas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar       dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access (DMA). 

Komponen Management Input Output
a.       Buffer : menampung sementara data dari/ke perangkat I/O.
b.      Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
c.       Menyediakan "driver" untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O tertentu.
Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem
operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan
aplikasinya.
INPUT :
1.      Keyboard : berisi tombol-tombol yang terdiri dari fungsi,angka,huruf,tanda baca dan tombol kontrol
2.      Mouse : Perangkat keras untuk terhubung dengan layar komputer,berfungsi mengarahkan pointer dilayar monitor
3.      Microphone : Merekam suara kedalam kompputer yang akan disimpan ke sound card
4.      Scanner :  alat yang digunakan untuk memasukan data berbentuk object kedalam komputer untuk diubah kedalam bentuk digital
5.      CD-ROOM : alat komputer untuk membaca  dan memutar compact disk (cd),salah satu media penyimpanan memori
6.      DVD-ROOM : memutar dan membaca CD dan DVD

OUTPUT :
1.      Monitor :  perangkat yang akan menampilkan apa-apa saja yang kita kerjakan dikomputer baik itu teks atau grafik
2.      Printer : Pernagkat keras yang mencetak hasil inputa berupa image atau teks pada kertas
3.      Speaker :  Perangkat yang mengeluarkan data berupa suara.

1.5 Manajemen File
File system atau disebut juga dengan manajemen file adalah suatu metode dan struktur data yang dipakai oleh sistem operasi untuk mengatur serta menorganisir file yang terdapat pada disk atau partisi disk. Manajemen file (File system) ini dapat diartikan sebagai disk atau partisi yang dipakai untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu.

Adapun manfaat dari manajemen file diantaranya yaitu, dapat mengurangi resiko kehilangan file misalnya seperti terhapusnya file secara tidak sengaja, file tersimpan dimana saja dan tidak teraturnya letak file serta dapat memudahkan kita dalam pencarian file, dapat menghemat kapasitas penyimpanan dengan cara melakukan penghapusan file yang tidak terpakai. Untuk mendapatkan manfaat dari manajemen file kamu harus dapat melakukan manajemen file dengan baik dan benar.
Sasaran sistem file
  • Untuk memenuhi kebutuhan dari manajemen data bagi pemakai atau user.
  • Untuk menjamin data yang terdapat pada file adalah valid.
  • Untuk optimasi kinerja.
  • Untuk menyediakan dukungan masukan (input) dan keluaran (output) bagi beragam tipe perangkat penyimpanan.
  • Untuk meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan data.
  • Untuk menyediakan sekumpulan rutin interface masukan (input) dan keluaran (output).
  • Dan untuk menyediakan dukungan masukan (input) dan keluaran (output) bagi banyak pemakai (user) di sistem multiuser.
 3 tipe file yang terdapat pada sistem operasi
tiga tipe file pada sistem operasi, diantaranya seperti di bawah ini:
  • File regular yang berisi informasi, yang terdiri dari file teks dan biner. File teks ini berisi baris-baris teks (txt). Lalu file biner eksekusi (exe), dan juga biner hasil dari program aplikasi. Struktur internal file biner eksekusi hanya diketahui oleh sistem operasi, sedangkan struktur internal dari file biner hasil program aplikasi hanya diketahui oleh program aplikasi saja yang menggunakan file tersebut.
  • File folder yaitu file yang dimiliki oleh sistem operasi, biasanya berisi informasi-informasi mengenai daftar file yang termasuk didalam folder tersebut.
  • Dan file khusus merupakan nama logic dari perangkat input dan perangkat output.
2.    Pelayanan sistem operasi
Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut:
1. pembuatan program, yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis program
2. Eksekusi program adalah kemampuan sistem untuk "load" program ke memori dan menjalankan program yang dikehendaki user maupun sistem.
3. Operasi I/O merupakan kegiatan dimana pengguna tidak dapat secara langsung mengakses sumber daya perangkat keras, sehingga sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk melakukan operasi I/O atas nama pengguna.
4. Sistem manipulasi berkas adalah kemampuan program untuk operasi pada berkas (membaca, menulis, membuat, dan menghapus berkas yang berupa file atau direktori).
5. Komunikasi adalah pertukaran data/ informasi antar dua atau lebih proses yang berada pada satu komputer (atau lebih).
6. Deteksi error adalah kegiatan untuk menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error", perangkat keras maupun operasi yang dilakukan.
7. Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, jika muncul permasalahan pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan.
8. Efesisensi penggunaan sistem, diantaranya:
 Resource allocator, yakni: mengalokasikan sumber-daya hardware maupun software ke beberapa pengguna atau mengalokasikan job yang jalan pada saat yang bersamaan ke beberapa komputer dalam jaringan.
Proteksi sistem untuk menjamin akses ke sistem sumber daya yang aman, dikendalikan oleh sistem sehingga pengguna dikontrol aksesnya ke sistem).
9. Accounting adalah kegiatan merekam aktifitas pengguna, report pemakaian sumber daya. Sistem Operasi yang bagus harus mampu mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor parameter kinerja.
3.    System Call
System Call adalah penyedia antarmuka dari pelayanan-palayanan yang tersedia dengan Sistem Operasi. Umumnya System Call menggunakan bahasa C dan C++, meskipun tugas-tugas seperti hardware yang harus diakses langsung, maka menggunakan bahasa assembly.


Bagaimana cara kerja system calls?
Dari gambar diatas, file sumber mempunyai beberapa proses sampai akhirnya sampai di file tujuan.
Pertama, kita dapat menulis suatu program sederhana untuk membaca satu file ke file lainnya. Program akan membutuhkan nama dari 2 file input dan output.
Memasukkan nama file input dan menampilkannya pada layar, menerima masukan seperti inputan data dari keyboard yang diketik, dan nama file output hasil dari ketikkan kita. Setelah dua nama file telah diperoleh program harus membuka file input dan membuat file output. Masing-masing membutuhkan system call. Mungkin ada juga kondisi kesalahan yang dilakukkan operator.
Ketika program mencoba untuk membuka file input dan ternyata tidak ada nama file itu atau bahwa file tersebut dilindungi pengaksesannya. Maka, kita harus membuat perintah di command interpreter (baca mengenai command interpreter) yang terdapat di OS kita dan membukakan file tersebut. Jika file input ada, maka kita harus membuat file output baru. Kita mungkin akan menemukan file output dengan nama yang sama. Situasi tersebut dapat membuat program dibatalkan (system call), atau kita dapat menghapus file yang ada dan membuat yang baru.
Setelah dua file input dan output telah ditetapkan, maka program akan melooping membaca file input dan menulis ke file output sampai akhir file. Jika proses sudah selesai, program akan menutup kedua file dan akan terdapat pesan di layar bahwa proses telah selesai dan mengakhiri program dengan normal.
jenis-jenis System Call:
- Process control: mengontrol proses yang berjalan 
-File management: memanage file-file yang berjalan pada program
-Device management: memanage device apa saja yang digunakan pada program
-Information Maintenance: sebagai penghubung antara user dengan sistem operasi dari berbagai informasi.
-Communication: pertukaran informasi dari proses yang berjalan dengan sistem operasi.
4.    Sistem program
System program menyediakan lingkungan yang nyaman untuk pengembangan dan eksekusi program. Kebanyakan user melihat system operasi yang didefinisikan oleh system program dan bukan system call sebenarnya. System program adalah masalah yang relatif kompleks, namun dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

a. Manipulasi File. Meliputi: membuat, menghapus, mengcopy, rename, print, dump, list pada file dan direktori.
b. Status Informasi. Meliputi: tanggal, waktu (jam, menit, detik), penggunaan memori atau disk space, banyaknya user.
c. Modifikasi File. Ada beberapa editor yang sanggup digunakan sebagai sarana untuk menulis atau memodifikasi file yang tersimpan dalam disk atau tape.
d. Bahasa Pemrograman yang mendukung. Meliputi: Compiler, assambler, dan interpreter untuk beberapa bahasa pemrograman (seperti: Fortran, Cobol, Pascal, Basic, C, dan LISP).
e. Pemanggilan dan Eksekusi Program. Pada saat program dicompile, maka harus dipanggil ke memori untuk dieksekusi. Suatu sistem biasanya memiliki absolute loader, melokasikan loader, linkage editor, dan overlay loader. Juga dibutuhkan debugging sistem untuk bahasa tingkat tinggi.
f. Komunikasi. Sebagai mekanisme untuk membuat hubungan virtual antar proses, user, dan sistem komputer yang berbeda.
g. Program-program aplikasi. Sistem operasi harus menyokong program-program yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan secara umum, atau membentuk operasi-operasi secara umum, seperti kompiler, pemformat teks, paket plot, sistem basis data, spreadsheet, paket analisis statistik, dan games.
5.    Struktur sistem operasi
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
Struktur sistem operasi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks seperti sistem operasi modern harus diatur dengan cara membagi task kedalam komponen-komponen kecil agar dapat berfungsi dengan baik dan mudah.


Berikut merupakan struktur sistem operasi :
5.1 Struktur Sederhana
Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan. Banyak sistem operasi komersial yang tidak terstruktur dengan baik. Kemudian sistem operasi dimulai dari yang terkecil, sederhana dan terbatas lalu berkembang dengan ruang lingkup originalnya. Contoh dari sistem operasi ini adalah MS-DOS dan UNIX. MS-DOS merupakan sistem operasi yang menyediakan fungsional dalam ruang yang sedikit sehingga tidak dibagi menjadi beberapa modul, sedangkan UNIX menggunakan struktur monolitik dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan dan kernel berisi semua layanan yang disediakan sistem operasi untuk pengguna. Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat keras yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi serangkaian interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU, manajemen memori, dan fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system calls.
5.2 Monolithic System
Sistem Monolitik ini merupakan sistem yang paling umum di dalam struktur sistem operasi. Pendekatan sistem monolitik ini biasa juga disebut dengan “The Big Mess“. Sistem ini pada dasarnya tidak memiliki struktur. Sistem operasi ditulis sebagai sekumpulan prosedur, yang mana dapat dipanggil oleh yang lain pada saat prosedur itu diperlukan. Pada saat teknik ini digunakan, tiap prosedur dalam sistem mempunyai penjelasan tersendiri dari tiap parameter dan hasil yang ada. Masing-masing dapat secara bebas memanggil satu sama lain, apabila terdapat beberapa komputasi yang berguna dari kebutuhan yang sebelumnya.
Di dalam Sistem Monolitik, terdapat struktur yang kecil, yaitu SystemcallsSystemcalls ini disediakan oleh sistem operasi yang mana permintaannya disediakan dengan meletakan parameter-parameter yang tersedia, seperti register atau pada stack dan kemudian mengeksekusi setiap instruksi yang dikenal sebagai kernel call atau supervisor call.
Struktur Dasar dari Sistem Monolitik
Didalam sistem monolitik terdapat struktur dasar untuk sistem operasi, yaitu :
1.     Program utama membuat permintaan dari service procedure
2.     Sekumpulan service procedure membawa keluar system call
3.     Sekumpulan utilitas procedure membantu service procedure
5.3 Pendekatan Berlapis ( Layered Apporoach )
Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasar lapisan-lapisan, dimana lapisan-lapisan bawa memberi layanan lapisan lebih atas. Lapisan yang paling bawah adalah perangkat keras, dan yang paling tinggi adalah user-interface. Sebuah lapisan adalah implementasi dari obyek abstrak yang merupakan enkapsulasi dari data dan operasi yang bisa memanipulasi data tersebut. Struktur berlapis dimaksudkan untuk mengurangi kompleksitas rancangan dan implementasi sistem operasi. Tiap lapisan mempunyai fungsional dan antarmuka masukan-keluaran antara dua lapisan bersebelahan yang terdefinisi bagus
lapisan sistem operasi secara umum terdiri atas 4 bagian, yaitu:
1.      Perangkat keras
Lebih berhubungan kepada perancang sistem. Lapisan ini mencakup lapisan 0 dan 1 menurut Tanenbaum, dan level 1 sampai dengan level 4 menurut Stallings.
2.      Sistem operasi
Lebih berhubungan kepada programer. Lapisan ini mencakup lapisan 2 menurut Tanenbaum, dan level 5 sampai dengan level 7 menurut Stallings.
3.      Kelengkapan
Lebih berhubungan kepada programer. Lapisan ini mencakup lapisan 3 menurut Tanenbaum, dan level 8 sampai dengan level 11 menurut Stallings.
4.      Program aplikasi
Lebih berhubungan kepada pengguna aplikasi komputer. Lapisan ini mencakup lapisan 4 dan lapisan 5 menurut Tanebaum, dan level 12 dan level 13 menurut Stallings.
Kelebihan Sistem Berlapis (layered system):
§  Memiliki rancangan modular, yaitu sistem dibagi menjadi beberapa modul & tiap modul dirancang secara independen.
§  Pendekatan berlapis menyederhanakan rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem operasi.
Kekurangan Sistem Berlapis (layered system):
§  Fungsi-fungsi sistem operasi diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati.
5.4 Mesin Virtual
Mesin virtual atau mesin maya (Inggris: virtual machine, disingkat vm) dalam ilmu komputer adalah implementasi perangkat lunak dari sebuah mesin komputer yang dapat menjalankan program sama seperti layaknya sebuah komputer asli.mesin virtual terdiri dari dua kategori besar, dipisahkan menurut cara penggunaan dan tingkat keterhubungannya dengan mesin-mesin aslinya.Sebuah mesin virtual sistem adalah perangkat yang berupa platform sistem yang lengkap dan dapat menjalankan sebuah sistem operasi yang lengkap pula. Sebaliknya, mesin virtual proses didesain untuk menjalankan sebuah program komputer tertentu (tunggal), yang berarti mesin virtual ini mendukung proses tertentu juga. Karakteristik mendasar dari sebuah mesin virtual adalah batasan-batasan bagi perangkat lunak yang berjalan di dalam mesin tersebut, sumber daya yang dibatasi, dan tidak dapat mengakses ke luar tembok batasan dunia maya itu.
Keuntungan menggunakan mesin virtual adalah :
1) Menyediakan Multiple operating systems.
2) menyediakan Individual applications.
3) meningkatkan sumber daya kompter.
 4). Meningkatkan ketersediaan hardware.
 5) menyediakan Hardware in-­dependence.
 6) mudah untuk melakukan pengelolaan (Easy administration).
7)Meningkatkan keamanan dekstop (Improve desktop security).





5.5 Client Server Model

Mengimplementasikan sebagian besar fungsi sistem operasi pada mode pengguna (user mode). Sistem operasi merupakan kumpulan proses dengan proses-proses dikategorikan sebagai server dan client, yaitu :
Server, adalah proses yang menyediakan layanan.
Client, adalah proses yang memerlukan/meminta layanan.
Proses client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti pesan jawaban. Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim hasil dalam bentuk pesan jawaban ke proses client. Server hanya menanggapi permintaan client dan tidak memulai dengan percakapan client. Kode dapat diangkat ke level tinggi, sehingga kernel dibuat sekecil mungkin dan semua tugas diangkat ke bagian proses pemaka. Kernel hanya mengatur komunikasi antara client dan server. Kernel yang ini popular dengan sebutan mikrokernel.
Kelebihan Client-Server Model:
Pengembangan dapat dilakukan secara modular. Kesalahan (bugs) di satu subsistem (diimplementasikan sebagai satu proses) tidak merusak subsistem-subsistem lain, sehingga tidak mengakibatkan satu sistem mati secara keseluruhan. Mudah diadaptasi untuk sistem tersebar.
Kekurangan Client-Server Model:
Layanan dilakukan lambat karena harus melalui pertukaran pesan.Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck. Tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat pemakai (sebagai proses pemakai).


BAB II PENUTUP
6.    KESIMPULAN
Struktur system operasi adalah suatu struktur yang membentuk system yang menjalankan berbagai macam operasi yang terdapat beberapa bagian dalam strukturnya yang memiliki fungsi masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain dan berhubungan dengan satu sama lain , Struktur system operasi sangat membantu kinerja computer dengan sebagai penghubung antara softwere dengan hardwere dan strukur ini membuta system operasi computer menjadi berjalan dengan baik.
















7.    Daftar pustaka
https://jokosuselo.wordpress.com/sistem-operasi/tugas-individu/tugas-2-konsep-manajemen-proses-di-sistem-operasi/. Dikeluarkan sejak desember tahun 2011.
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/ch05s04.html. Dikeluarkan sejak tanggal 26 Maret 2003. http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-manajemen-file-dan-manfaatnya.html ( manajemen file ). Dikeluarkan sejak tanggal 07 Mei 2015
http://sisteminformasi-stmik.blogspot.com/2016/05/manajemen-io-inputoutput.html ( manajemen input / ouput ) Dikeluarkan sejak februari tahun 2013.
http://dominique122.blogspot.com/2015/05/layanan-sistem-operasi.html ( pelayanan sistem operasi ) Dikeluarkan sejak bulan Mei 2015.
http://2010046-if-unsika.blogspot.com/2012/10/pengertian-serta.html?m=1 ( system call ) Dikeluarkan sejak bulan oktober tahun 2012.
http://artzfadhilexc.blogspot.com/2012/12/sistem-program-dan-layanan-sistem.html ( sistem program ) Dikeluarkan sejak bulan desember tahun 2012.
https://depemaginting.wordpress.com/2011/03/24/struktur-sistem-operasi/ ( struktur sederhana ) Dikeluarkan sejak tanggal 24 maret tahun 2011.
https://bierpinter.com/pengetahuan/pengertian-sistem-monolitik-monolithic-system/ ( monolithic system ) Dikeluarkan sejak tangal18 november tahun 2017.
https://depemaginting.wordpress.com/2011/03/24/struktur-sistem-operasi/ ( pendekatan berlapis ). Dikeluarkan sejak tanggal 24 maret tahun 2011
http://nabilarahmarisinia16.blogspot.com/2015/11/sistem-virtualisasi.html?m=1 ( virtual machine ) dikeluarkan sejak november tahun 2015.
http://1305262.blog.upi.edu/2015/02/28/struktur-sistem-operasi-dan-model-status-proses-sistem-operasi/. Di keluarkan sejak tanggal 28 februari tahun 2015.

Comments

  1. Terima kasih ya informasinya membantu :)
    ig: @atika_windasari

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Manajemen Integrasi Proyek, Manajemen Ruang Lingkup, Manajemen Waktu

Interface dalam Interaksi Manusia & Komputer

Manajemen Proyek